Scroll untuk baca artikel
Blog

Indonesia Belum Naik Kelas Tahun 2021

Redaksi
×

Indonesia Belum Naik Kelas Tahun 2021

Sebarkan artikel ini

Pada kasus Indonesia, perhitungan berdasar PPP selama ini membuat nilainya melonjak signifikan dibanding secara nominal. Baik dalam nilai total maupun per kapitanya. GDP per kapita (PPP) Indonesia tahun 2021 mencapai US$12.904,3. Tiga kali lipat dibanding berdasar nominal harga berlaku.

Selain penyesuaian atas paritas daya beli, Bank Dunia belakangan mengenalkan metode atlas (atlas method) atas data GNI. GNI metode atlas menerapkan faktor konversi kurs yang memperhitungkan perbedaan tingkat inflasi antar negara selama beberapa tahun pengamatan.

GNI Indonesia berdasar metode atlas pada tahun 2021 sebesar US$1.143,08 miliar. Sedikit lebih rendah dibanding GNI nominal yang mencapai US$1.154,47 miliar. Sedangkan GNI Indonesia per kapita berdasar metode atlas tahun 2021 sebesar US$4.140.

Atas dasar data GNI per kapita metode atlas itu lah. Indonesia naik peringkat menjadi negara berpendapatan menengah atas (upper-middle income country) pada tahun 2019. Kemudian turun kembali menjadi negara berpendapatan menengah bawah (lower-middle income country) pada tahun 2020.

Ternyata, Indonesia pada tahun 2021 belum berhasil naik kelas lagi seperti yang diprakirakan oleh pejabat Kementerian keuangan di atas. Batas klasifikasi Bank Dunia untuk kelompok menengah atas pada tahun 2019 adalah negara yang memiliki GNI per kapita metode atlas antara US$4.256 sampai dengan US$13.205.

Sebagai tambahan informasi, negara-negara di Asia Tenggara yang masuk kategori Lower-middle income antara lain: Indonesia, Filipina, Vietnam, Laos, Timor Leste, Kamboja, dan Myanmar. Kategori Upper-middle income: Malaysia dan Thailand. Sedangkan kategori High income: Singapore dan Brunei.

Indonesia juga belum tentu akan naik kelas pada tahun 2022, seperti yang diharapkan oleh Menteri Suharso Monoarfa jika pertumbuhan ekonomi mencapai 5,3%. Selain pertumbuhan ekonomi, faktor lain dalam perhitungan GNI per kapita metode atlas perlu diperhitungan. Dan jangan lupa bahwa Bank Dunia hampir selalu memperbarui klasifikasinya pada tanggal 1 Juli setiap tahun.

Perlu diketahui pula bahwa rata-rata GNI per kapita metode atlas dunia pada tahun 2021 mencapai US$12.070. Artinya, Indonesia masih jauh di bawah itu. [rif]