BARISAN.CO – E-money merupakan uang digital yang harus terisi ulang terlebih dahulu (prepaid). Pengguna perlu mengisi saldo ke akun e-money mereka sebelum dapat menggunakannya untuk pembayaran. Saldo ini dapat isi ulang melalui transfer bank, kartu kredit, atau di lokasi fisik yang mendukung e-money.
Ini berbeda dengan kartu debit, yang langsung terkait dengan rekening bank pengguna dan menarik dana dari rekening bank setiap kali digunakan untuk pembayaran atau penarikan tunai. Sebagai hasilnya, e-money tidak memerlukan rekening bank untuk dimiliki dan tidak memerlukan pengisian sejumlah data diri yang rumit untuk memperolehnya.
Penggunaan e-money sangat beragam, mencakup pembayaran tol, belanja, dan transportasi publik seperti Bus, KRL (Kereta Rel Listrik), MRT (Mass Rapid Transit), LRT (Light Rapid Transit), dan lainnya. Fleksibilitas penggunaan e-money didukung oleh infrastruktur yang semakin berkembang, membuat nilai transaksi e-money semakin meningkat.
Dalam era digital ini, E-money memainkan peran penting dalam memfasilitasi transaksi yang cepat dan aman. Dengan e-money, konsumen dapat dengan mudah membayar secara online atau offline, yang meningkatkan efisiensi dan kenyamanan dalam berbelanja dan bertransaksi.
Selain itu, e-money juga telah mendukung kemajuan teknologi dan kebijakan keuangan di berbagai negara. Banyak negara kini mendorong penggunaan e-money sebagai bagian dari transformasi keuangan digital mereka. Ini mengarah pada pertumbuhan e-money sebagai salah satu bentuk pembayaran yang paling populer dan efisien di seluruh dunia.
Portofolio Pertumbuhan E-Money
Jumlah Kartu E-money semakin menunjukkan pertumbuhan yang agresif, bahan dalam sepuluh tahun terakhir pertumbuhannya mencapai 1.987%, pertumbuhan yang sangat luar biasa. Data tersebut dari tahun 2013 jumlah e-money yang beredar saat itu sejumlah 36.23 Juta, dan pada Juni 2023 sudah mencapai hampir tiga kali jumlah penduduk Indonesia sendiri yaitu 756 Juta kartu.
Lantas, hal itu juga sejalan dengan volume transaksi yang terus meningkat. Tercatat pada Desember 2013 sebesar 533,478 ribu transaksi. Seterusnya, naik tajam sepanjang tahun 2022 sebesar 12,330,360 ribu kali transaksi, atau setara 2211% kenaikan selama 9 Tahun tersebut. Dengan nilai nominal yang sejalan juga, yaitu pada Desember 2022 sejumlah 1,177,797 Miliar, padahal pada tahun 2013 masih sejumlah 6,147 Miliar.
Potret Pertumbuhan Transaksi Tahunan 2023
Pada bulan Juni 2022 jumlah volume transaksi e-money yaitu 933,552 ribu naik drastis secara tahunan pada bulan Juli 2023 sejumlah 2,348,699 ribu kali transaksi atau naik setara 152%. Dan pada nilai transaksi juga mengalami pertumbuhan serupa. Pada Juni 2022 sebesar 85,824 tumbuh sebesar 78% hingga capai 153,139 Miliar selama bulan Juli 2023.
Secara keseluruhan, E-money bukan hanya sebuah inovasi dalam dunia keuangan, tetapi juga alat yang mempermudah kehidupan sehari-hari. Dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, kita dapat mengharapkan bahwa e-money akan terus berkembang. Dan menjadi lebih penting dalam ekosistem keuangan global. [rif]