Museum Nasional akan bekerja sama dengan Perancis dan Belanda untuk pemulihan pasca-kebakaran.
BARISAN.CO – Pada Sabtu (16/9/2023), Museum Nasional yang juga dikenal sebagai Museum Gajah mengalami kebakaran yang berdampak pada 817 benda bersejarah. Plt Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya, Ahmad Mahendra, menyampaikan koleksi tersebut tersimpan dan dipamerkan dalam enam ruangan yang terkena dampak.
Koleksi bersejarah ini meliputi bahan perunggu, keramik, terakota, kayu, miniatur, dan replika benda prasejarah, baik dalam kondisi utuh maupun rusak ringan hingga berat. Ratusan benda bersejarah yang terdampak telah dievakuasi dan dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara untuk penilaian tingkat kerusakan.
“Kami saat ini dalam proses melakukan identifikasi, analisis tingkat kerusakan, pembersihan dan penanganan konservasi tahap awal,” kata Mahendra.
“Beberapa koleksi yang ditemukan masih cukup utuh dan langsung dapat diidentifikasi.”
Tim khusus dari Unit Museum Nasional Indonesia telah mengoordinasikan upaya pemulihan dan pengelolaan koleksi dengan pemerintah Perancis dan Belanda, memanfaatkan pengalaman pemulihan pasca-kebakaran Notre-Dame di Paris pada 2019.
Dalam rangka pemulihan, kata Mahendra, Tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia (MNI) akan bekerja sama dan melibatkan para ahli konservator, arkeolog, antropolog, budayawan, sejarawan, kurator, dan akademisi untuk menyusun perencanaan pemulihan MNI ke depan.
“Perhatian utama kerja sama ini juga ditujukan untuk peningkatan sistem keamanan dan pengamanan koleksi benda bersejarah yang berada di seluruh museum dan cagar budaya di Indonesia,” kata Mahendra.
Pemeriksaan Polisi
Sementara itu, polisi tengah menyelidiki penyebab kebakaran dan mempertimbangkan kemungkinan adanya unsur pidana dalam insiden tersebut. Sudah ada 24 saksi dari berbagai pihak yang diperiksa.
“Ada dari sekuriti, kemudian sebagian besar dari pekerja, pekerja yang ada di belakang, kemudian juga dari karyawan ataupun pengelola,” ujar Kepala Polisi Jakarta Pusat Kombes Komarudin.
Sejauh ini, polisi masih kuat menduga penyebab kebakaran ada pada arus pendek atau korsleting listrik yang bersumber dari bedeng tukang proyek di sisi belakang museum. Namun, juga tak menutup kemungkinan adanya faktor kelalaian manusia.
“Semua indikasi diperiksa, indikasi korsleting, indikasi sampah, dan sebagainya, itu sudah disisir. (Mengenai indikasi kelalaian SDM) itu nanti akan kita dalami juga, Labfor yang lebih pasti menyampaikannya,” kata Komarudin. [dmr]