“Ternyata mereka sudah kerja seharian, tarif ditentukan sepihak oleh perusahaan. Dan tarifnya sangat tidak layak karena lapangan kerja sempit. Maka, mau tidak mau mereka tetap narik walaupun dari sisi penghasilan sangat terdampak,” ujar Gugun.
Selain kebijakan pemerintah, Gugun juga mengkritisi cara pandang kelas tengah terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL). Ini dikarenakan kelas tengah umumnya menganggap kota yang modern dan maju memiliki trotoar yang besar dan hanya dipenuhi oleh mall.
“Pasar-pasar tradisional pun berubah jadi mall. Teman-teman PKL itu lalu dikasih tempat pojokan yang sepi dari pengunjung. Itu cara pandang kelas tengah terhdap kota-kota modern,” sindir Gugun. [rif]