BARISAN.CO – Pada Bulan Ramadhan banyak orang yang menyelenggarakan kegiatan kultum sebagai sarana belajar agama. Biasanya, kultum akan diadakan sesudah sholat subuh atau menjelang waktu berbuka.
Kultum atau kuliah tujuh menit adalah ceramah singkat yang biasanya disampaikan sambil menunggu berbuka, usai sholat tarawih atau mengisi waktu setelah sholat subuh.
Dengan siraman ruhiyah melalui Kultum ini, hati menjadi adem dan damai, sholat tarawih pun terasa nikmat dan dekat dengan Allah Yang Maha Penyayang.
Berikut ini contoh materi Kultum Ramadhan 2023 yang membahas tentang golongan orang yang merugi di bulan ramadhan.
بسم الله الرّحمن الرّحيم
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَافِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji hanya kepada Allah Swt. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari akhir. Amma ba’du…
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Ada beberapa model kerugian yang dialami oleh sebagian orang yang tidak mendapatkan manfaat dari bulan Ramadan, sebagaimana yang Nabi Muhammad ﷺ telah isyaratkan dalam sabdanya. Di antaranya seperti dalam hadits Nabi Muhammad ﷺ,
مَن لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ والعَمَلَ بِهِ، فليسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ في أنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وشَرَابَهُ.
“Barang siapa yang tidak meninggalkan kedustaan dan tetap melakukan kemaksiatan, maka Allah tidak akan memberikan pahala terhadap rasa lapar dan dahaganya.” (HR. Bukhari).
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa Allah ﷻ tidak akan memberikan pahala kepada seseorang yang tetap melakukan kemaksiatan di bulan Ramadan.
Dengan demikian, pengorbanannya selama bulan Ramadan tidak ada harganya di sisi Allah ﷻ. Dia merugi karena telah menahan rasa lapar dan dahaga, namun tidak bernilai pahala.
Jika kita kumpulkan, di antara orang-orang yang merugi di bulan Ramadan adalah:
1. Menganggap biasa bulan Ramadhan
Orang yang menganggap biasa bulan Ramadhan, tak ada yang berbeda seperti bulan-bulan lainnya, hingga Ramadhan berlalu, tentu sebuah kerugian yang besar. Ia sama sekali tidak menganggap istimewa puasa dan merasakan manfaat bulan suci Ramadhan.
Juga tidak bersegera melakukan kebaikan, padahal di bulan suci inilah segala pahala dilipat gandakan. Orang yang menganggap biasa bulan Ramadhan, ibarat orang melewatkan ghanimah (harta rampasan perang) yang tak ternilai harganya.
2. Berubah alim hanya pada bulan Ramadhan
Imam Ahmad mengatakan, “Seburuk-buruk kaum adalah mereka yang hanya mengenal Allah di bulan Ramadhan saja.”
Tentu sangat terpuji, dari semua berperilaku tidak baik menjadi baik, dari tak berjilbab kemudian berhijab, dari yang tak pernah shalat kemudian rajin shalat, baik yang wajib maupun sunnah. Namun, sangat disayangkan, ketika Ramadhan usai, golongan manusia seperti itu kembali berbuat maksiat kepada Allah, melepas hijabnya, tak lagi ke masjid, bahkan
meninggalkan shalat. Karena itu, berusahalah untuk tetap istiqamah dalam beramal dan kebaikan.
3. Sebatas menahan lapar dan dahaga
Golongan ketiga adalah orang yang menahan perut dari makan dan minum saja. Ia tidak merasa bersalah dan berdosa ketika melakukan kemunkaran, menggunjing, menyebar fitnah, menghina, sebuah perilaku yang biasa dilakukan di luar Ramadhan. Akhirnya, saat Ramadhan tiba, kebiasaan buruk itu tak juga berubah, sehingga Ramadhan tak membawa pengaruh bagi kehidupannya sehari-hari.