BARISAN.CO – Transformasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Perubahan yang sangat mencolok adalah pergeseran dari penggunaan telepon kabel tradisional menuju konektivitas internet yang semakin pesat dan merata di rumah-rumah di seluruh negeri. Transformasi ini telah membawa dampak besar pada cara orang berkomunikasi, bekerja, belajar, dan bahkan berbisnis.
Peningkatan akses internet di rumah juga telah menjadi tonggak penting dalam transformasi ini. Layanan broadband dan jaringan nirkabel semakin mudah terakses dan terjangkau, memungkinkan lebih banyak orang untuk terhubung ke internet dari rumah mereka, yang berdampak besar pada cara orang bekerja, berbelanja, dan berinteraksi.
Seiring dengan peningkatan akses internet, penggunaan telepon kabel semakin teralihkan. Telepon rumah kini lebih sering digantikan oleh komunikasi melalui aplikasi pesan instan dan panggilan suara melalui aplikasi handphone seperti Whatsapp, Line, dan lain lain. Ini bukan hanya menghemat biaya, tetapi juga memungkinkan komunikasi yang lebih fleksibel dan terintegrasi.
Meskipun terdapat banyak kemajuan dalam transformasi TIK di Indonesia, masih ada beberapa tantangan, seperti akses internet yang terbatas di beberapa wilayah dan keamanan serta privasi data di era digital ini. Dengan terus berinvestasi dalam infrastruktur, inovasi, dan pendidikan digital, Indonesia dapat terus mengambil manfaat dari perubahan ini dan meningkatkan kualitas hidup serta daya saing di pasar global.
Data Pertumbuhan Transformasi Teknologi dan Komunikasi
Pada lima tahun terakhir, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia telah melaju pesat. Salah satu aspek utamanya adalah penggunaan internet di rumah tangga, yang mencapai 86,54% pada tahun 2022. Keberhasilan ini juga karena peningkatan pengguna telepon seluler, yang mencapai angka 67,88% pada tahun yang sama.
Sementara itu, kepemilikan komputer di rumah tangga mengalami penurunan kecil, mencapai 18,04% pada tahun 2022. Namun, penggunaan internet di kalangan penduduk terus berkembang sepanjang periode 2018 hingga 2022. Pada tahun 2018, sekitar 39,90% penduduk memiliki akses internet, yang meningkat signifikan menjadi 66,48% pada tahun 2022.
Di sisi lain, kepemilikan telepon kabel tetap di rumah tangga terus menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 2018, sekitar 2,61 persen rumah tangga masih menggunakan telepon kabel. Namun angka ini turun tajam menjadi 1,34 persen pada tahun 2022. [Yat]