Gabungan faktor musim kemarau dan fenomena El Nino telah membuat banyak lahan dan hutan rentan terbakar.
BARISAN.CO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melaporkan sejumlah kejadian bencana selama beberapa pekan terakhir, yang sebagian besar terkait dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kebakaran ini melanda berbagai area, termasuk Taman Nasional, jalur pendakian gunung, dan tempat pembuangan akhir (TPA).
Pada pertengahan September 2023, tercatat setidaknya 55 kejadian bencana, sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam Disaster Briefing pada hari Senin pekan lalu (18/9/2023).
Abdul Muhari menjelaskan bahwa gabungan dari musim kemarau dan fenomena El Nino telah membuat lahan menjadi rentan. Namun, itu bukan penyebab utama kebakaran terjadi.
“Bukan El Nino, bukan musim kemarau penyebab kebakaran hutan. Itu hanya efek katalis. Intervensi manusia penyebab kebakaran terjadi,” ujar Muhari.
Kemarin Kamis (21/9/2023), demo besar dilakukan ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Sumsel Melawan Asap (Gasma). Mereka menuntut Gubernur Sumsel Herman Deru untuk serius dalam menghadapi bencana karhutla.
Kabut asap karhutla memang sedang tebal-tebalnya di wilayah Palembang hingga menyebabkan meningkatnya jumlah penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
“Pemerintah harus mendirikan posko pencegahan dan penanggulangan penyakit yang disebabkan oleh kabut asap secara gratis di wilayah Sumatera Selatan. Tidak boleh ada kebijakan yang mengabaikan dampak serius ini,” kata Koordinator Gasma, Mohd Azra D Dzaky, dalam orasinya.
Di hari yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melakukan inspeksi Karhutla di Provinsi Kalimantan Barat. Ada empat wilayah dan ribuan hektare lahan di Kabupaten Kubu Raya yang mengalami karhutla sampai saat ini.
Kepala BNPB mengingatkan agar jangan sampai bencana asap akibat karhutla terjadi seperti pada 2015 dan 2019. “Jangan sampai kita mengirim asap ke negara tetangga.”
BNPB mencatat luas karhutla di Provinsi Kalbar mencapai lebih 54 ribu hektar, tepatnya 54.402,81 hektare dari awal Januari hingga September 2023. Saat ini, masih ada karhutla yang dalam penanganan dan Pemerintah Provinsi Kalbar telah menetapkan status siaga darurat bencana yang berlaku hingga 31 Oktober 2023. [dmr]