Vinicius Jr diolok-olok dengan sebutan ‘monyet’ oleh suporter. Hal ini pun memicu situasi panas
BARISAN.CO – Isu rasisme dalam dunia olahraga terutama sepak bola kembali ramai diperbincangkan, setelah pemain Real Madrid, Vinicius Jr diolok-olok dengan sebutan ‘monyet’ oleh suporter Valencia di Stadion Mestalla.
Dalam video yang beredar dan diverifikasi oleh Reuters menunjukkan ratusan fans Valencia menyanyikan “Vinicius adalah seekor monyet” saat bus Real Madrid tiba di stadion sebelum pertandingan.
Ketua Federasi Sepak Bola Spanyol, Luis Rubiales mengakui sepak bola Spanyol punya masalah besar dalam hal rasisme.
“Kami memiliki masalah di negara kami. Ini adalah masalah serius yang juga menodai seluruh tim, seluruh basis penggemar, seluruh klub, seluruh negara,” ujar dia.
La Liga berada di bawah tekanan untuk berbuat lebih banyak untuk memerangi rasisme setelah Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden FIFA Gianni Infantino dan sesama bintang olahraga seperti Kylian Mbappe, Rio Ferdinand dan pembalap Formula 1 Lewis Hamilton menyuarakan dukungan untuk Vinicius.
6 Wasit VAR Dipecat
Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF) dan Komite Teknis Wasit dilaporkan telah memecat enam wasit VAR pada kejadian ini.
Vinicius awalnya terlibat konfrontasi sengit dengan pendukung Valencia, yang diduga melakukan pelecehan rasial terhadapnya dari tribun penonton.
Pemain asal Brasil itu kemudian diganjar kartu merah karena menampar Hugo Duro setelah mendapat perlakuan kasar dari pemain Valencia tersebut, yang memicu cemoohan ironis dari para pendukung tuan rumah.
Pemecatan itu didasarkan gambar yang diberikan kepada wasit De Burgos Bengoechea di lapangan yang berujung pada kartu merah Vinicus Junior tidak lengkap.
“Mereka tidak dapat menemukan alasan mengapa tayangan yang dikirimkan hanya merujuk pada pukulan pemain Brasil itu ke wajah Hugo Duro dan bukan pada keseluruhan permainan,” demikian pernyataan tersebut.
FIFA Siapkan 3 Formula Lawan Rasisme
Presiden FIFA, Gianni Infantino mengaku sangat geram dengan insiden tersebut. Dia lantas memberikan tiga formula jika perlakuan rasisme kembali terjadi dalam lapangan.
“Itulah mengapa proses tiga langkah ada di kompetisi FIFA dan direkomendasikan di semua level sepak bola,” kata Infantino dilansir dari akun Instagram resminya (@gianniinfantino), Senin (22/5/2023).
“Pertama, Anda menghentikan pertandingan, Anda mengumumkannya. Kedua, para pemain meninggalkan lapangan dan pembicara mengumumkan bahwa jika serangan berlanjut, pertandingan akan ditangguhkan,” ujar Infantino.
Jika rasisme terus berlanjut, Infantino menegaskan pertandingan dihentikan, dan kemudian tiga poin jatuh ke tim yang mendapat tindakan rasis. Pria berusia 53 tahun itupun menyarankan langkah-langkah ini dilakukan di semua kompetisi.
“Ketiga, jika serangan berlanjut, pertandingan akan berhenti dan tiga poin akan jatuh ke tangan lawan. Ini adalah aturan yang harus diterapkan di semua negara dan di semua liga,” katanya.
Meski masih dalam sebatas wacana, namun Infantino mendorong agar ketiga formula itu benar-benar diterapkan. Sebab hal itu penting untuk memberikan efek jera kepada pelaku rasisme di dalam laga sepak bola. [rif]