BARISAN.CO – Di kalangan ahlul Qur’an (keluarga besar pembaca, penghafal, pengkaji dan pengamal Al-Qur’an), nama-nama seperti Muammar ZA, Ahmad Muhajir, Nasrulllah Jamaluddin, Muhammad Ali, untuk menyebut beberapa nama, merupakan para Qari atau pembaca Al-Qur’an dengan lagu (tilwatil Qur’an bin naghom) tersohor di Indonesia.
Bahkan diantaranya nama mereka terkenal hingga ke manca negara. Sehingga jika diantara mereka tengah melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an, para pendengarnya akan terkesima dan mendengarkannya dengan khusyu’.
Tetapi jangan dianggap para ahlul Qur’an tersebut pergulatannya melulu atau identik dengan Al-Qur’an. Tidak. Mereka juga fasih dengan hal-hal yang berhubungan aturan atau undang-undang (qanun), organisasi (jamiyah), politik (siyasah), dan sebagainya. Termasuk dalam mempraktikkannya.
Kefasihan atau keterampilan tersebut ditunjukkan saat digelar Musyawarah Ikatan Persaudaraan Qari dan Qariah serta Hafiz dan Hafizah (IPQAH) DKI Jakarta, pada Sabtu (27/5/2923). Dengan agenda Halal Bihalal dan Pemilihan Ketua Umum (Ketum) IPQAH DKI Jakarta Periode 2023-2028.
Setelah terjadi pembahasan dan diskusi cukup alot diantara peserta terkait dengan mekanisme Pemilihan Ketum IPQAH DKI Jakarta, akhirnya disepakati Pemilihan Ketum IPQAH DKI melalui suara terbanyak (voting). Pada putaran pertama, calon Ketum HA Juraidi dan Muhammad Ali masing-masing beroleh 7 suara, dengan satu suara tidak sah.
Pada putaran kedua, Muhammad Ali beroleh 9 suara dan HA Juraidi beroleh 7 suara. Sehingga Pimpinan Sidang Muswil IPQAH DKI menetapkan, Muhammad Ali sebagai Ketum IPQAH DKI Masa Bakti 2023-2028.

Didin Badruddin peserta Muswil IPQAH DKI berpendapat, proses Pemilihan Ketum IPQAH sangat demokratis dan terbuka. Imam Besar Masjid Agung Baitul Ilmi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mengamati, saat Pemilihan Ketum baik putaran pertama maupun putaran kedua (final), tidak ada peserta yang keberatan dengan mekanisme dan hasil Pemilihan Ketum IPQAH.
Sehingga hasil Muswil IPQAH DKI tersebut dianggap sudah sah, terlepas dari ada yang puas dan tidak puas dengan hasilnya. Oleh karena itu menurutnya, yang paling penting ke depannya IPQAH DKI harus menjadi garda terdepan dalam mencetak Qari dan Qariah serta Hafiz dan Hafizah bertaraf dan berprestasi tingkat nasional dan internasional. [rif]