Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Falsafah Proses: Transendensi-Transformasi

Redaksi
×

Falsafah Proses: Transendensi-Transformasi

Sebarkan artikel ini

Kebajikan Muhammad itu jika dilukis di atas segitiga: kedamaian dan kejujuran sebagai titik puncaknya, sedang kemurahan dan kemuliaan hati serta kekuatan dan ketenangan hati sebagai kedua titik alasnya. Singkatnya, kehadiran Muhammad adalah hamemayu hayuning bawana.  

Bahwa kebenaran mengimanen dalam kehadiran, dan kehadiran mentransenden ke kebenaran. Bahwa Tuhan turun menjadi manusia adalah imanensi, aktual pada Isa al-Masih. Selanjutnya, manusia naik ke tingkat ketuhanan adalah transendensi.

Syahdan, di Hari Natal umat Kristiani ini, saya hanya bisa mengelaborasi bahwa kesucian Maria yang mengandung dan melahirkan Yesus Kristus adalah sabda menjadi manusia. Kemudian, Muhammad yang lahir dari kalangan terhormat tapi relatif miskin, dan sanggup menanggung pesan suci dari Allah, adalah manusia menjadi sabda. Isa al-Masih adalah sang imanen. Sementara, Muhammad saw. menggenapi pola transendensi itu dengan pola transformasi. Itulah falsafah proses.

Ungaran, 25/12/2020