Kurangnya aktivitas fisik menduduki peringkat keempat penyebab kematian secara global dengan sekitar 3,2 juta kematian per tahun.
BARISAN.CO – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan berolahraga setidaknya 150 menit per minggu. Namun, tidak banyak orang yang menjalankan anjuran dari WHO.
Data dari WHO, kurangnya aktivitas fisik menduduki peringkat keempat penyebab kematian secara global dengan sekitar 3,2 juta kematian per tahun.
Sementara, Indonesia dinobatkan sebagai negara paling malas berjalan di dunia berdasarkan hasil penelitian tim dari Stanford University. Data menunjukkan bahwa orang Indonesia hanya melakukan 3.513 langkah per hari.
Sebelumnya banyak ahli yang berpendapat 10.000 langkah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan jalan kaki. Kini penelitian terbaru menemukan, berjalan 4.000 langkah sehari dapat meningkatkan umur panjang seseorang dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Ini berarti, hanya sedikit lagi orang Indonesia mencapai target berjalan kaki.
Mengutip Study Finds, individu yang berjalan setidaknya 3.967 langkah setiap hari menunjukkan kemungkinan kematian yang lebih rendah dari semua penyebab penyakit.
Manfaat berjalan kaki tampak paling menonjol di antara individu yang berusia di bawah 60 tahun. Anak muda, dalam kisaran 7.000 hingga 13.000 langkah setiap hari dapat menurunkan risiko kematian dini sebesar 49 persen.
Studi ini dilakukan secara kolaboratif oleh para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins dan Universitas Kedokteran Lodz di Polandia. Untuk manula yang mengambil antara 6.000 dan 10.000 langkah setiap hari, risikonya berkurang sebesar 42 persen.
“Studi kami mengonfirmasi bahwa semakin banyak Anda berjalan, semakin baik,” kata Profesor Maciej Banach, peneliti utama dan ahli jantung di Medical University of Lodz, dalam rilis media.
Prof. Banach menjelaskan, penelitian itu berlaku untuk pria dan wanita, tanpa memandang usia, dan terlepas dari wilayah tempat tinggalnya di dunia.
“Selain itu, analisis kami menunjukkan bahwa sedikitnya 4.000 langkah sehari diperlukan untuk secara signifikan mengurangi kematian akibat penyebab apa pun, dan bahkan lebih sedikit lagi untuk mengurangi kematian akibat penyakit kardiovaskular,” tambah Prof. Banach.
Prof. Banach percaya kita harus selalu menekankan bahwa perubahan gaya hidup termasuk diet dan olahraga. Dia mengatakan, ini merupakan cara yang efektif dalam mengurangi risiko kardiovaskular dan memperpanjang hidup. [Yat]