Suci menggarisbawahi, kepercayaan diri laki-laki yang membuat mereka melamar pekerjaan, meski hanya memenuhi kualifikasi 60 persen.
BARISAN.CO – Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) dan Takeda Pharmaceutical Company mengadakan kegiatan talkshow “Women’s Leadership in Public Health” pada Kamis (23/3/2023) di Hotel The Ritz Carlton Jakarta.
Acara itu sebagai bagian peringatan Hari Perempuan Internasional yang dirayakan setiap tanggal 8 Maret. Salah satu panelis, Direktur Utama dan Co-Founder Alodokter, Suci Arumsari.
Dalam kesempatan itu, Suci membagikan kisahnya untuk mendirikan Alodokter. Suci sebenarnya sama sekali tidak memiliki latar belakang bidang kesehatan. Kuliah di jurusan pajak, kemudian dia bekerja sebagai presenter dan produser.
Namun, karena suatu kejadian tak terduga di tahun 2014, Suci merasa kesehatan itu penting. Tahun itu, Suci mendadak tidak bisa bergerak, yang memaksanya harus stay di rumah sakit selama kurang lebih 2 bulan. Dia pun mencari informasi kesehatan.
Bukannya merasa lega, kebanyakan informasi yang didapatkan justru membuat ketakutan. Saat itu, dia melihat mamanya tampak lebih khawatir. Mamanya bertanya, membaca, sampai akhirnya tidak menemukan penyebab yang membuat putrinya jatuh sakit.
Itulah yang membuatnya percaya, peranan perempuan di dunia kesehatan sangat luar biasa menentukan.
Melihat, mamanya seperti itu, Suci merenung dalam diam dan berkata, “Kalau memang misalkan, aku nggak bisa berjalan lagi, tapi masih punya mulut untuk berbicara, punya tangan untuk bekerja, otak untuk berpikir, apa yang harus saya lakukan?”
Dari situlah, Suci membuat website aplikasi Alodokter mengenai informasi. Dia percaya, informasi adalah gagang utama sebelum kita semua melakukan sesuatu.
Di awal mendirikan website Alodokter, Suci selalu ditanya, “Kok pede (percaya diri)?” Melihat gender Suci bukan dengan titel dokter atau background kesehatan.
Suci selalu mengatakan, kesehatan itu sebenarnya bukan menjadi keperluan khusus, divisi, atau satu orang saja, tapi kesehatan itu buat semuanya. Hal ini dibuktikan, Alodokter kini sudah memiliki 30 juta active users, yang hampir 60 persennya perempuan.
“Saya merasa kalau perempuan itu sangat luar biasa karena bagaimana pun kalau anak atau suami sakit, yang nanya ibunya. Jadi, peranan perempuan itu sangat luar biasa sekali,” katanya.
Perempuan Kurang Percaya Diri dari Laki-laki
Sejak mendirikan Alodokter, ada fenomena yang secara langsung dia lihat. Setiap kali membuka lowongan pekerjaan, kebanyakan pelamarnya adalah laki-laki. Namun, menurut penuturannya, kualifikasi mereka hanya 60 persen dari dibutuhkan. Sedangkan, saat perempuan melamar, kualifikasinya malah antara 80-100 persen.
Satu hal yang digarisbawahi Suci ialah itu terjadi karena kepercayaan diri laki-laki lebih tinggi dari perempuan.
Apa yang disampaikan Suci sesuai dengan Gender Insight Report, yang menemukan laki-laki melamar pekerjaan atau promosi ketika hanya memenuhi 60% dari kualifikasi, sementara perempuan melamar hanya jika sudah memenuhi 100% dari kualifikasi tersebut.
Suci berpendapat, perempuan sudah terdoktrin harus sempurna hingga membuat mereka mau melakukan sesuatu saat sudah benar-benar yakin.
Suci menilai, perempuan jangan pernah hanya menunggu momen untuk bisa punya skill.
“Kalau pun ada kesalahan, kekeliruan dalam perjalanan, tidak apa-apa. Karena bagaimana pun yang menilai kita adalah kita,” tambahnya.
Dalam acara itu juga, Suci mengajak semua pihak untuk memberikan lebih banyak kesempatan bekerja pada perempuan.
Meski, perempuan sering dianggap lebih cenderung menggunakan hati dalam bekerja, Suci menegaskan, perempuan berpikir dengan otak dan hatinya.
“Mungkin laki-laki juga, tapi kebanyakan otaknya,” imbuhnya.
Di sisi lain, perempuan juga sering dibilang cenderung saling sikut dengan sesama perempuan. Suci tidak membantahnya.
Namun, dia mengungkapkan, itu terjadi karena kesempatan bagi perempuan menunjukkan segala kemampuannya di segala bidang pekerjaan apa pun itu sangat terbatas.
“Jadi, saya memohon ke semuanya, yuk kita utamakan perempuan! Karena perempuan akan melakukan yang terbaik dari yang terbaik,” terangnya.