Ditambah lagi kini Partai Nasdem pun sepertinya tidak canggung kepada Presiden Jokowi kendati memiliki beda haluan politik. Kader Partai Nasdem kini lebih all-out. Ini bisa dilihat dari keterlibatan mereka di sejumlah daerah yang dikunjungi Anies.
Hasilnya, lembaga survei Indopol sudah mempublikasikan bahwa elektabilitas Anies sudah melonjak drastis menyentuh angka 30,33 persen menyalip Ganjar Pranowo yang hanya sekira 25 persen.
Begitu juga dengan SMRC kendati masih malu-malu, menyebut popularitas Anies mengungguli capres lainnya. SMRC sepertinya masih hati-hati untuk mengucapkan kata elektabilitas.
Lembaga survei Median menyebutkan elektabilitas Nasdem pun kini berada di angka 7,4 persen. Peningkatannya cukup tajam dari hasil Maret 2022 yang hanya 4,5 persen.
Perjalanan Partai Nasdem dan Anies, separuh jalan pun belum. Masih pemanasan. Safari politik kini berlanjut menyasar Sumatra dimulai dari Aceh. Sambutan Anies diperkirakan akan melebihi acara sebelumnya karena di sana adalah basis pemilih Nasdem dan juga Anies sekaligus basis mereka yang kecewa kepada Prabowo Subianto yang bergabung dengan Pemerintah.
Logikanya, safari Partai Nasdem dan Anies di Sumatra akan terus mengakumulasi popularitas dan juga elektabilitas dua kekuatan ini. Anies dan Nasdem selain berkolaborasi juga wujud simbiosis mutualisma.
Jadi, bagi lembaga survei dan juga analis yang mencoba menggiring opini untuk menceraikan duet Nasdem-Anies, hanya kesia-sian saja. [rif]
