Ekonom senior Awalil Rizky menyebut keadilan sosial merupakan masalah mendasar pengelolaan ekonomi Indonesia.
BARISAN.CO – Dalam satu kesempatan diskusi bersama sekitar 50-an relawan Anies Baswedan di Surakarta, Ekonom senior Awalil Rizky menyodorkan alasan kenapa prinsip keadilan sosial dalam pengelolaan ekonomi penting untuk terus dikemukakan.
“Anies selalu bicara keadilan sosial karena itu yang kita butuhkan. Keadilan sosial ini menjadi muara dari persoalan-persoalan ekonomi,” katanya dalam acara bertajuk Wedangan Rabu Malam Rembug Ekonomi yang diselenggarakan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) DPP Kota Surakarta, Selasa (26/9/2023) kemarin.
Menurut pencermatannya, ada empat hal yang dapat dirangkum dalam tema besar keadilan sosial yang mengalami tren pemburukan selama dasawarsa terakhir, yakni angka kemiskinan yang masih tinggi, ketimpangan yang makin meluas, kurangnya lapangan kerja, dan utang pemerintah atau juga BUMN.
Awalil yang pernah menjadi tim pakar ekonomi Anies saat menjabat Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, mengatakan ‘capres jagoan’ dia tidak-pernah-tidak menaruh perhatian lebih terhadap empat pokok masalah ekonomi tersebut.
“Pak Anies di berbagai kesempatan selalu mewarnai isi pidatonya dengan empat hal ini. Dirinya sangat concern menelisik, mencermati, dan mengembangkan solusi terhadapnya,”
Pada soal kemiskinan dan ketimpangan, Awalil menyoroti pemburukan yang terjadi pada masa pandemi. Ia menyebut situasi pasca-pandemi belum bisa dikatakan pulih. Bahkan, kondisi saat ini lebih buruk dibanding awal era reformasi.
Isu kemiskinan dan ketimpangan tersebut sering dengan mudah ditemui dalam ucapan-ucapan Anies Baswedan. Demikian pula terkait lapangan kerja. “Pak Anies Baswedan sangat peduli untuk menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya dan terbaik bagi rakyat,” kata Awalil.
Awalil menyebut, utang pemerintah dan BUMN juga sering menjadi simpul masalah perekonomian yang menghambat terwujudnya keadilan sosial.
“Pak Anies juga punya perangkat rencana untuk mengelola utang dengan cermat, baik itu utang pemerintah ataupun utang BUMN. Hal ini agar utang nantinya tidak mendatangkan masalah bagi generasi mendatang,” kata Awalil.
Pemaparan Awalil Rizky tersebut dihadiri oleh puluhan relawan dan simpatisan Anies Baswedan. Hampir separuh dari peserta merupakan disabilitas tuli yang mengikuti acara lewat panduan seorang penerjemah bahasa isyarat. [dmr]