BARISAN.CO – Investasi emas telah menjadi pilihan populer, dalam menambah nilai aset dan laba pada pertumbuhan kenaikan harga. Era modern membuka kemudahan jual-beli emas melalui platform daring seperti Pluang, Indogold, E-gold, Lakuemas, dan Pegadaian. Meskipun demikian, perspektif investasi emas pasti berbeda antara generasi Z dan Milenial.
Menurut survei Populix, pada 138 anggota gen Z, 49% dari mereka memilih platform Pluang sebagai tempat untuk membeli emas. Sementara itu, dari 215 responden milenial, 47% memilih Pegadaian. Namun, jika melihat prioritas selanjutnya, 38% dari gen Z memilih Pegadaian, sedangkan 41% dari Milenial memilih Pluang.
Pilihan investasi tidak hanya sebatas pada emas fisik. Virtual gold juga menjadi incaran investasi masa kini karena lebih aman dan praktis. Bahkan jenis bentuk emas ini juga disukai oleh kedua generasi tersebut. Dalam survei yang sama, 71% dari 116 responden gen Z lebih memilih virtual gold. Sementara 81% dari 184 responden milenial juga memilih bentuk investasi ini.
Pilihan investasi emas ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti tingkat literasi finansial, available fund, serta preferensi dan pengalaman pribadi.
Tingkat literasi finansial sangat berpengaruh pada keputusan investasi seseorang. Oleh karena itu, perlu adanya edukasi mengenai investasi emas agar konsumen dapat lebih memahami cara berinvestasi yang aman dan menguntungkan.
Selain itu, available fund atau dana tersedia juga menjadi faktor pendukung keputusan investasi emas. Tidak semua orang memiliki dana lebih untuk berinvestasi, pada emas fisik atau virtual gold. Oleh sebab itu, perlu adanya edukasi mengenai diversifikasi portofolio investasi untuk mengurangi risiko.
Virtual Gold Investasi Masa Kini, Pahami Risiko dan Keuntungan
Preferensi dan pengalaman pribadi juga mempengaruhi keputusan investasi. Misalnya, generasi muda yang lebih aktif menggunakan teknologi dan platform daring cenderung memilih virtual gold, dan mereka juga tertarik pada investasi berbasis teknologi seperti cryptocurrency. Sementara itu, generasi yang lebih tua cenderung memilih emas fisik karena pengalaman dan kepercayaan pribadinya terhadap bentuk investasi tersebut.
Namun, penting bagi generasi Z dan Milenial untuk mempertimbangkan risiko dalam melakukan investasi emas, terutama jika memilih emas fisik. Risiko pencurian dan kerusakan fisik dapat membuat investasi menjadi tidak menguntungkan. Oleh karena itu, pengamanan dan pengecekan terhadap aset sangat penting.
Selain risiko pencurian dan kerusakan fisik, ada juga risiko pasar yang perlu diperhitungkan. Harga emas dapat naik dan turun di pasar komoditas, dan perlu adanya pemantauan secara teratur untuk memastikan investasi tidak mengalami kerugian.
Dalam konteks investasi emas, juga perlu berbagai biaya yang ada, seperti biaya administrasi, biaya penyimpanan, dan biaya jual-beli. Biaya-biaya ini perlu kalkulasi ketat agar investasi tidak terbebani oleh biaya yang terlalu besar.
Dalam rangka meminimalkan risiko dan biaya, penting untuk memilih cara investasi emas yang tepat. Misalnya, memilih virtual gold yang lebih praktis dan tidak membutuhkan biaya penyimpanan fisik. Atau memilih platform yang aman dan terpercaya untuk membeli emas fisik, seperti Pegadaian yang juga menyediakan layanan online. [Yat]