Diet flexitarian adalah pendekatan diet berfokus pada pola makan vegetarian (buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacang), akan tetapi tetap masih mengkonsumsi daging atau makanan hewani.
BARISAN.CO – Diet merupakan kata umum yang sering Anda dengar, namun apakah Anda mengetahui tentang diet flexitarian?.
Berikut ini akan dijelaskan lebih jauh tentang pola pengaturan makanan ala diet tersebut dan cara melakukannya dan manfaatnya untuk kesehatan.
Diet flexitarian adalah pendekatan diet yang menggabungkan pola makan vegetarian, akan tetapi masih mengkonsumsi produk hewani atau daging dengan porsi sedikit.
Sedangkan arti dari kata “flexitarian” sendiri merupakan gabungan dari kata fleksibel dan vegetarian. Konsep diet ini mencoba untuk mengurangi konsumsi daging dan produk hewani secara keseluruhan, sambil tetap memberikan fleksibilitas kepada individu untuk tetap mengonsumsi daging dalam jumlah yang lebih sedikit.
Prinsip utama dari diet flexitarian yakni meningkatkan konsumsi makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan produk-produk kedelai.
Pola makan ini, makanan nabati menjadi komponen utama dalam setiap hidangan. Daging, ikan, dan produk hewani lainnya tidak dihilangkan sepenuhnya, tetapi dikonsumsi dalam porsi yang lebih kecil dan tidak terlalu sering.
Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin memilih diet flexitarian. Beberapa orang memilih pola makan ini karena alasan kesehatan.
Konsumsi makanan nabati yang lebih tinggi dapat memberikan lebih banyak serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting bagi kesehatan tubuh. Diet flexitarian juga dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan obesitas.
Selain alasan kesehatan, diet flexitarian juga bisa dipilih untuk alasan lingkungan. Mengurangi konsumsi daging dapat membantu mengurangi dampak negatif industri peternakan terhadap lingkungan, seperti emisi gas rumah kaca dan penggunaan air yang besar.
Seseorang yang mengikuti diet flexitarian dapat memilih untuk menjadi vegetarian pada beberapa hari dalam seminggu atau mengalokasikan beberapa waktu untuk makanan nabati saja dalam sehari.
Fleksibilitas ini memungkinkan individu untuk tetap menikmati makanan yang mereka sukai, termasuk daging, tanpa harus menghilangkan semua produk hewani dari pola makan mereka.
Jika seseorang beralih ke diet flexitarian, penting untuk memastikan asupan protein, zat besi, kalsium, vitamin B12, dan nutrisi penting lainnya tetap tercukupi melalui sumber-sumber nabati dan suplemen yang tepat jika diperlukan.
Adapun langkah atau cara melakukan diet flexitarian yakni; Pertama, tingkatkan konsumsi makanan nabati. Fokuskan pada konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan produk-produk kedelai seperti tahu atau tempe.
Pastikan untuk memiliki variasi yang cukup dalam pilihan makanan nabati yang Anda pilih untuk memastikan asupan nutrisi yang seimbang.
Kedua, Kurangi konsumsi daging secara bertahap. Mulailah dengan mengurangi jumlah daging dalam hidangan Anda dan mencoba variasi hidangan nabati.
Misalnya, Anda dapat menggantikan daging dengan kacang-kacangan atau jamur dalam hidangan pasta atau tumis. Secara bertahap, Anda dapat memperluas pilihan makanan nabati Anda dan mengurangi frekuensi konsumsi daging.
Ketiga, pilih hari-hari vegetarian. Tentukan beberapa hari dalam seminggu sebagai hari-hari vegetarian di mana Anda menghindari daging dan hanya mengonsumsi makanan nabati.