Scroll untuk baca artikel
Terkini

Indonesia Merupakan Ekosistem yang Kondusif bagi Pertumbuhan E-commerce

Redaksi
×

Indonesia Merupakan Ekosistem yang Kondusif bagi Pertumbuhan E-commerce

Sebarkan artikel ini

“Ragam diskon jadi daya tarik 76,6% responden untuk berbelanja daring. Sementara itu ada 30,3% responden pula yang berbelaja secara virtual karena barang hanya dapat dipesan daring,” sebutnya.

Ia juga menyebutkan beberapa alasan mengapa kita harus berbisnis online, yaitu karena dapat menjangkau pasar yang luas, dapat memangkas biaya sewa tempat, tidak harus memiliki lokasi bisnis, dan memiliki potensi pendapatan yang tidak terbatas. Selain itu digitalisasi tidak hanya bisa kita gunakan untuk promosi, tapi juga bisa untuk pembayaran, sistem produksi, dan jasa antar logistik.

Sementara itu narasumber terakhir, Wakil Bupati Tegal, Sabilillah Ardie, B.Sc mengatakan bahwa saat ini kita sudah berada pada fase era industri 4.0. Era ini hadir sangat cepat karena adanya dampak dari pandemi Covid-19 yang memaksa kita untuk tetap bekerja walau hanya dari rumah.

Saat ini Kabupaten Tegal sedang mengalami Bonus Demografi, kondisi ini terjadi karena 50% penduduk Tegal didominasi oleh usia produktif dan dalam waktu 10 tahun diperkirakan akan naik menjadi 55%. Generasi milenial dan Gen Z sebagai generasi usia produktif memiliki tingkat pemahaman yang cepat, sehingga bisa berinovasi dengan mudah.

Ditengah gencarnya pemanfaatan digitalisasi pada masa pandemi memaksa pelaku UMKM untuk turut Go Digital untuk memasarkan produknya.
“Sayangnya ada beberapa infrastruktur yang belum memadai, seperti di daerah Jatinegara dan Bumi Jawa yang beberapa wilayahya yang masih blankspot yang menjadi salah satu tantangan bagi pelaku UMKM di Tegal untuk Go Digital,” sebut Sabilillah.

Namun dengan adanya program dari pemerintah yang dikerjakan oleh BAKTI untuk membangun infrastruktur jaringan seluler ke seluruh pelosok negeri, juga menjadi kesempatan kita untuk bersiap memanfaatkan jaringan tersebut untuk kegiatan bisnis.

“Selain itu, dalam dunia digital kita ditantang untuk bersaing secara global, namun kita juga diberi kesempatan untuk bekerja sama secara global,” ujar Wakil Bupati Tegal.

Sekarang di Kabupaten Tegal sedang berlangsung Festival Film Tegal yang saat ini sudah tahun ketiga dilaksanakan. Tujuan diadakannya festival ini adalah untuk mengakselerasi anak-anak muda yang ingin berkreasi membuat film-film pendek atau film-film panjang.

Sejak tahun 2019 Pemkab Tegal telah membuat program wirausaha pemuda dengan usia 19-28 tahun, yang saat ini sudah memasuki pada tahun ke-3 dengan hasil terdapat 28 pengusaha muda per tahun. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Tegal juga akan melakukan peningkatan SDM IT melalui sebuah pelatihan pengambangan 10.000 Talenta Digital dan UMKM Center Go Digital.

“Rencana ke depan Pemerintah Kabupaten Tegal akan mendorong kemitraan strategis untuk infrastruktur, meningkatkan pembinaan, menumbuhkan wirausaha baru, dan meningkatkan kualitas layanan perizinan,” pungkas Wakil Bupati Tegal. [rif]