Anak perempuan acapkali di rendahkan, sebelum agama Islam datang atau masa jahiliyah anak perempuan dianggap sebagai musibah dan pembawa sial bagi keluarga.
BARISAN.CO – Anak merupakan anugerah dan amanah Allah Swt yang dititipkan kepada orangtua, oleh karena itu hendaknya untuk senantiasa bersyukur. Dalam agama Islam, anak perempuan dan anak laki-laki memiliki kedudukan yang sana di hadapan Allah Swt. Namun apakah Anda tahu tentang kedudukan atau keistimewaan anak perempuan?
Meski di hadapan Allah Swt setiap orang memiliki kedudukan yang sama sebagai hamba Allah Swt. Akan tetapi terdapat keistimewaan dan perlakuan khusus yang diberikan kepada anak perempuan dalam ajaran Islam.
Namun, terdapat beberapa keistimewaan dan perlakuan khusus yang diberikan kepada anak perempuan dalam ajaran Islam.
Anak perempuan adalah anugerah dan sebagai rahmat dan kebaikan bagi keluarga. Ia menjadi pelengkap dalam rumah tangga, oleh karena itu orang tua keluarga memiliki kewajiban untuk melindungi anak perempuan dari segala bentuk ancaman dan bahaya. Ini termasuk menjaga keamanan dan kesejahteraan fisik, mental, dan emosional.
Selain itu juga memberikan pendidikan yang terbaik. Terlebih lagi dahulu anak perempuan acapkali hanya dikonotasikan negative, seperti budaya patriaki yang membelenggu.
Kehadiran agama Islam memberikan keistimewaan anak perempuan, bahwasanya setiap hamba memiliki kedudukan yang sama. Oleh karena itu hendaknya untuk tidak membandingkan dan bahkan sampai membedaka-bedakan jenis kelamin.
Dahulu sebelum agama Islam datang, anak perempuan memiliki nasih yang kurang baik. Ia menjadi beban keluarga, bahkan cenderung mendapatkan diposisikan pada derajat yang lemah.
Agama Islam datang untuk mengangkat derajat kaum perempuan, maka berikanlah pendidikan dan pengajaran yang sama dengan anak laki-laki. Sebab pendidikan menjadi bagian penting dan kunci kesuksesan di dunia dan akhirat.
Berikut ini dalil atau dasar kedudukan dan keistimewaan anak perempuan menurut Islam.
1. Menjadi tameng di neraka
Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda:
مَنِ ابْتُلِيَ مِنْ هَذِهِ البَنَاتِ بِشَيْءٍ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ
Artinya: “Siapa yang diuji dengan kehadiran anak perempuan, maka anak itu akan menjadi tameng baginya di neraka.” (HR. Ahmad).
2. Menjadi penghalang dari siksa api neraka
Sebagaimana hadits dari Aisyah ra, Rasulullah Saw bersabda:
جَاءَتْنِى امْرَأَةٌ وَمَعَهَا ابْنَتَانِ لَهَا فَسَأَلَتْنِى فَلَمْ تَجِدْ عِنْدِى شَيْئًا غَيْرَ تَمْرَةٍ وَاحِدَةٍ فَأَعْطَيْتُهَا إِيَّاهَا فَأَخَذَتْهَا فَقَسَمَتْهَا بَيْنَ ابْنَتَيْهَا وَلَمْ تَأْكُلْ مِنْهَا شَيْئًا ثُمَّ قَامَتْ فَخَرَجَتْ وَابْنَتَاهَا فَدَخَلَ عَلَىَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فَحَدَّثْتُهُ حَدِيثَهَا فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « مَنِ ابْتُلِىَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَىْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ »
Artinya: “Ada seorang wanita yang datang menemuiku dengan membawa dua anak perempuannya. Dia meminta-minta kepadaku, namun aku tidak mempunyai apapun kecuali satu buah kurma. Lalu akau berikan sebuah kurma tersebut untuknya. Wanita itu menerima kurma tersebut dan membaginya menjadi dua untuk diberikan kepada kedua anaknya, sementara dia sendiri tidak ikut memakannya. Kemudian wanita itu bangkit dan keluar bersama anaknya. Setelah itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dan aku ceritakan peristiwa tadi kepada beliau, maka Nabi Saw bersabda, “Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudia dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api neraka.” (HR. Muslim)
3. Menetapkannya di Surga
جَاءَتْنِى مِسْكِينَةٌ تَحْمِلُ ابْنَتَيْنِ لَهَا فَأَطْعَمْتُهَا ثَلاَثَ تَمَرَاتٍ فَأَعْطَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا تَمْرَةً وَرَفَعَتْ إِلَى فِيهَا تَمْرَةً لِتَأْكُلَهَا فَاسْتَطْعَمَتْهَا ابْنَتَاهَا فَشَقَّتِ التَّمْرَةَ الَّتِى كَانَتْ تُرِيدُ أَنْ تَأْكُلَهَا بَيْنَهُمَا فَأَعْجَبَنِى شَأْنُهَا فَذَكَرْتُ الَّذِى صَنَعَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا بِهَا الْجَنَّةَ أَوْ أَعْتَقَهَا بِهَا مِنَ النَّارِ »
Artinya: “Seorang wanita miskin datang kepadaku dengan membawa dua anak perempuannya, lalu aku memberinya tiga buah kurma. Kemudian dia memberi untuk anaknya masing-masing satu buah kurma, dan satu kurma hendak dia masukkan ke mulutnya untuk dimakan sendiri. Namun kedua anaknya meminta kurma tersebut. Maka si ibu pun membagi dua kurma yang semula hendak dia makan untuk diberikan kepada kedua anaknya. Peristiwa itu membuatku takjub sehingga aku ceritakan perbuatan wanita tadi kepada Rasulullah Saw. Maka Nabi Saw bersabda, : Sesungguhnya Allah telah menetapkan baginya surga dan membebaskannya dari neraka.” (HR. Muslim).
4. Hari kiamat bersama Rasulullah Saw
Sebagaimana hadits dari sahabat Anas bin Malik ra, Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku” (Anas bin Malik berkata: Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau).” (HR. Muslim).
Demikianlah kedudukan dan keistimewaan anak perempuan menurut Islam, semoga bermanfaat.