Kesuksesan Erick Thohir membangun tradisi juara di berbagai level usia timnas tak lepas dari terbangunnya suasana tim yang harmonis dan kondusif.
BARISAN.CO – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir digadang-gadang menjadi sosok yang layak menjadi bakal calon wakil presiden. Namun hingga saat ini belum ada bacapres yang meminangnya untuk mendampingi maju dalam pilpres 2024.
Meski menjadi sosok menteri yang vital dalam dunia pemerintahan, acapkali ia lebih menampakan dirinya sebagai Ketua Umum PSSI 2023-2027. Karena melalui jalan inilah Erick Thohir berusaha memperlihatkan prestasinya terutama pada timnas Indonesia.
Bahkan sejak memegang kendali ketua umum PSSI, Erick Thohir dinilai memiliki mentalitas untuk membawa timnas Indonesia menjadi lebih baik dan memiliki tradisi juara.
Ia sepertinya lebih enjoy di dunia sepak bola, dimulai dengan keberhasilan timnas U-19 tampil baik di Piala Asia. Meski timnas Indonesia satu grup dengan macan asia seperti Uzbekistan dan Irak. Sebagaimana diketahui kedua Negara tersebut menjadi juara dan runner up kompetisi, meski demikian timnas Indonesia mampu bersaing ketar di putaran grup.
Erick Thohir dipercaya membawa angina segar untuk timnas Indonesia untuk terus mengapai prestasi. Hal ini mulai naiknya tren positif saat timnas berlanjut di ajang SEA Games 2023. Penantian juara timnas selama 32 tahun berhasil dituntaskan dengan keberhasilan timnas Indonesia meraih juara.
Tren itu berlanjut, pada gelaran Piala AFF U-23, meski timnas menjadi runner up dengan hanya kalah adu penalti di babak final melawan Vietnam.
Kini di kualifikasi ajang Piala Asia U-23, pekan ini, timnas tampil sempurna dengan menyabet seluruh kemenangan dengan total mencetak 11 gol tanpa kebobolan. Di level senior pun tren positif mengantarkan rekor Indonesia mencatat peringkat FIFA terbaik dalam 12 tahun terakhir.
Rentetan tradisi dan mental juara timnas itu diapresiasi Pendiri Football Institute Budi Setiawan. Menurutnya Erick Thohir menjadi faktor x dari tradisi juara dan mental juara timnas.
“Saya dapat mengatakan bahwa Erick Thohir adalah Ketua Umum PSSI yang memenuhi ini: right man on the right place, at the right time (orang yang tepat, di posisi yang tepat, dan di saat yang tepat pula),” ujarnya, Selasa (12/09/2023).
Faktor kedua, menurut Budi, berkaitan dengan masalah kesejahteraan pemain dan pelatih Timnas. Bagi Budi, sejak 10 tahun terakhir, sudah ada upaya untuk memperhatikan kesejahteraan. Akan tetapi, yang berbeda adalah prespektif para pemain timnas saat ini.
“Dulu ada pemain Timnas yang bermain hanya untuk uang atau bonus. (Sekarang) Erick bisa merubah persepsi para pemain. Bermain harus untuk merah putih, kebanggaan negara. Bonus akan datang jika sudah berprestasi. Disitu tangan dingin Erick Thohir,” tekannya.
Sementara itu, menurut Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali mengatakan kelolosan tim nasional (timnas) U-23 ke Piala Asia U-23 Qatar pada 2024 merupakan sejarah bagi sepak bola Indonesia.
“Kesuksesan Erick membangun tradisi juara di berbagai level usia timnas tak lepas dari terbangunnya suasana tim yang harmonis dan kondusif. Akmal menilai Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir berhasil membangun suasana yang harmonis dan kondusif, baik di internal timnas maupun eksternal,: terang Akmal.
Meski dianggap memiliki tren positif sejak menjadi ketua umum PSSI dan timnas Indonesia mengukir prestasi, hingga saat ini Ercik Thohir belum ada yang meminangnya.
Akan tetapi jika bicara soal prestasi sepak bola, dengan sasaran tujuan pemilih maka banyak pecinta bola adalah kalangan pemuda. Sedangkan saat ini ada tiga bacapres, Anies Baswedan sudah berpasangan dengan Muhaimin Iskandar.
Sementara, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo belum menentukan bacawapresnya. Jika menilik pemilih, Erick Thohir lebih cenderung ke pemilih pemuda dan tentunya generasi milenial.
Tentu hal ini menunjukkan bahwa dari kedua bacapres Prabowo dan Ganjar, pecinta Erick sudah ada pada diri Ganjar Pranowo. Sedangkan Prabowo Subianto masih lemah di area tersebut, maka Erick Thohir sepertinya lebih cocok ke Prabowo. Akan tetapi, apakah Prabowo Subianto bersedia meminangnya. Entahlah. [Luk]