Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Tokoh & Peristiwa

Charles Baudelaire Penyair Romantik yang Buram

:: Lukni An Nairi
9 April 2021
dalam Tokoh & Peristiwa
Charles Baudelaire
Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Charles Baudelaire penyair kebangsaan Perancis, lahir di Paris pada tanggal 9 April 1821. Penyair yang hidup pada abad XIX ini merupakan penyair yang romantik akan tetapi penyair romantik yang buram. Sebab Charles Baudelaire berusaha menggambarkan pengalaman sensual melalui bentuk klasik dan menghindari deskripsi obyektif.

Ayahnya bernama Joseph-Francois Baudelaire, seorang pengawai negeri dan seniman amatir. Ibunya Caroline Archimbaut Dufays, ketika Baudelaire masih kecil ayahnya meninggal dan ibunya menikah lagi dengan Mayor Jacques Aupick. Baudelaire sempat menikmati bersekolah di asrama militer tidak terlepas dari ayah tirinya, tapi sayangnya ia tidak sempat lulus dari akademi militer tersebut.

Lalu Baudelaire menghabiskan dua tahun berikutnya di Paris ‘Latin Quarter untuk mengejar karir sebagai penulis. Kehidupan yang keras mengatar ia harus ke India, orang tuanya mengirimnya supaya Baudelaire memiliki pengalaman. Namun ia tidak tahu kepergian ayah tirinya, sekembalinya ia dari India pada tahun 1842, Baudelaire menerima warisan besar.

Dari warisan itu kehidupan Baudelaire mengalami perubahan drastis, yang awalnya berjiwa bohemian. Kini Baudelaire menjalani kehidupan parlente, dan menghabiskan hari-harinya di kafe dan galeri seni. Bahkan ia berdekatan dengan obat-obatan seperti ganja dan opium.

BACAJUGA

No Content Available

Karya Charles Baudelaire berjudul Les Fleurs du mal terinspirasi dari pengalaman jatuh cinta kepada wanita cantik bernama Jeanne Duval. Antologi puisi Les Fleurs du mal berisi 100 puisi yang diterbitkan pada tahun 1857.

Biyaya hidup Charles Baudelaire hampir setengahnya dari warisan. Sayangnya dipengadilan kalah, sehingga menunjuk seorang pengacara untuk mengelola kekayaan Baudelaire. Ia pun hanya menerima uang saku yang kecil.

Untuk menambah beban biyaya hidup, Charles Baudelaire pun menulis kritik seni, esai dan review di berbagai jurnal. Kritik awalnya terhadap pelukis Prancis kontemporer seperti Eugene Delacroix dan Gustave Courbet membuatnya mendapatkan reputasi sebagai kritikus yang diskriminatif dan istimewa.

Pada tahun 1847, ia menerbitkan novel otobiografi La Fanfarlo. Tahun 1854 dan 1855 menerbitkan terjemahan Edgar Allan Poe, yang disebutnya “jiwa kembar”.

Puisi Charles Baudelaire

Evening Harmony

The hour has come at last when, trembling to and fro,
Each flower is a censer sifting its perfume;
The scent and sounds all swirl in evening’s gentle fume;
A melancholy waltz, a languid vertigo!

Each flower is a censer sifting its perfume;
A violin’s vibrato wounds the heart of woe;
A melancholy waltz, a languid vertigo!
The sky, a lofty altar, lovely in the gloom,

A violin’s vibrato wounds the heart of woe,
A tender heart detests the black of nullity,
The sky, a lofty altar, lovely in the gloom;
The sun is drowning in the evening’s blood-red glow.

A tender heart detests the black of nullity,
And lovingly preserves each trace of long ago!
The sun is drowning in the evening’s blood-red glow …
Your memory shines through me like an ostensory!

My Earlier Life

I’ve been home a long time among the vast porticos,
Which the mariner sun has tinged with a million fires,
Whose grandest pillars, upright, majestic and cold
Render them the same, this evening, as caves with basalt spires.

The swells’ overwhelming accords of rich music,
Heaving images of heaven to the skies,
Mingle in a way solemn and mystic
With the colors of the horizon reflected by my eyes.

It was here I was true to the voluptuous calm,
The milieu of azure, the waves, the splendors,
And the nude slaves, all impregnated with odors,

Who refreshed my brow with waving palms
My only care to bring to meaning from anguish
The sad secret in which I languish.

The End of the Day

In all its raucous impudence
Life writhes, cavorts in pallid light,
With little cause or consequence;
And when, with darkling skies, the night

Casts over all its sensuous balm,
Quells hunger’s pangs and, in like wise,
Quells shame beneath its pall of calm,
“Aha, at last!” the Poet sighs.

“My mind, my bones, yearn, clamoring
For sweet repose unburdening.
Heart full of dire, funeral thought,

I will lie out; your folds will cling
About me: veils of shadow wrought,
O darkness, cool and comforting!”

Sumber mypoeticside.com, puisi Baudelaire mungkin tampak terlalu santun untuk menjadi pornografi bagi pembaca modern. Kelebihan Charles Baudelaire dalam berdiskusi sangat jujur dan terbuka saat berbicara tentang seksualitas.

Topik: Charles BaudelairePuisi Charles Baudelaire
Lukni An Nairi

Lukni An Nairi

Bapak Rumah Tangga dan Tukang Sapu di Taman Akademi

POS LAINNYA

Mengenal Abah Guru Sekumpul, Ulama Besar dari Kalimantan Selatan
Tokoh & Peristiwa

Mengenal Abah Guru Sekumpul, Ulama Besar dari Kalimantan Selatan

29 Januari 2023
Sejarah dan Makna Angpau dalam Perayaan Imlek
Tokoh & Peristiwa

Sejarah dan Makna Angpau dalam Perayaan Imlek

20 Januari 2023
Sepak Terjang Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Pengganti Azyumardi Azra
Sosok

Sepak Terjang Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Pengganti Azyumardi Azra

15 Januari 2023
Mengingat Tragedi Wasior Papua yang Termasuk dalam 12 Pelanggaran HAM Berat (10)
Tokoh & Peristiwa

Mengingat Tragedi Wasior Papua yang Termasuk dalam 12 Pelanggaran HAM Berat (10)

13 Januari 2023
Kisah Peristiwa Simpang KKA Aceh yang Masuk dalam 12 Pelanggaran HAM Berat (9)
Tokoh & Peristiwa

Kisah Peristiwa Simpang KKA Aceh yang Masuk dalam 12 Pelanggaran HAM Berat (9)

13 Januari 2023
Termasuk Pelanggaran HAM Berat: Pembunuhan Dukun Santet, Ninja Bantai Kiai (8)
Tokoh & Peristiwa

Termasuk Pelanggaran HAM Berat: Pembunuhan Dukun Santet, Ninja Bantai Kiai (8)

12 Januari 2023
Lainnya
Selanjutnya
Duka Selimuti Kerajaan Inggris, Pangeran Philip Tutup Usia

Duka Selimuti Kerajaan Inggris, Pangeran Philip Tutup Usia

Pemerintah Perlu Segera Bersikap Tegas Soal Utang BUMN Karya

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Inflasi Januari 2023

BPS: Inflasi Januari 2023 Sebesar 0,34%, Ini Penyebabnya

1 Februari 2023
Kasus Kanker Meningkat Pada Orang di Bawah Usia 50 Tahun

Kasus Kanker Meningkat Pada Orang di Bawah Usia 50 Tahun

1 Februari 2023
apbn lindungi daya beli masyarakat

Sri Mulyani Sebut APBN Telah Bekerja Lindungi Daya Beli Masyarakat

1 Februari 2023
Ledakan Metana, Bencana yang Disebabkan Tangan Manusia

Ledakan Metana, Bencana yang Disebabkan Tangan Manusia

1 Februari 2023
Bakal Naik Besok, Jadi Berapa Harga Pertamax?

Simak! Harga BBM Ada yang Naik Mulai Hari Ini, Ini Daftarnya

1 Februari 2023
Pemilu Serentak Tahun 2024

Menyongsong Pemilu Serentak Tahun 2024 yang Berkualitas dan Berintegritas

1 Februari 2023
bacaan doa setelah sholat dhuha

Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha, Lengkap dengan Zikir Pembuka Pintu Rezeki

1 Februari 2023

SOROTAN

Pemilu Serentak Tahun 2024
Opini

Menyongsong Pemilu Serentak Tahun 2024 yang Berkualitas dan Berintegritas

:: Syaiful Rozak
1 Februari 2023

Pemilu Serentak Tahun 2024

Selengkapnya
Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

31 Januari 2023
Sodetan Ciliwung dan Cara Anies Bekerja dalam Sepi

Sodetan Ciliwung dan Cara Anies Bekerja dalam Sepi

30 Januari 2023
Menunggu Pengesahan RUU EBET, Adakah Skema Power Wheeling?

Menunggu Pengesahan RUU EBET, Adakah Skema Power Wheeling?

29 Januari 2023
Sodetan Kali Ciliwung, Antara Kepatuhan Hukum dan Keberpihakan Pada Rakyat

Sodetan Kali Ciliwung, Antara Kepatuhan Hukum dan Keberpihakan Pada Rakyat

28 Januari 2023
Zero ODOL 2023

Sudah Saatnya Wujudkan Jalan Raya Bebas Truk ODOL

28 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang