Barisan.co
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

Hakim MA, Demokrasi dan Pemilu 2024

:: Yayat R Cipasang
6 Juni 2023
dalam Opini
Hakim MA, Demokrasi dan Pemilu 2024

Gedung Mahkamah Agung (MA) [Ist]

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

AKAN tercatat dalam sejarah apakah Mahkamah Agung (MA) menjadi penyelamat demokrasi atau justru pengimbuh indeks demokrasi Indonesia terpuruk. Tidak menutup kemungkinan justru MA-lah yang menyelamatkan demokrasi dibandingkan lembaga yang seharusnya peduli dengan demokrasi seperti partai politik, DPR dan lembaga kepresidenan.

Riset yang dipublikasikan The Economist Intelligence Unit (EIU) mencatat indeks demokrasi Indonesia pada 2022 berada di peringkat ke-54 dari 167 negara dengan skor 6,71. Angka ini sama dengan tahun lalu namun peringkatnya lebih baik tahun 2021 yaitu 52.

Batu Ujian

Salah satu momentum MA untuk membuat gebrakan dalam demokrasi adalah dalam kasus Peninjauan Kembali (PK) Partai Demokrat versi Moeldoko. PK ini menjadikan MA berada dalam pusaran politik nasional. MA mau tidak mau terseret pada urusan politik yang kompleks, tidak murni hukum.

Pikiran jernih, hati nurani dan berpikir visioner menjadi alat bantu Majelis Hakim MA yang akan memutus PK Demokrat versi Moeldoko. Kendati sidang tertutup tetapi pikiran dan mata publik saat ini tertuju pada MA.

BACAJUGA

hibahkan hotel

Relawan Anies Baswedan Hibahkan Hotel untuk Posko Pemenangan, Peran Relawan Membangun Masa Depan Demokrasi

9 September 2023
kaum muda dan demokrasi

Kaum Muda, Demokrasi dan Pergulatan Ide

30 Agustus 2023

Ada yang perlu diselamatkan MA selain masalah as usual persoalan hukum, tetapi juga soal “Demokrasi”. Memang berat bagi Majelis Hakim MA karena berbagai tekanan manifes (ancaman) dan laten (psikologis) pasti mengusik mereka. Di sisi lain demokrasi yang diperjuangkan lewat reformasi sudah menjadi kesepakatan bersama harus berjalan dalam jalur yang benar.

Indonesia yang Tak Baik-baik Saja

Putusan MA akan menjadi penting dan akan menjadi headline nasional bahkan internasional karena sangat berdekatan dengan pesta demokrasi Pemilu 2024. Putusan juga menjadi sangat penting dan bernilai karena menyangkut bakal calon wakil presiden Anies Rasyid Baswedan.

Bila putusan MA memenangkan Moeldoko maka pencalonan Anies sebagai bakal capres yang akan maju di Pemilu 2024 dipastikan batal. Karena sudah pasti Moeldoko akan menganulir dukungan kepada Anies yang otomatis suara Nasdem dan PKS tidak memenuhi ambang batas 20 persen.

Sejarah akan mencatat Anies gagal sebelum bertarung. Anies gagal sebelum berdebat secara terbuka dengan kandidat lain. Anies gagal sebelum menyampaikan visi dan misinya.

Saya pastikan hati nurani Majelis Hakim MA tidak mau seperti itu. Demokrasi harus diselamatkan dan salah satu caranya memberi kesempatan sebanyak-banyaknya calon presiden dalam Pemilu 2024. Semakin banyak kandidat semakin banyak pilihan. Sejarah juga telah mencatat, bila cuma dua pasang capres yang bertarung, politik Indonesia malah semakin gaduh, terfragmentasi dan terus terjadi pembelahan di masyarakat. Itu kita rasakan sendiri selama dua periode Pemerintahan Jokowi.

Berkacalah kepada pemilu Turki. Pemerintah Erdogan walaupun dikecam media Barat otoriter dan tidak demokratis justru memberikan kesempatan kepad lawan-lawan politiknya untuk bertarung dan adu gagasan. Kalau dia otoriter bisa saja dia membuat calon boneka atau istilah di Indonesia, bisa saja presiden cawe-cawe untuk membuat calon boneka. Tapi itu tidak dilakukannya dan justru bertarung sampai dua putaran dengan seterunya dari oposisi utama.

Sekali lagi, sejarah akan mencatat siapa preman atau bandit demokrasi dan siapa pejuang atau pahlawan demokrasi. Sejarawan akan mencatatnya, tidak hanya sejarawan lokal tetapi juga internasional.

Jangan sampai nanti cucu dan cicitnya di sekolah membaca buku, ternyata kakek atau eyangnya tercatat sebagai salah satu perusak demokrasi di Indonesia. Tapi itu semua pilihan!

Topik: DemokrasiMahkamah Agung
Bagikan1Tweet1Send
Yayat R Cipasang

Yayat R Cipasang

Menulis buku Selebritis Ramai-ramai Bidik Senayan (Madia Publisher, 2009), DPR Salah Gaul (Change, 2014), Yanti B Sugarda: Ibu Polling Indonesia (Change, 2014), Menulis Itu Asyik (Diva Press, 2020) dan Selendang untuk Anies (Alinea Publishing, 2022).

POS LAINNYA

Makam Diponegoro
Opini

Perlukah Kita Memindah Makam Pangeran Diponegoro?

25 September 2023
Perusahaan Koperasi
Opini

DIVVY: Keunggulan Sistem Perusahaan Koperasi

24 September 2023
Koalisi Perubahan vs Non Perubahan = Koalisi Kerakyatan vs Koalisi Kekuasaan
Opini

Koalisi Perubahan vs Non Perubahan = Koalisi Kerakyatan vs Koalisi Kekuasaan

22 September 2023
Apakah Keuntungan Itu
Opini

Apakah Keuntungan Itu?

21 September 2023
Oligarki yang Menagih Hutang
Opini

Masa Lalu, Masa Depan, dan Oligarki yang Menagih Hutang

21 September 2023
Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?
Opini

Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?

20 September 2023
Lainnya
Selanjutnya
Formula E Ya Anies

Formula E Ya Anies

aplikasi Momasa

Momasa Hadirkan Aplikasi Resep Masakan dan Makanan Halal

TRANSLATE

TERBARU

manfaat tertawa
Kesehatan

Manfaat Tertawa 20 Menit Sama dengan Jogging Selama 3 Menit

:: Alfin Hidayat
27 September 2023

Manfaat tertawa

Selengkapnya
Meneladani Nabi

Meneladani Nabi Muhammad Saw

27 September 2023
G25gle

G25gle, Google Doodle Rayakan Ulang Tahun ke- 25, Berikut Layanan Raksasa Teknologi Ini

27 September 2023
maulid syaroful anam

Bacaan Maulid Syaroful Anam Lengkap, Syair yang Bersajak

27 September 2023
Ibu Rentan Alami Depresi Pasca-Melahirkan

Ibu Rentan Alami Depresi Pasca-Melahirkan

26 September 2023
tendangan bebas

Juninho: Spesialis Tendangan Bebas dari Brazil

26 September 2023
kampanye hitam

Kampanye Hitam dan Kampanye Negatif, Kenali Perbedaannya

26 September 2023
Lainnya

SOROTAN

Makam Diponegoro
Opini

Perlukah Kita Memindah Makam Pangeran Diponegoro?

:: Ananta Damarjati
25 September 2023

Pengambilan keputusan terkait pemindahan makam seorang pahlawan harus melibatkan kajian yang mendalam. SULIT sekali membayangkan Indonesia tanpa makam Pangeran Diponegoro....

Selengkapnya
Perusahaan Koperasi

DIVVY: Keunggulan Sistem Perusahaan Koperasi

24 September 2023
Koalisi Perubahan vs Non Perubahan = Koalisi Kerakyatan vs Koalisi Kekuasaan

Koalisi Perubahan vs Non Perubahan = Koalisi Kerakyatan vs Koalisi Kekuasaan

22 September 2023
Apakah Keuntungan Itu

Apakah Keuntungan Itu?

21 September 2023
Oligarki yang Menagih Hutang

Masa Lalu, Masa Depan, dan Oligarki yang Menagih Hutang

21 September 2023
Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?

Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?

20 September 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang