“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.”
HR. Bukhari
BARISAN.CO – Pentingnya mengetahui cara menenangkan hati dan pikiran, sebab keduanya hal yang terpenting dalam kehidupan manusia. Terutama hati, sebab hati perlu diarahkan dengan pendidikan yang baik.
Mendapatkan hati dan pikiran yang tenang akan memberikan efek positif dalam diri manusia, baik ketika bekerja maupun beraktifitas. Agama Islam mengajarkan betapa penting mendapatkan ketenangan hidup.
Ketenangan hidup itu ada pada hati, sehingga dapat mempengaruhi pikiran yang baik. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabada:
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ
Artinya: “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (HR. Bukhari).
Berdasarkan hadis di atas bahwasanya ada segumpal daging pada diri manusia yang paling menentukan yakni hati. Jika hati tersebut baik, maka baik pula hasilnya begitu juga sebaliknya jika hati itu kotor maka hasil yang didapatkan keburukan.
Jadi keadaan hati seseorang sangat menentukan semua kondisi yang ada pada dirinya, termasuk pikiran, perkataan, perbuatan dan bersikap.
Itu artinya jika seseorang tahu cara menenangkan hati dan pikiran maka ia akan mendapatkan manfaat yang luar biasa. Manfaat tersebut hati dan pikiran menjadi bersih dan sehat, pada akhirnya perkataan, sikap, perilaku dan perbuatan menjadi lebih baik.
Begitu juga sebaliknya, apabila hati dan pikiran kotor maka semua produk yang dilakukan juga akan menghasilan sesuatu yang buruk dan kotor.
Rasulullah Saw senantiasa memberikan teladan yang baik dan memberikan rambu-rambu untuk senantiasa bermuhasabah atau melakukan pendidikan hati. Yakni membersihkan hati dan pikiran dari segala sifat buruk, sekaligus mengisi dan menghiasinya dengan sifat-sifat yang baik.
Oleh karena itu penting mengetahui kedudukan hati dan pikiran bagi anggota tubuh yang lain. Hati itu seperti raja yang memegang kendali atas seluruh bala tentara dan seluruh bawahannya.
Itu artinya hati menjadi inti dari kendali setiap tubuh seseorang, baik itu pikiran, perilaku, sikap maupun perbuatannya.
5 Cara Menenangkan Hati dan Pikiran Sesuai Petunjuk Nabi
Lantas apa yang menyebabkan penyakit hati dan pikiran, ada beberapa faktor yang menyebabkan penyakit hati yang berasal dari syubhat dan syahwat.
Syubhat dapat mengakibatkan kerusakan hati dan kehendak, seperti pikiran stres, perilkau buruk, maupun emosional. Sedangkan syahwat yakni perilaku yang menyimpang yang dapat mengakibatkan kerusakan ilmu dan akidah.
Sehingga dapat menimbulkan beberapa faktor lain seperti syirik, perbuatan maksiat, lalai, berpaling, sibuk dengan urusan dunia dan mengabaikan urusan akhirat, serta berlebih-lebihan.
Oleh karena layaknya tubuh secara fisik membutuhkan makan dan minum untuk menjaga kondisi tubuh. Begitu juga dengan hati memerlukan nutrisi agar mendapatkan hati yang tenang dan mendapatkan ketaatan.
Hati manusia memerlukan makanan untuk kehidupan hati yaitu dengan ketaatan. Berikut ini 5 cara menenangkan hati dan pikiran :
1. Zikir kepada Allah Swt
Zikir merupakan pembuka pintu gerbang antara seorang hamba dengan Tuhannya. Melalui zikir, ia akan menundukan hati dan jiwanya dengan cara menghiasi lisannya dengan ucapan yang baik.
Seorang muslim yang hatinya bersih akan mencari ketenangan hatinya dengan berzikir kepada Allah swt. sebagaimana firman Allah Swt dalam surah Ar-Ra’d ayat 28:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”(QS. Ar-Ra’d: 28).
Tujuan seorang hamba berzikir agar mendapatkan hati yang tentram dan ketenangan, caranya dengan mengingat atau berzikir kepada Allah Swt.
2. Membaca Al-Quran
Membaca menjadi salah satu cara agar mendapatkan ketenangan hati dan pikiran. Sebab Al-Qur’an bukan sekadar bacaan, tapi juga menjadi obat bagi orang yang membutuhkan ketenangan dan ketentraman.
Membaca Al-Qur’an dengan khusyuk penuh penghayatan dan pemahaman pasti akan masuk ke dalam hati. Terlebih lagi membaca al-Quran merupakan amalan yang baik dan memiliki pahala, sebagaimana Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Artinya: “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan setara dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).
3. Sholawat kepada Nabi Muhammad Saw
Membaca sholawat merupakan salah satu upaya agar menundukan hati yang buruk. Nabi Muhammad Saw merupakan sosok suri teladan yang baik, yang dijadikan pedoman agar umatnya tidak ingkar kepada Allah Swt.
Terlebih lagi membaca sholawat merupakan perintah Allah Swt dalam surah Al-Ahzab ayat 56:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56).
4. Berdoa kepada Allah Swt
Doa menjadi penghubung dan kedekatan seorang hamba dengan Allah Swt. Di dalam doa ada obat yang paling bermanfaat.
Doa adalah lawan dari penyakit dan musibah, dengan berdoa ia mampu menolak, mengatasi, mencegah kedatangan, menghilangkan, atau meringankan penyakit jika sudah menimpa.
Doa adalah senjata seorang mukmin, menjadi salah satu faktor terkuat dalam mengilangkan penyakit dan mendatangkan keinginan. Allah Swt berfirman dalam surah Al-A’raf ayat 55:
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Artinya: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55).
5. Menjalankan sholat malam
Banyak tidur atau berlebihan akan mudah mematikan hati, oleh karena itu untuk menghiasi hati yakni dengan menjalankan sholat malam.
Sholat malam menjadi ibadah yang penuh dengan keberkahan dan termasuk amalan orang-orang saleh. Sholat malam adalah obat bagi hati yang sakit, kotor, ataupun mati.
Allah Swt berfirman dalam surah Al-Isra Ayat 79:
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
Artinya: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra: 79).
Demikianlah 5 cara menenangkan hati dan pikiran agar mendapatkan ketenangan dan ketentraman.[Luk]