Scroll untuk baca artikel
Berita

China Akan Bangun Pabrik Susu dan Peternakan Sapi di Indonesia, Ekonom: Swasembada atau Milik Asing

×

China Akan Bangun Pabrik Susu dan Peternakan Sapi di Indonesia, Ekonom: Swasembada atau Milik Asing

Sebarkan artikel ini
China Akan Bangun Pabrik Susu
Ilustrasi

Sudaryono sendiri menyatakan bahwa pemerintah menargetkan mendatangkan dua juta ekor sapi hidup dalam lima tahun ke depan, termasuk mengimpor indukan betina dari China.

Ia juga menyebutkan bahwa nilai investasi akan meningkat signifikan jika China tidak hanya membangun pabrik, tetapi juga peternakan sapi perah secara langsung.

Menanggapi hal ini, Awalil menilai pendekatan yang diambil masih berpola pada strategi China selama ini, yakni investasi dalam pengolahan produk sekaligus mengendalikan pasokan bahan bakunya.

“Ini pola klasik. Mereka tidak hanya bangun pabrik, tapi juga pastikan sumber bahan bakunya dalam kendali mereka,” katanya.

Lebih lanjut, ia mempertanyakan mengapa Indonesia tidak melirik kerja sama serupa dengan negara lain yang lebih dikenal dalam industri sapi dan susu, seperti Selandia Baru atau Australia.

“Kita seolah hanya menunggu siapa yang datang menawarkan lebih dulu, bukan aktif memilih mitra strategis yang memberi manfaat jangka panjang,” ujarnya.

Awalil juga menyinggung potensi dampak terhadap peternak lokal. Ia mengingatkan bahwa jika peternakan dan pabrik baru justru dibangun di kawasan sentra sapi perah yang telah ada, hal ini bisa menimbulkan persaingan yang tidak sehat.

“Alih-alih memperkuat peternak lokal, bisa-bisa mereka justru tersingkir jika tidak didukung secara sistematis,” paparnya.

Ia menyarankan agar pemerintah memberi penjelasan lebih transparan mengenai rencana ini, agar pelaku usaha, legislatif, hingga analis ekonomi bisa melakukan kajian dan persiapan lebih matang.

“Kalau semua pihak paham rencana dan arah kebijakan, maka bisa dikawal dan disempurnakan bersama,” pungkas Awalil.

Terakhir, ia berharap bahwa rencana kerja sama ini tidak semata dilihat dari sisi investasi masuk, tetapi juga dari sisi manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat lokal, termasuk peningkatan nilai tambah dan pengembangan peternak susu rakyat.

Rencana China membangun pabrik susu dan peternakan sapi di Indonesia memang terdengar menjanjikan, namun sejumlah pertanyaan besar masih menggantung.

Akankah investasi ini benar-benar membawa kemandirian pangan atau justru memperdalam ketergantungan? Masyarakat patut menanti kejelasan lebih lanjut dari pemerintah. []