BARISAN.CO – Seringai merupakan salah satu band metal yang memiliki pengaruh besar dan terkenal di Indonesia. Mereka mengekspresikan gaya musik yang kuat dan penuh energi, serta lirik yang menginspirasi. Band ini telah membangun citra uniknya dalam dunia musik metal, dan terus memukau penggemar dengan kualitas musik dan pertunjukan panggung yang luar biasa.
Salah satu hal yang luar biasa tentang Seringai adalah kemampuan mereka untuk tetap memancarkan energi yang tinggi, meskipun usia personel band ini semakin matang. Ini adalah bukti nyata dari dedikasi mereka terhadap musik dan semangat berkarya yang tak pernah pudar. Berikut beberapa alasan mengapa Seringai masih mampu mempertahankan energi tinggi meskipun usia personelnya sudah bertambah.
Seringai didirikan di Jakarta pada tahun 2002. Dengan anggota seperti Arian Arifin Wardiman (vokal), Sammy Bramantyo (bass), Ricky Siahaan (gitar), dan Edy Khemod (drum), mereka merilis album debut mereka, “High Octane Rock,” pada tahun 2004. Album ini membawa Seringai ke puncak popularitas di dalam negeri.
Gaya musik Seringai terdiri dari elemen-elemen metal, hardcore, dan punk rock dengan distorsi gitar yang menggelegar, vokal kuat dari Arian, lirik yang penuh semangat dan perlawanan, serra ritme yang menghentak. Gabungan elemen-elemen ini menciptakan energi yang luar biasa dalam setiap pertunjukan Seringai, yang dapat memikat pendengar.
Pengaruh musik Seringai tidak hanya terbatas pada dunia metal Indonesia, tetapi juga mencapai tingkat internasional. Seringai bahkan pernah tampil sebagai band pembuka konser Metallica di Indonesia pada waktu itu. Mereka telah memainkan peran penting dalam berbagai festival musik terkemuka dan telah menjadi panutan bagi banyak band muda yang bercita-cita di dunia musik berat.
Selama perjalanan mereka di dunia musik, Seringai telah merilis beberapa album yang mendapat apresiasi tinggi oleh penggemar mereka. “High Octane Rock” (2004), “Serigala Militia” (2007), “Taring” (2012), dan “Seperti Api” (2018). Selain itu, untuk memperkuat posisinya, Seringai merilis film dokumenter berjudul “Generasi Menolak Tua,”. Disutradarai oleh Sammy Bramantyo dalam bentuk DVD Box pada tahun 2010.
Kembali Tampil Konser dengan Menggandeng Prisa dan Danilla
Seringai terus eksis dalam dunia musik melalui lagu-lagu seperti “Akselerasi Maksimum,” yang merupakan kolaborasi mereka dengan Prisa Rianzi. Duet tersebut merupakan momen yang spesial penggemar kedua belah pihak. Keduanya menunjukkan bahwa musik adalah bahasa universal yang dapat menghubungkan berbagai genre dan generasi.
Selain itu, Seringai juga berkolaborasi dengan Danilla Riyadi, membawakan lagu “Ishtarkult” dalam konser musik. Lagu ini merupakan bagian dari album Seringai, “Seperti Api.” [Yat]