BARISAN.CO – Indonesia sedang menghadapi panas musim kemarau yang menyebabkan kualitas udara tidak baik. Di beberapa daerah terutama DKI Jakarta kualitas udara terindekasi buruk, hal ini menjadi permasalahan yang tidak hanya di Jakarta tapi juga kota-kota besar.
Cuaca panas musim kemarau yang berdampak pada kualitas udara tentu berdampak negatif pada hal lain seperti kesehatan, lingkungan dan bahkan menjadi persoalan ekonomi.
Tentu ini menjadi tantangan Indonesia menghadapi kualitas udara yang buruk dan cuaca panas pada musim kemarau ini. Begitu juga dengan upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi persoalan ini.
Kondisi panas musim kemarau tentu saja ditandai dengan minimnya curah air hujan. Sehingga dapat menyebabkan penurunan kadar air tanah yang berakibat pada kekeringan selain itu dampak buruknya meningkatkan risiko kebakaran hutan dan kekeringan lahan pertanian.
Cuaca panas juga dapat memicu polusi udara lebih lanjut karena reaksi kimia yang terjadi di atmosfer, yang mengarah pada peningkatan ozon permukaan dan partikel-partikel polutan. Peningkatan suhu juga dapat mempengaruhi kesehatan manusia, menyebabkan penyakit terkait panas dan masalah pernapasan.
Terjadinya kualitas udara yang buruk semakin meningkatkan kadar polutan udara. Polutan ini berasal dari sumber-sumber seperti kendaraan bermotor, industri, dan aktivitas pembakaran lainnya.
Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan gangguan pernapasan, masalah kesehatan jangka panjang, dan bahkan kematian. Anak-anak, lanjut usia, dan individu dengan kondisi medis tertentu lebih rentan terhadap dampak negatif ini.
Selain itu juga dapat menyebabkan peningkatan kasus penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis. Paparan jangka panjang terhadap polutan udara dapat menyebabkan gangguan sistem kardiovaskular dan paru-paru, serta meningkatkan risiko stroke. Peningkatan suhu juga dapat menyebabkan heatstroke dan dehidrasi.
Tentu hal ini perlu segera diatasi yakni dengan upaya pengendalian dan mitigasi menghadapi kualitas udara yang tidak baik dan cuaca panas di musim kemarau. Pertama, perlu mengupayakan pengurangan emisi polutan udara dari sumber-sumber seperti transportasi dan industri melalui peraturan dan inovasi teknologi.
Kedua, penegakan aturan pembakaran terbuka baik di industri maupun lingkungan masyarakat. Dalam ranah pengelolaan hutan, perlu pengaturan dan regulasi yang tepat untuk mengurangi risiko kebakaran hutan.
Ketiga, terus berupaya untuk mengkampanyekan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan kendaraan ramah lingkungan, mengurangi pembakaran sampah, dan menghemat energi.
Keempat, peningkatan infrastruktur hijau seperti taman kota dan penanaman pohon untuk membantu menjaga kualitas udara. Selain itu juga pentingnya sistem peringatan dini tentang kualitas udara buruk dan cuaca panas untuk melindungi masyarakat yang rentan.
Menjaga Kesehatan Saat Kualitas Udara Buruk
Saat cuaca panas di musim kemarau yang berdamapak pada kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan kesehatan yang kurang baik. Oleh karena itu perlu juga diupayakan bagaimana menjaga kesehatan tubuh saat kualias udara buruk.
Menjaga kesehatan tubuh saat buruk perlu perhatian ektra, sebagaimana yang telah disebutkan di atas dampak dari kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan penyakit asma, paru-paru, gangguan sistem kardiovaskular dan risiko stroke.
Berikut ini upaya yang dapat dilakukan agar kondisi tubuh tetap terjaga dengan baik; Pertama, kurangi aktivitas fisik yang berat meski itu dalam berolah raga seperti berlari, bersepeda maupun olehraga di luar ruangan. Pilihlah waktu berolahraga saat kondisi udara tidak ekstrem, bisa pada waktu pagi hari maupun sore hari.
Kedua, saat keluar ruangan baik waktu kerja maupun berbelanja gunakanlah masker yang dirancang untuk melindungi pernafasan dari partikel-pertikel polutan udara.
Ketiga, jaga supaya tidak mengalami dehidrasi, minumlah air secukupnya terutama air putih saat cuaca panas. Hindari minuman beralkohol dan berkafein, karena dapat menyebabkan dehidrasi.
Keempat, jaga pola makan dengan baik, makan-makanlah yang bergizi dan bernutrisi. Juga diimbangi dengan minuman yang mengandung banyak kadar air sehingga tidak mengalami dehidrasi dan tentunya untuk menambah kekebalan tubuh. Terutama kebutuhan vitamin yang diperlukan untuk tubuh.
Kelima, untuk menjaga kualitas ruangan di rumah saar kondisi udara tidak baik yakni dengan mempertahankan kondisi suhu ruangan sehingga mendapatkan kondisi suhu yang nyaman. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan kipas angina maupun pendingin udara (AC) jika diperlukan.
Demikianlah beberapa hal yang bisa dilakukan agar kondisi tubuh tetap prima dan sehat saat kondisi udara buru. [Luk]