Majelis Sholawat An-Nahdhiyyah Indonesia adalah salah satu simpul relawan pendukung Anies Baswedan.
BARISAN.CO – Majelis Sholawat An-Nahdhiyyah Indonesia (MAS ANIES) sukses menggelar kegiatan rutin berupa istigosah, Jumat (29/9/2023) kemarin. Istigosah kali ini menjadi spesial sebab menandai mulai aktifnya MAS ANIES di markas relawan pendukung Anies Baswedan yang terkenal disebut Padepokan Antasari.
MAS ANIES adalah salah satu simpul relawan yang telah mendeklarasikan dukungan kepada bakal calon presiden Anies Baswedan sejak 15 Maret 2023 silam.
Ketua simpul relawan MAS ANIES, Muhammad Ridwan, yang juga hadir dalam istigosah kemarin, menyatakan bahwa istigosah bukan hanya doa, tetapi juga ajang silaturahmi sekaligus wadah saling bertukar informasi apapun yang dianggap bernilai bagi kehidupan masing-masing yang datang.
“Istigosah di Padepokan Antasari kemarin alhamdulillah dihadiri ustaz-ustaz. Mereka ini adalah para imam jamaah. Di hari berbeda di tempat berbeda, mereka juga memimpin istigosah di lingkungannya masing-masing,” kata Muhammad Ridwan saat Barisanco meminta keterangan.
“Praktis, istigosah simpul relawan MAS ANIES tidak pernah terputus atau 24×7. Selalu ada doa dari kami bagi pasangan Anies dan Cak Imin,” lanjutnya.
Menurut Muhammad Ridwan, simpati masyarakat terhadap Anies dan Cak Imin sudah demikian besar. Ia mengambil contoh dari kegiatan-kegiatannya yang selalu berjalan lancar tanpa pernah ada kendala.
“Dukungan masyarakat kepada pasangan Anies dan Cak Imin sangat luar biasa. Acara istigosah kami juga nyaris selalu dihadiri orang-orang baru. Yang saya maksud adalah orang-orang yang dulunya tidak simpatik dengan Anies,” katanya.
Acara istigosah Majelis Sholawat An-Nahdhiyyah, kata Ridwan, biasanya diisi dengan tausiyah ringkas menyangkut kepemimpinan Anies Baswedan. Ada empat pokok yang biasanya disampaikan. Pertama adalah tentang kebijakan Anies semasa jadi Gubernur DKI yang tidak pernah membedakan tingkat pelayanan terhadap masyarakat.
“Anies dalam bekerja memberi pelayanan setara untuk semua kalangan tanpa pandang bulu.”
Kedua, kebijakan Anies selalu menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan warga DKI Jakarta. Ketiga, Anies kerap membawa gagasan tepat hingga karyanya yang dituangkan dalam program kerja tidak banyak dimiliki oleh pemimpin saat ini.
“Bekerja dia dimulai dengan gagasan, narasi, karya. Tidak banyak orang yang bisa karakter seperti ini,” tutur Ridwan. Terakhir adalah Anies selama memimpin Jakarta senantiasa mematuhi aturan yang berlaku sesuai amanat konstitusi.
“Pak Anies Baswedan juga selalu taat pada konstitusi, di setiap kebijakan maupun program-programnya untuk masyarakat,” kata dia. [dmr]