Franklin menyadari bahwa elang botak adalah predator oportunis yang gemar mencuri mangsa dari predator lain.
Ia mengatakan: “Saya berharap elang botak tidak terpilih menjadi lambang negara kita. Dia adalah burung dengan karakter moral yang buruk. Burung elang botak tidak mendapatkan penghidupannya dengan jujur.”
Franklin lalu membandingkan elang botak dengan kalkun. Menurutnya, burung kalkun jauh lebih terhormat, dan lebih mencerminkan keaslian (native) Amerika.
“Selain itu, meskipun tampilan burung kalkun tampak sedikit konyol & tolol, dia adalah ‘burung keberanian’.”
Kalimat Franklin tersebut diketahui muncul dalam surat yang ia kirim kepada putrinya, Sarah. Meski tidak setuju, akan tetapi Franklin tidak pernah secara resmi menolak elang botak untuk dipilih sebagai simbol paling penting negeri Abang Sam.
Dan begitulah kalkun. Entah hal-hal ini penting untuk diketahui atau tidak, yang jelas burung yang tampak tolol ini punya latar sejarah cukup menarik. [dmr]