Jika KIB dan KIR mewujudkan wacana koalisi besar maka akan ada lima partai pendukung yakni Golkar, PAN, PPP, Gerindra dan PKB
BARISAN.CO – Pengamat politik menilai wacana koalisi besar antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) akan mengerucut calon presiden (capres) yang diusung adalah Ketua Partai Gerindra yakni Prabowo Subianto.
Terlebih lagi Presiden Joko Widodo atau Jokowi merespons positif wajaba koalisi besar antara KIB dan KIR. Koalisi besar lima partai ini lebih dari cukup untuk bersaing dengan Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan.
Selain itu juga pastinya menengelamkan PDI-Perjungan yang sampai saat ini belum memunculkan capresnya.
Jika dihitung dari jumlah kursi parlemen, Koalisi Perubahan 163 kursi, Koalisi Indonesia Bersatu 148 kursi, Koalisi Kebangkitan Indonesi Raya 136 kursi, dan PDI-P 128 kursi.
Jika KIB dan KIR mewujudkan wacana koalisi besar maka akan ada lima partai pendukung yakni Golkar, PAN, PPP, Gerindra dan PKB. Jika ditotal jumlah kursi di parlemen ada 284 kursi, tentu jumlah ini sangat besar dan potensial.
Sudah lebih dari lima puluh persen dibandingkan jumlah kursi yang didapatkan PDI-Perjungan. Jika wacana ini berlanjut, tentu sangat potensial untuk menghadapi capres Anies Baswedan dan capres yang nantinya diusung PDI-Perjungan.
Apalagi saat ini PDI-Perjuangan sedang dilanda dengan krisis kepercayaan masyarakat. Semenjak sosok politikus senior PDI-Perjuangan, Bambang Pacul blak-blakan di media.
Meski elektabilitas kader PDI-Perjuangan Ganjar Pranowo senantiasa mendapatkan posisi yang baik di setiap hasil survei. Namun demikian, Ketua Umum PDI-Perjuangan belum mau buka suara terkait hubungannya dengan capres, apalagi tentunya sebagai sosok ibu berharap anaklah yang maju.
Sosok Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sangat potensial diusung koalisi besar KIB dan KIR. Meski pada pilpres 2019, ia dikalahkan oleh Jokowi yang berpasangan dengan KH Ma’ruf Amin.
Meski dalam posisi kalah, Prabowo Subianto seolah menjadi sosok anak emas yang kemudian oleh Presiden Jokowi diberikan posisi startegis yakni sebagai Menteri Pertahanan. Tentu, para menteri yang dipilih Presiden Jokowi akan tetap mendukung dan mempertahankan posisinya.
Politik balas budi seakan digiring untuk tetap mempertahankan kekuasaan yang saat ini sudah mulai buka-bukaan. Berbagai kasus mulai buka-bukaan, mulai dari kasus pajak hingga persoalan kekuasaan sosok ibu.
Jika Prabowo Subianto diusung koalisi besar KIB dan KIR, lantas PDI-P mau merapat atau ingin mencalonkan kadernya. Tunggu episode selanjutnya. [Luk]