Dengan memperhatikan pola makan yang sehat dapat membantu melindungi tubuh dari dampak polusi udara yang merugikan kesehatan
BARISAN.CO – Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit telah menerbitkan Surat Edaran tentang Penanggulangan dampak polusi udara bagi kesehatan. Surat edaran tersebut ditujukan kepada dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota, direktur rumah sakit, kantor Kesehatan Pelabuhan, B/BTKLPP, dan puskesmas.
Melalui surat edaran ini mendorong pemerintah daerah untuk melibatkan peran aktif masyarakat dalam upaya penanggulangan terjadinya gangguan dan penyakit pernapasan.
Mengingat polusi udara merupakan isu yang bersifat lintas batas (transboundary) yang berarti tidak mengenal batasan waktu, lokasi, dan generasi sehingga penanganan polusi udara membutuhkan koordinasi antar pemangku kepentingan baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta, termasuk masyarakat.
Adapun upaya Penanggulangan dampak polusi udara bagi kesehatan tersebut yakni: Pertama, mengedukasi Masyarakat melalui kampanye di berbagai media terkait dampak polusi udara terhadap Kesehatan berupa penyakit yang bersifat akut (jangka pendek) hingga kronis (jangka Panjang).
Penyakit akut diantaranya iritasi mukosa, iritasi saluran pernapasan, peningkatan ISPA, peningkatan serangan ASMA dan PPOK, peningkatan serangan jantung, resiko keracunan gas toksik.
Sedangkan penyakit kronis diantaranya hiperaktivitas bronkus, reaksi alergi, reaksi asma, risiko PPOK, Risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, risiko kanker, risiko stunting.
Kedua, mendorong peningkatan kewaspadaan masyarakat dalam hal terdapat peringatan dini berdasarkan hasil pemantauan kualitas udara secara realtime yang bersumber resmi dari pihak yang berwenang.
Ketiga, mendorong kepada pemerintah daerah untuk mengimplementasikan Strategi Peningkatan Kualitas Udara dan Pengelolaan Dampak Kesehatan, mulai dari menerapkan protokol kesehatan 6M + 1S, membuat sistem peringatan dini kepada masyarakat saat polusi udara tinggi.
Juga meningkatkan upaya surveilans, identifikasi, dan intervensi dini serta Health Risk Assessment, serta penanganan kasus komprehensif di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes).
Keempat, menyiapkan Fasyankes tingkat pertama dan tingkat lanjutan serta bekerja sama dengan stakeholder terkait lainnya dalam penanganan keluhan/gangguan kesehatan masyarakat akibat polusi udara.
Kelima, mendorong peningkatan peran serta masyarakat dalam menanggulangi dampak kesehatan yang diakibatkan polusi udara melalui penerapan Protokol Kesehatan 6M + 1S, khususnya terhadap populasi rentan seperti anak, ibu hamil, orang dengan komorbid (penyakit penyerta), dan lanjut usia.
Keenam, memastikan ketersediaan masker di setiap daerah dalam memproteksi polusi udara khususnya masker yang dapat memfiltrasi polusi udara khususnya PM2,5.
Ketujuh, melaksanakan pemantauan kualitas udara serta pencegahan dan pengendalian peningkatan kasus yang ditemukan dan melaporkan hasilnya kepada Direktur Jenderal P2P melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) pada menu EBS melalui link https://skdr.surveilans.org.
Dampak Polusi Udara, Adopsi Pola Makan Sehat
Dampak polusi bagi kesehatan dapat diurangi dengan mengadopsi pola makan yang sehat dan bergizi. Makanan yang kaya akan nutrisi tertentu dapat membantu melindungi tubuh dari efek negatif polusi.
Berikut adalah contoh menu sehat untuk penanggulangan dampak polusi udara yang dapat membantu mengatasi dampak polusi bagi kesehatan:
1. Sayuran Hijau
Sayuran hijau seperti bayam, kale, brokoli, dan selada romaine kaya akan antioksidan dan nutrisi penting seperti vitamin C, vitamin E, dan beta-karoten. Antioksidan ini dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang dapat ditingkatkan oleh paparan polusi.
2. Buah-buahan Beri
Buah-buahan beri seperti blueberry, raspberry, dan strawberry mengandung antioksidan kuat seperti flavonoid dan vitamin C. Mereka membantu dalam mengurangi peradangan dan mendukung kesehatan sistem kekebalan tubuh.
3. Ikan Berlemak
Ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan mackerel adalah sumber asam lemak omega-3, yang memiliki sifat antiinflamasi dan dapat melindungi sistem kardiovaskular. Omega-3 juga dapat membantu mengurangi dampak negatif polusi udara pada kesehatan jantung dan paru-paru.
4. Biji-bijian Utuh
Biji-bijian utuh seperti gandum utuh, beras merah, dan quinoa mengandung serat tinggi, vitamin, mineral, dan antioksidan. Mereka dapat membantu memperkuat sistem pencernaan, menjaga berat badan yang sehat, dan mendukung kesehatan jantung.
5. Teh Hijau
Teh hijau mengandung senyawa seperti epigallocatechin gallate (EGCG), yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Minum teh hijau secara teratur dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat polusi.
6. Bawang Putih dan Bawang Merah
Bawang putih dan bawang merah mengandung senyawa sulfur yang memiliki sifat detoksifikasi dan antiinflamasi. Mereka juga dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
7. Air Putih
Air adalah komponen penting dari pola makan sehat. Mengonsumsi cukup air membantu tubuh dalam proses detoksifikasi dan menjaga keseimbangan elektrolit.
8. Suplemen
Dalam beberapa kasus, suplemen seperti vitamin C, vitamin E, dan suplemen omega-3 dapat membantu melengkapi asupan nutrisi dan antioksidan Anda untuk melawan dampak negatif polusi. Namun, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen.
Penting untuk menghindari makanan yang tinggi lemak jenuh, gula tambahan, dan makanan olahan yang kurang bergizi.
Selain itu, perlu diingat bahwa pola makan sehat harus diimbangi dengan gaya hidup aktif dan menghindari paparan polusi sebisa mungkin, seperti dengan mengurangi waktu di area yang terpapar polusi udara tinggi. Dengan memperhatikan pola makan yang sehat dapat membantu melindungi tubuh dari dampak polusi yang merugikan kesehatan. [Luk]