Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini

Jatam Rilis Laporan Jalan Kotor Kendaraan Listrik

:: Anatasia Wahyudi
24 Maret 2023
dalam Terkini
Jatam Rilis Laporan Jalan Kotor Kendaraan Listrik
Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Harita Group diduga melakukan siasat licik dengan menerobos lahan warga.

BARISAN.CO – Jatam rilis laporan “Jalan Kotor Kendaraan Listrik”, yang secara khusus mengupas jejak kejahatan lingkungan dan kemanusiaan di balik gurita bisnis Harita Group, Jumat (24/3/2023).

Dalam acara tersebut, Melky Nahar, Koordinator Jatam menyampaikan, riset ini berangkat dari narasi pemerintah dan industri yang mengklaim kendaraan listrik atasi krisis iklim karena rendah emisi, yang seolah-olah tidak punya daya rusak bagi warga maupun lingkungan.

Selanjutnya, riset ini juga diangkat karena Harita Group telah Initial Public Offering (IPO) pada minggu lalu. Atas dasar itulah, Melky menilai laporan ini amat penting agar dapat memberikan informasi utuh terkait jejak kejahatan Harita Group di wilayah Pulau Obi, Maluku Utara dan Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara.

“Dari laporan yang ditulis, daya rusak di kedua pulau hampir serupa. Pertama, terkait urusan lahan warga yang selama ini menjadi persoalan genting bagi masyarakat,” kata Melky.

BACAJUGA

Tak Ingin Untungkan Pesaing, Prancis Larang Subsidi Kendaraan Listrik dari Asing

Tak Ingin Untungkan Pesaing, Prancis Larang Subsidi Kendaraan Listrik dari Asing

23 Mei 2023
Langkah Mengurangi Pemanasan Global Melalui Transportasi Umum

Badan Energi Internasional Sebut Mobil Listrik Tak Bakal Menyelamatkan Iklim, Lho Kok Bisa?

20 Mei 2023

Jatam menemukan, pola sama yang dilakukan koorporasi untuk memperluas wilayah operasi produksi tambang nikel, smelter, dan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap).

“Salah satunya, sekelas Harita dengan sejumlah anak perusahaannya sering kali melakukan penerobosan lahan warga tanpa ada negosisiasi. Menerobos dulu, baru membuka ruang diskusi dan selalu terjadi, yang bahkan kalau kami hitung, tidak kurang dari lima kali,” tambahnya.

Kedua, dalam proses penerobosan lahan tersebut, Melky menyebut, koorporasi cenderung menggunakan tindakan represif dengan bantuan aparat keamanan, entah itu Polri atau TNI yang berada di lapangan ketika itu terjadi.

“Sayangnya, tidak dalam rangka memastikan apa yang menjadi hak warga yang dijamin negara, justru mereka mempermudah langkah koorporasi. Intimidasi kekerasan di Pulau Wawonii, ada 35 orang yang dikriminalisasi, 5 diantaranya terkait kawasan hutan, 30 lainnya terkait lahan itu sendiri,” sambungnya.

Melky menerangkan, yang menjadi aktor penting dalam kejadian ini adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Disebutkan, di Wawonii, lahan di area hutan diterobos paksa, padahal warga sudah puluhan tahun menguasainya, bahkan membayar pajak. Melky melanjutkan, warga yang memiliki bukti sah kepemilikan atas lahan itu justru dianggap menghalangi aktivitas perusahaan.

“Sehingga ketika warga dikriminalisasi, institusi Polri malah memprosesnya dengan mudah dan satu warga sudah ada yang dipenjara. Hal ini sama terjadi di Pulau Obi, eskalasi kekerasan itu benar-benar tinggi, meski ditentang, warga dipaksa melakukan proses ganti rugi,” jelasnya.

Diduga ada kongkalingkong juga dengan perangkat desa dalam upaya mempercepat proses ganti rugi tanah warga.

“Pola lainnya, klaim sepihak warga itu sendiri. Di Pulau Wawonii, ada warga yang bergerak dan bertransaksi denga perusahaan, padahal tidak memiliki bukti valid kepemilikan,” terangnya.

Melky menuturkan, di kedua wilayah itu, eskalasi kekerasanya sangat kencang.

Dia melanjutkan, ada ancaman lain dari perampasan lahan warga tersebut, yakni krisis pangan karena awalnya, lahan yang dialih fungsikan merupakan lahan produktif untuk sumber kehidupan.

“Ketika terjadi penerobosan, ekonomi warga semakin menurun. Dalam jangka panjang, warga di dua pulau akan mengalami krisis pangan karena kehilangan ruang produksi,” imbuhnya.

Hal vital lainnya yang akan lenyap, kata Melky, terkait sumber air pasca perusahaan membongkar sebagian kawasan hutan di daratan hingga pesisir.

Topik: Harita GroupIndustri TambangJatamKendaraan Listrik
Anatasia Wahyudi

Anatasia Wahyudi

POS LAINNYA

tidak kenal pancasila
Terkini

Budhy Munawar Rachman: Generasi Milenial dan Gen Z Tidak Kenal Baik Pancasila

4 Juni 2023
LRT Bali
Ekonomi

Menghitung Untung Rugi Bikin LRT di Pulau Bali

3 Juni 2023
harga daging ayam
Ekonomi

Pedagang Menjerit Harga Daging Ayam Rp49.000/Kg, Zulhas Bilang Masih Wajar

3 Juni 2023
Kecelakaan kereta India
Terkini

Korban Kecelakaan Kereta di India Bertambah, PM Modi: ‘Yang Bersalah Akan Dihukum Berat’

3 Juni 2023
Nonton Formula E Jakarta di Tribun Non-Undangan, Anies: Antusiasme Masyarakat Tinggi
Terkini

Nonton Formula E Jakarta di Tribun Non-Undangan, Anies: Antusiasme Masyarakat Tinggi

3 Juni 2023
Puntung Rokok Diduga Sebabkan Kebakaran di Banyuwangi
Terkini

Puntung Rokok Diduga Sebabkan Kebakaran di Banyuwangi

3 Juni 2023
Lainnya
Selanjutnya
Pemerintah Tambah dan Majukan Cuti Bersama Lebaran mulai 19 April, Yuk Rencanakan Liburan dengan Baik

Pemerintah Tambah dan Majukan Cuti Bersama Lebaran mulai 19 April, Yuk Rencanakan Liburan dengan Baik

Lagu Resmi Piala Dunia U20, FIFA Gandeng Weird Genius Feat Trio Indonesian Idol Season 10

Lagu Resmi Piala Dunia U20, FIFA Gandeng Weird Genius Feat Trio Indonesian Idol Season 10

TRANSLATE

TERBARU

tidak kenal pancasila
Terkini

Budhy Munawar Rachman: Generasi Milenial dan Gen Z Tidak Kenal Baik Pancasila

:: Redaksi Barisan.co
4 Juni 2023

Tidak kenal pancasila

Selengkapnya
Memanggil Pulang

Memanggil Pulang yang Bernama Kesejahteraan – Cerpen Langit Biru Asmaradhana

4 Juni 2023
lembaran cinta

Lembaran Cinta

4 Juni 2023
pendengar

Pendengar Pertama

4 Juni 2023
Tazkiyatun Nafs

Tazkiyatun Nafs Menurut Al-Quran, Berikut Pandangan Ustadz Adi Hidayat

4 Juni 2023
LRT Bali

Menghitung Untung Rugi Bikin LRT di Pulau Bali

3 Juni 2023
harga daging ayam

Pedagang Menjerit Harga Daging Ayam Rp49.000/Kg, Zulhas Bilang Masih Wajar

3 Juni 2023
Lainnya

SOROTAN

Anies Pilih Duduk di Tribun Formula E daripada di VVIP yang Gratisan?
Opini

Anies Pilih Duduk di Tribun Formula E daripada di VVIP yang Gratisan?

:: Yayat R Cipasang
3 Juni 2023

AJANG balapan mobil listrik Formula E kembali digelar di Jakarta. Namun sayangnya ajang internasional yang diprediksi bakal menggeser Formula 1...

Selengkapnya
Pancasila Titik Temu Antara Keislaman dan Keindonesiaan

Pancasila Titik Temu Antara Keislaman dan Keindonesiaan

3 Juni 2023
Hutan atau Emas?

Hutan atau Emas?

3 Juni 2023
Politik Kreatif Anies Membongkar Kedok Politik Pencitraan

Politik Kreatif Anies Membongkar Kedok Politik Pencitraan

2 Juni 2023
korupsi dan ideologi

Korupsi dan Rontoknya Ideologi

1 Juni 2023
Pohon Hayat dan Pohon Ditebang

Pohon Hayat dan Pohon Ditebang

31 Mei 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang