BARISAN.CO – Pemerintah memanfaatkan nyamuk berbakteri Wolbachia upaya pengendalian demam berdarah dengue. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim, berbagai pengujian menunjukkan teknologi tersebut efektif untuk menekan kasus penularan dengue.
Wolbachia berperan dalam memblok replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti. Akibatnya, nyamuk yang mengandung bakteri wolbachia, tidak mampu lagi untuk menularkan virus dengue ketika nyamuk tersebut menghisap darah orang yang terinfeksi virus penyebab DBD.
Namun, belakangan beredar narasi yang menyebut, ada kemungkinan nantinya nyamuk ini bermutasi dan justru memicu kemunculan wabah virus lain. Menteri Kesehatan RI periode 2004—2009, Siti Fadilah Supari, menilai upaya itu mengusik kedaulatan bangsa Indonesia lantaran belum tahu bagaimana dampak penyebaran wolbachia ke depannya.
“Nyamuk ini penularannya dengan jalan dia mengambil darah dari orang, kemudian dia terbang lagi mengisap darah ke tubuh orang lain, sehingga orang akan tertular. Nyamuk yang mengandung bakteri wolbachia tampaknya dia bisa menurunkan mobilitas maupun mortalitas penyakit demam berdarah,” Siti Fadilah beberapa waktu lalu.
Meneanggapi hal itu, Dr Riris Andono Ahmad dari Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran, kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM menyampaikan, narasi yang menyebut nyamuk wolbachia berpotensi memunculkan wabah baru adalah disinformasi.
“Disinformasi sistematik mengaitkan nyamuk bionik, penyakit lain tidak terkait sama sekali. Itu disinformasi yang sistematik. Setiap penyakit yang berbasis vektor itu memiliki vektor sendiri-sendiri, tidak bisa saling mempengaruhi,” tuturnya.
“Kalau kemudian penyakit lain disebabkan vektor nyamuk lain (selain Aedes aegypti) yaitu akan tinggi-rendahnya kejadian penyakit tersebut tidak akan dipengaruhi vektor yang bukan perantaranya,” pungkas Dr Riris.
Cara Kerja Nyamuk Wolbachia
Diketahui, wolbachia adalah bakteri yang hanya dapat hidup di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk. Wolbachia tidak dapat bertahan hidup di luar sel tubuh serangga dan tidak bisa mereplikasi diri tanpa bantuan serangga inangnya.
Bakteri ini memblok replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk. Akibatnya, nyamuk tidak lagi menularkan virus dengue ketika menghisap darah orang yang terinfeksi virus dengue.
Dikutip dari laman resmi World Mosquito Program (WMP), cara kerja nyamuk Wolbachia dilakukan dengan memasukan bakteri Wolbachia ke dalam telur nyamuk Aedes aegypti.
Ketika nyamuk Aedes aegypti jantan yang mengandung bakteri Wolbachia kawin dengan nyamuk betina liar yang tidak memiliki Wolbachia, maka virus dengue pada nyamuk betina akan diblokir, sehingga telurnya tidak akan menetas.
Dalam implementasinya di Indonesia, telur nyamuk jantan ber-Wolbachia dan betina dimasukkan di dalam ember yang dititipkan di rumah warga. Selanjutnya, nyamuk akan berkembang biak dan menghasilkan populasi nyamuk Aedes aegypti di lingkungan yang ber-Wolbachia. [rif]