Teknologi informasi, keamanan siber menjadi bagian atau komponen penting dalam politik gerakan bawah tanah
BARISAN.CO – Politik adalah wajah publik yang tampak nyata, di dalamnya memperlihatkan kekuasaan dan pengaruh. Kasus lama bisa saja dibuka, begitu juga orang tidak memiliki kasus atau permasalahan bisa saja tiba-tiba terjerah kasus yang serius.
Meski wajah politik tampak nyata, namun sesungguhnya di balik panggung utama politik terdapat dunia tersembunyi dari aktivitas bawah tanah yang sering kali menggerakkan perubahan sosial.
Gerakan bawah tanah ini terdiri dari kelompok-kelompok dan individu yang beroperasi di luar struktur politik yang terorganisir, memegang peran penting dalam mempengaruhi arus politik dan memperjuangkan tujuan-tujuan tertentu.
Terlebih lagi tujuan mendapatkan kekuasaan yang diidamkan. Gerakan bawah tanah ini acapkali disebut turun kebawah (turba), akan tetapai ada yang lebih senyap dari sesuatu yang nampak bernama turba yakni gerakan bawah tanah itu.
Selayaknya tikus, tanpa kita tahu telah membuat lubang-lubang tanah hingga menjebol tembok rumah. Tanpa kita sadari di gelap malam, barang-barang yang ada dirumah telah dimakan olehnya. Gerakan bawah tanah ini berwujud gerakan yang terorganisir dan terkendali, ia nampak nyata bila ketahuan.
Berbeda dengan gerakan bawah tanah seiring berkembangnya teknologi informasi, keamanan siber menjadi bagian atau komponen penting dalam politik bawah tanah modern. Kelompok-kelompok ini menggunakan enkripsi dan jaringan terenkripsi untuk berkomunikasi dan merencanakan tindakan mereka tanpa terdeteksi oleh pemerintah.
Keamanan siber juga memungkinkan mereka untuk mendapatkan informasi sensitif dan memanfaatkannya untuk keuntungan politik. Hal ini juga menjadi bagian dari gerakan bawah tanah yang kian meresahkan, melalui arus informasi yang tidak terkendali, semua orang bisa termakan oleh propaganda-propaganda yang bisa saja untuk kepentingan dan memecah belah.
Memahami politik bawah tanah adalah langkah penting menuju pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas politik global. Ia bisa menjadi jadi untuk melaksanakan perubahan sosial, namun juga perubahan untuk meraih kekuasaan.
Acapkali politik pecah belah digunakan, ini juga menjadi salah satu strategi utama dalam politik. Gerakan ini memanfaatkan perbedaan sosial, budaya, agama, atau ekonomi dalam masyarakat.
Politikus yang menggunakan taktik ini sering kali memicu atau memperkuat ketegangan antar kelompok atau komunitas untuk memperoleh dukungan politik.
Mereka mungkin menggunakan retorika yang menekankan perbedaan daripada persamaan, memicu ketakutan atau kebencian, dan memanfaatkan isu-isu sensitif.
Oleh karena itu penting memahami gerakan politik bawah tanah dan politik pecah belah yang semuanya bermuara untuk meraih kekuasaan. Lantas bagaimana cara mengatasinya? penting untuk memahami akar masalah yang menyebabkan konflik dan perbedaan dalam masyarakat.
Ini termasuk memeriksa isu-isu struktural seperti ketidakadilan ekonomi, akses terbatas terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, serta perbedaan budaya dan agama. Dengan memahami faktor-faktor ini, dapat mengembangkan strategi untuk mempromosikan inklusi sosial dan meminimalkan konflik.
Kita tidak sedang sembunyi dalam kardus tapi memang kita seperti dikurung dalam kardus yang berwujud gerakan bawah tanah dan politik pecah belah. [Luk]