Barisan.co
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini

Akademisi Paramadina Soroti Caleg 2024, Artis dan Tokoh Publik Rasa “Kontes Kecantikan”

:: Redaksi Barisan.co
29 Mei 2023
dalam Terkini
Kontes Kecantikan

Adrian Wijanarko, Direktur Penelitian Paramadina Public Policy (PPPI)

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Direktur Penelitian Paramadina Public Policy (PPPI), Adrian Wijanarko menyampaikan pencalonan artis nasional dan tokoh publik dalam pesta demokrasi merupakan proses instan dan tidak memberikan dampak positif bagi demokrasi itu sendiri.

BARISAN.CO – Banyaknya deretan artis nasional yang diajukan untuk menjadi calon anggota legislatif menjadi sorotan. Menurut Direktur Penelitian Paramadina Public Policy (PPPI), Adrian Wijanarko, pencalonan tokoh publik dalam pesta demokrasi merupakan proses instan dan tidak memberikan dampak positif bagi demokrasi itu sendiri.

“Saat ini banyak partai politik yang memilih cara ‘instan’ untuk merebut hati masyarakat. Bukan lebih fokus dalam menjual jual ide, partai politik lebih memilih popularitas sebagai cara singkat untuk mendapatkan suara terbanyak,” sambungnya, Senin (29/05/2023)

Setidaknya ada 10 partai politik yang telah mendaftarkan tokoh publik figur ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dari 10 partai politik tersebut, Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi partai politik yang paling banyak nama artis dalam bursa calon legislatif Pemilu 2024. Partai PDIP, Perindo, Gerindra, Nasdem, PKB, Demokrat, Golkar, PSI dan PKS juga tercatat mendaftarkan publik figur ke KPU

BACAJUGA

Ojol Perempuan Calon Legislatif

Ojol Perempuan Calon Legislatif

11 Agustus 2023
Open Donasi, Cara Unik Dani Eko Wiyono Kumpulkan Dana untuk Nyaleg

Open Donasi, Cara Unik Dani Eko Wiyono Kumpulkan Dana untuk Nyaleg

29 Mei 2023

Pada pemilu sebelumnya, strategi ini dirasa cukup sukses. Terbukti beberapa tokoh publik figur yang akhirnya melenggang terpilih menjadi anggota dewan dan beberapa kepada daerah.

Walau demikian, Adrian mengutarakan bahwa hal ini merupakan cara yang tidak berkelanjutan dan tidak memberikan nilai yang signifikan terhadap demokrasi itu sendiri. 

Adrian membandingkan pemilu dengan kegiatan beauty pageant atau kontes kecantikan. Kontes kecantikan hanya menekankan pada atribut fisik dan popularitas para kontestan. Namun berbeda dengan kontes kecantikan, demokrasi akan berkaitan dengan masa depan kehidupan masyarakat.

“Memilih representasi dengan pertimbangan bahwa representasi lebih populer merupakan tindakan yang tidak masuk akal. Aspek popularitas merupakan aspek terakhir yang harus dipikirkan dalam memilih representasi dalam pemilihan umum. Aspek latar belakang, program dan kebijakan yang diusung harusnya menjadi pertimbangan dalam pemilihan umum,” tutur Adrian 

Konsep Marketing Politik

Menurut Adrian, fenomena publik figur dalam peristiwa politik Indonesia tidak dapat dilepaskan dalam pembahasan Firmanzah dalam buku ‘Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas’.

Firmanzah menuturkan dalam bukunya bahwa ide politik seperti gagasan, isu politik, ideologi partai, karakteristik pemimpin partai dan program kerja memerlukan suatu strategi untuk dapat diterima oleh masyarakat luas. Oleh karena itu konsep marketing politik pun muncul sebagai ilmu yang perlu diterapkan oleh partai politik. 

“Bahwa kegiatan marketing yang dilakukan partai politik merupakan bentuk kegiatan yang positif karena akan memperkenalkan ide politik yang kemudian dapat diterima oleh masyarakat serta menciptakan suasana demokratis,” terang Adrian.

 Namun, marketing politik juga dapat menciptakan peluang negatif. Partai politik dapat menggunakan kegiatan marketing tanpa memiliki ide atau gagasan yang jelas.

Akibat tidak ada ide atau gagasan yang jelas membuat masyarakat akan merasakan ketidakpuasan terhadap tokoh yang dipilih dalam pemilu. Tentu secara jangka panjangnya adalah rasa apatisme yang meningkat terhadap kegiatan demokrasi.

“Partai politik yang gemar menggunakan pamor publik figur sebagai bentuk marketing untuk mendapatkan banyak suara di masyarakat merupakan salah satu bentuk kegiatan marketing yang tidak memiliki ide atau gagasan yang jelas. Ini berbeda kalau publik figure yang diajukan sudah melakukan proses kaderisasi partai secara jangka panjang,” jelasnya

Adrian mengungkapkan marketing politik harus berlandaskan pada ide politik yang ditawarkan itu sendiri. Tanpa ada ide politik yang jelas, kegiatan marketing akan tidak maksimal.

Kegiatan marketing tanpa ada ide politik yang jelas ini hanya akan mengandalkan pada popularitas semata. Terlebih yang diusung dalam pemilihan umum adalah publik figure yang direkrut secara praktis, bukan tokoh yang lahir dari proses kaderisasi partai yang jelas.

Penguatan nilai Demokrasi

Adrian menambahkan ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk memutus fenomena kontes kecantikan dalam pemilu.

Solusi pertama yang Adrian tawarkan adalah untuk melakukan pencarian informasi secara dalam terhadap calon representatif. Pastikan bahwa sosok yang yang dipilih memiliki program yang baik dan tidak hanya mengandalkan popularitas semata. 

“Kalau memang tidak dapat mengikuti semua kegiatan representatif tersebut, minimal kita dapat melakukan pencarian melalui google yang tidak akan memakan waktu lama,” katanya

Solusi kedua adalah melakukan literasi tentang demokrasi kepada masyarakat. Peningkatan literasi demokrasi akan menjadikan kualitas demokrasi yang dihasilkan akan lebih berkualitas.

“Pemilihan yang menitikberatkan pada popularitas tidak akan memberikan solusi atas permasalahan yang ada. Oleh karena itu mari masyarakat perlu menjadi pemilih yang cerdas dalam proses demokrasi,” jelas Andrian

Andrian menambahkan tentu kita harus membuat situasi dimana diskusi politik dan demokrasi adalah kegiatan normal di masyarakat dan keluarga. Perbedaan pola pandang politik merupakan sesuatu yang wajar dan perlu dihargai. Kedewasaan dalam memandang perbedaan merupakan hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan literasi demokrasi kepada masyarakat.

“Apabila memang Indonesia setuju memilih demokrasi sebagai cara terbaik dalam menjalankan negara, selayaknya peningkatan pengetahuan tentang demokrasi itu sendiri perlu dilakukan secara berkala kepada masyarakat,” tutupnya. [Luk]

Editor: Lukni
Topik: Andrian WijanarkoCaleg 2024Calon Legislatif (Caleg)
BagikanTweetSend
Redaksi Barisan.co

Redaksi Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Viral Perundungan di Sekolah, 72%  Mengaku Pernah Mengalami, Ini Datanya
Terkini

Viral Perundungan di Sekolah, 72%  Mengaku Pernah Mengalami, Ini Datanya

30 September 2023
VAR: Inovasi yang Membantu Wasit Mengambil Keputusan
Olahraga

VAR: Inovasi yang Membantu Wasit Mengambil Keputusan

30 September 2023
RUU EBET
Lingkungan

‘Masih Banyak Pasal Mencurigakan’, Pembicaraan RUU EBET Masih Alot di Senayan

29 September 2023
Gawai Jadi Barang Populer, Pangsa Pasar Luas dan Terus Berkembang, ini Datanya
Gaya Hidup

Gawai Jadi Barang Populer, Pangsa Pasar Luas dan Terus Berkembang, ini Datanya

28 September 2023
tendangan bebas
Olahraga

Juninho: Spesialis Tendangan Bebas dari Brazil

26 September 2023
aksi luru banyu
Lingkungan

Aksi Luru Banyu JM-PKK Bersama Artis Roy Marten dan PWNU Jateng, Berbicara Nasib Kendeng

25 September 2023
Lainnya
Selanjutnya
pohon politik

Buah Viral Dari Pohon Politik

Izinkan Kembali Ekspor Pasir Laut, LaNyalla Ingatkan Presiden Jokowi

Izinkan Kembali Ekspor Pasir Laut, LaNyalla Ingatkan Presiden Jokowi

TRANSLATE

TERBARU

Viral Perundungan di Sekolah, 72%  Mengaku Pernah Mengalami, Ini Datanya
Terkini

Viral Perundungan di Sekolah, 72%  Mengaku Pernah Mengalami, Ini Datanya

:: Beta Wijaya
30 September 2023

BARISAN.CO - Viral insiden perundungan di lingkungan sekolah terjadi lagi, hal itu semakin menjadi sorotan di media sosial dan arus...

Selengkapnya
Majelis Sholawat An-Nahdhiyyah Indonesia

Doakan Kemenangan Anies-Cak Imin, Majelis Sholawat An-Nahdhiyyah Rutin Gelar Istigosah

30 September 2023
VAR: Inovasi yang Membantu Wasit Mengambil Keputusan

VAR: Inovasi yang Membantu Wasit Mengambil Keputusan

30 September 2023
Kejayaan Kelapa Berakhir, Mangrove Telanjur Rusak

Kejayaan Kelapa Berakhir, Mangrove Telanjur Rusak

30 September 2023
Melalui Video Call, Anies Minta Relawan Manies di Ambon Jaga Kesolidan dan Kesantunan

Melalui Video Call, Anies Minta Relawan Manies di Ambon Jaga Kesolidan dan Kesantunan

30 September 2023
Promosi Pinjam Perangkat IQOS 14 Hari Dikhawatirkan Meningkatkan Jumlah Perokok Anak

Promosi Pinjam Perangkat IQOS 14 Hari Dikhawatirkan Meningkatkan Jumlah Perokok Anak

30 September 2023
Bakorsi Kecamatan gatak

Tim Kecamatan Gatak Akan Dikukuhkan, Begini Pesan Ketua Bakorsi Sukoharjo

30 September 2023
Lainnya

SOROTAN

Makam Diponegoro
Opini

Perlukah Kita Memindah Makam Pangeran Diponegoro?

:: Ananta Damarjati
25 September 2023

Pengambilan keputusan terkait pemindahan makam seorang pahlawan harus melibatkan kajian yang mendalam. SULIT sekali membayangkan Indonesia tanpa makam Pangeran Diponegoro....

Selengkapnya
Perusahaan Koperasi

DIVVY: Keunggulan Sistem Perusahaan Koperasi

24 September 2023
Koalisi Perubahan vs Non Perubahan = Koalisi Kerakyatan vs Koalisi Kekuasaan

Koalisi Perubahan vs Non Perubahan = Koalisi Kerakyatan vs Koalisi Kekuasaan

22 September 2023
Apakah Keuntungan Itu

Apakah Keuntungan Itu?

21 September 2023
Oligarki yang Menagih Hutang

Masa Lalu, Masa Depan, dan Oligarki yang Menagih Hutang

21 September 2023
Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?

Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?

20 September 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang