Barisan.co
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Kolom Kontemplasi

Cahaya Akal

:: Ardi Kafha
19 September 2023
dalam Kontemplasi
cahaya akal

Ilustrasi foto: Pexels.com/SHVETS production

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

NAFSU. Ya, sekali lagi nafsu. Dorongan hati yang sedemikian kuat untuk berbuat kurang baik. Dan ini tidak akan padam hingga maut menjemput.

Artinya, seutuh hidup kita manusia akan terperangkap dalam dua pertarungan: mengikuti perkara haq atau akal sehat versus menuruti kecenderungan selera hati.

Dan umumnya manusia, kehendak akal sehat yang dari sononya selaras dengan ajakan ruh kalah oleh selera hati, kalah oleh dorongan perasaan. Contoh, jika kita melihat sesuatu yang selaras dengan keinginan, dengan harapan, maka akan tercermin dalam hati perasaan senang, perasaan cinta.

Juga misalnya, kita melihat tetangga yang memiliki kedudukan atau harta melimpah, muncul perasaan benci, perasaan tidak suka, iri, atau bahkan dendam. Pun jika di sekitar kita ada orang-orang yang tidak menghargai kita, tidak memberikan sambutan hangat, maka muncul perasaan amarah.

BACAJUGA

Karakter Hawa Nafsu

Karakter Hawa Nafsu

14 September 2023
teka-teki imam al-ghazali

Silahkan Dijawab, Teka Teki Imam Al-Ghazali kepada Muridnya

4 Agustus 2023

Itulah kenyataannya. Kita berperilaku lebih banyak karena dorongan hati ketimbang akal. Akal kalah oleh dominasi perasaan cinta, benci, iri, amarah, atau pun dendam.

Kita tahu, akal membenarkan hasil berbagai riset bahwa minum air putih itu menyehatkan, tetapi toh nyatanya kita menampik dengan tetap meminum teh manis. Perasaan tidak mood dengan air putihlah yang menjadikan akal tiarap, dan memenangkan selera hati.   

Nah, pemenangan akan selera hati itu dalam bahasan di kitab Al-Hikam disebut penurutan terhadap hawa nafsu. Dan semakin terus mengumbar hawa nafsu, niscaya noktah hitam akan menutupi hati seluruhnya.

Padahal, fungsi hati adalah cermin. Jika yang tercetak pada cermin hati adalah perasaan cinta kepada Allah, perasaan untuk mengagungkan dan takut kepada-Nya, kiranya hati akan memancarkan cahaya. Hati tidak lagi buram, yang hanya memenuhi selera keduniawian, perasaan dendam, dan sebagainya.

Lantas?

Ya, dengan akal. Sebab akal otomatis mengetahui kebenaran. Tatkala kita hadir dalam majelis ilmu, misalnya, kita menerima banyak nasihat, dan kita mengetahui itu kebenaran. Akal kita membenarkannya. Namun, begitu selesai dari majelis, hawa nafsu membonceng.

Saat itulah, ketika kontrol diri diserahkan sepenuhnya kepada perasaan, bukan pada akal, niscaya hasil pengertian-pengertian dari majelis itu pun kandas.

Jadi, sewaktu kita berpedoman pada akal, kita bisa memilah mana kebenaran, mana kebatilan. Namun, seberapa banyak kita berjalan dengan berlandas kebenaran yang kita pahami? Dan jujur, kita lebih sering di bawah kendali hawa nafsu, di bawah dominasi perasaan-perasaan. Kebenaran kerap berhenti di level pengertian, bukan perilaku.

Syekh Ibnu Athaillah menuturkan, “Syu’aa’ul bashirah (sinar mata batin) memperlihatkan padamu kedekatan-Nya darimu. Ainul bashirah (penyaksian mata batin) membuatmu menyaksikan ketiadaanmu karena wujud-Nya. Dan haqqul bashirah (mata batin yang hakiki) memperlihatkanmu kepada wujud-Nya, bukan ketiadaanmu ataupun wujudmu.” (Al-Hikam, no. 36).

Saya sepaham, mata batin dalam hikmah ini adalah akal atau kesadaran. Maka, sinar mata batin maksudnya sinar akal, cahaya akal.

Kemudian jika ingin mengenal Allah dan dekat dengan-Nya, maka, kata Syekh Ibnu Athaillah, hanya bisa melalui satu pintu, yakni akal dengan penguasaan ilmunya. Karena akal itu merupakan sarana mengetahui dan menyadari.

Tatkala Allah menyeru umat manusia untuk mengenal-Nya dan beriman kepada-Nya, maka diseru kita untuk menggunakan ilmu. “Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu.” (Al-Ankabut: 43).

Setelah akal memahami semesta, akhirnya masuk kepada kesadaran bahwa mereka itu semua tercipta untuk menopang kehadiran manusia. Sehingga, bertambah dekatlah manusia kepada Tuhan, yang nyata-nyata Mahasayang kepada umat manusia.

Selanjutnya, jika terus diasah kita kian menyadari bahwa segala makhluk itu tiada lain adalah penampakan sifat-sifat-Nya. Benar, mata kita menyaksikan bintang-bintang yang gemerlapan, arakan awan, gunung-gunung yang tampak di kejauhan, aneka tetumbuhan, dan lain-lain. Namun, akal kita menyadarkan bahwa Allah-lah yang Maha Pencipta, dan kita bukan apa dan siapa.

Hingga pada tingkatan puncak, dan haqqul bashirah memperlihatkanmu kepada wujud-Nya, bukan ketiadaanmu ataupun wujudmu. Tingkatan bahwa Allah-lah yang menegakkan segala sesuatu. Allah-lah yang menegakkan langit dan bumi. Dan tingkatan tersebut benar-benar menguasai pikiran dan kesadaran kita bahwa Allah tak semata mencipta tapi juga mengurusi.  

“Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya.” (Al-A’raf: 54). Bahwa memang segala sesuatu itu ada, tapi yang mengurusi adalah Allah.

Alhasil, bashirah atau cahaya akal, bukan selera perasaan atau nafsu, yang mampu menerobos sampai pada realitas dan kebenaran yang hakiki. [Luk]

Editor: Lukni
Topik: akalakal sehatNafsu
BagikanTweetSend
Ardi Kafha

Ardi Kafha

Pegiat Taman Baca Masyarakat

POS LAINNYA

nabi muhammad Kenapa Diutus di Arab
Kontemplasi

Kenapa Diutus di Arab?

30 September 2023
Keagungan Rasulullah Saw
Kontemplasi

Keagungan Rasulullah Saw

29 September 2023
Meneladani Nabi
Kontemplasi

Meneladani Nabi Muhammad Saw

27 September 2023
Jangan Sibuk Berpolemik
Kontemplasi

Jangan Sibuk Berpolemik

26 September 2023
peristiwa uhud
Kontemplasi

Dari Peristiwa Uhud

23 September 2023
rasa kemanusiaan
Kontemplasi

Rasa Kemanusiaan

22 September 2023
Lainnya
Selanjutnya
Esports Trends 2023

Mobile dan Casual Gamer Mendominasi Gaming and Esports Trends 2023

Yuk Besti, Jualan di Live Shopping, Banyak yang Mau Beli, Lho!  Ini Datanya

Yuk Besti, Jualan di Live Shopping, Banyak yang Mau Beli, Lho!  Ini Datanya

TRANSLATE

TERBARU

cangkir
Puisi

Cangkir – Puisi Yanuar Abdillah Setiadi

:: Redaksi Barisan.co
1 Oktober 2023

cangkir

Selengkapnya
GERNAS SATAMAR

KoReAn Deklarasikan Gerakan Nasional Saksi AMIN Tak Mau Dibayar atau GERNAS SATAMAR

1 Oktober 2023
Viral Perundungan di Sekolah, 72%  Mengaku Pernah Mengalami, Ini Datanya

Viral Perundungan di Sekolah, 72%  Mengaku Pernah Mengalami, Ini Datanya

30 September 2023
Majelis Sholawat An-Nahdhiyyah Indonesia

Doakan Kemenangan Anies-Cak Imin, Majelis Sholawat An-Nahdhiyyah Rutin Gelar Istigosah

30 September 2023
VAR: Inovasi yang Membantu Wasit Mengambil Keputusan

VAR: Inovasi yang Membantu Wasit Mengambil Keputusan

30 September 2023
Kejayaan Kelapa Berakhir, Mangrove Telanjur Rusak

Kejayaan Kelapa Berakhir, Mangrove Telanjur Rusak

30 September 2023
Melalui Video Call, Anies Minta Relawan Manies di Ambon Jaga Kesolidan dan Kesantunan

Melalui Video Call, Anies Minta Relawan Manies di Ambon Jaga Kesolidan dan Kesantunan

30 September 2023
Lainnya

SOROTAN

Makam Diponegoro
Opini

Perlukah Kita Memindah Makam Pangeran Diponegoro?

:: Ananta Damarjati
25 September 2023

Pengambilan keputusan terkait pemindahan makam seorang pahlawan harus melibatkan kajian yang mendalam. SULIT sekali membayangkan Indonesia tanpa makam Pangeran Diponegoro....

Selengkapnya
Perusahaan Koperasi

DIVVY: Keunggulan Sistem Perusahaan Koperasi

24 September 2023
Koalisi Perubahan vs Non Perubahan = Koalisi Kerakyatan vs Koalisi Kekuasaan

Koalisi Perubahan vs Non Perubahan = Koalisi Kerakyatan vs Koalisi Kekuasaan

22 September 2023
Apakah Keuntungan Itu

Apakah Keuntungan Itu?

21 September 2023
Oligarki yang Menagih Hutang

Masa Lalu, Masa Depan, dan Oligarki yang Menagih Hutang

21 September 2023
Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?

Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?

20 September 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang