Baznas Provinsi DKI Jakarta membangun kembali Kampung Pela Mampang yang sempat terbakar hebat akhir tahun lalu.
BARISAN.CO – Program Bedah Kawasan Pela Mampang merupakan upaya Baznas (Bazis) Provinsi DKI Jakarta dalam membantu para korban terdampak kebakaran yang terjadi pada tahun 2022 lalu.
Kemarin Selasa (30/5/2023), Baznas DKI melakukan peletakan batu pertama dari program ini. Beberapa pejabat hadir dalam acara tersebut di antaranya Walikota Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin, yang didampingi oleh Ketua dan Wakil II Baznas (Bazis) Provinsi DKI Jakarta.
Peletakan Batu Pertama merupakan serangkaian acara yang dari program Bedah Kawasan yang menjadi awal pengerjaan bedah kawasan di di Jl. Bangka Raya Gang Amal 1 RT 08 RW 05 Kecamatan Mampang Prapatan.
“Sejumlah 26 rumah yang mempunyai ketentuan, dan sisanya tidak memenuhi ketentuan (untuk dilakukan perbaikan), sisanya kita akan lakukan bantuan dengan kebijakan yang lain,” Disampaikan oleh Walikota Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin.
Munjirin berharap agenda tersebut dapat berjalan dengan lancar sampai terselesaikan dengan estimasi 3 bulan.
“Mudah-mudahan ini menjadi kawasan yang enak di huni dan di idam-idamkan oleh kita semua,” ungkap Munjirin.
Proses perbaikannya menggunakan konsep hunian yang layak dan bebas banjir. Program ini dilakukan secara kolaboratif antara suku dinas wilayah terkait, Pal Jaya melalui penyaluran air, dan dari BAZNAS (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta.
Hal senada disampaikan oleh Saat Suharto Amjad, Wakil II Baznas (Bazis) Provinsi DKI Jakarta. Ia menyebutkan akan dilakukan perbaikan dengan mengedepankan konsep layak huni dan sistem pengairan yang ideal.
“Baznas Provinsi DKI Jakarta akan membangun kembali Kampung Pela Mampang ini dengan menggunakan konsep Water Front Kampong. Mengharapkan kampung ke arah sungai dan membuat jalan di pinggir sungai, meninggikan pondasi rumah dan jalan, memperbaiki akses pada beberapa jalan (gang sempit) dengan meluaskan minimal 1,2 meter,” jelas Saat Suharto kepada Barisanco.
Saat juga mengaku pihaknya akan membentuk lingkungan huni yang layak dan guyub dengan konsep terintegrasi satu sama lain.
“Kami juga akan membuat ruang kumpul komunitas agar kohesivitas, keguyuban dan kerukunan masyarakat makin terbentuk,” pungkas Saat. [dmr]