Namun kemudian ia terhenti, mendengar tangisan seorang anak kecil yang menunjuk-nunjuk ke sebuah pohon dengan burung bercicit. Karena kasihan, si Imam lalu memanjat pohon. Akibatnya, ia tiba di masjid ketika jamaah salat Jumat bubar. Namun anehnya, ia justru merasa telah mendapat pencerahan. Seakan Tuhan telah mengingatkan tentang keutamaan terlibat urusan kemanusiaan. Sang Imam yang kakek tua ini merasa mendapatkan pencerahan bahwa ia tak boleh absen untuk ikut menuntaskan masalah kemanusiaan.
Kesadaran ketuhanan yang transenden mesti berlanjut pada imanensi, kesadaran kemanusiaan. Dan begitu sebaliknya. Ya, demikian yang saya ingat dari RGK, yang sayang seribu sayang, RGK itu kini tak berlanjut.