Dua tahun lebih KH Bisri menuntut ilmu pada Mekah. KH. Bisri Musthofa pergi ke Kasingan tepatnya dalam tahun 1938 atas permintaan mertuanya. Setahun kemudian, mertunya yakni Kiai Cholil tewas dunia. Sejak itulah KH. Bisri Musthofa menggantikan posisi pengajar & mertunya itu menjadi pemimpin pesantren.
Disamping aktivitas mengajar pada Pesantren, dia pula aktif mengaisi ceramah-ceramah (pengajian) keagamaan. Penampilannya diatas mimbar amat mempesona para hadirin yg hadir, sebagai akibatnya dia acap kali diundang buat mengisi ceramah pada aneka macam kesempatan diluar wilayah Rembang, misalnya Kudus, Demak, Lasem, Kendal, Pati, Pekalongan, Blora & wilayah lain pada Jawa Tengah.
Karya-karya KH Bisri Musthofa
KH Bisri Musthofa menulis kitab karena sulit sekali ditemukan buku -buku atau kitab -kitab pelajaran buat para santri. Berkat kemampuan, inisiatif dan kreatifitas yang dimilikinya, KH. Bisri Musthofa berhasil menyusun dan mengarang kitab.
Tetapi, selain karya-karya KH. Bisri Musthofa yang ditujukan buat kalangan santri menjadi bahan pelajaran pada pesantren yang dipimpinnya. Karya-karya dia pula ditujukan buat kalangan luas pada pedesaan yang aktif mengaji pada surau-surau atau pada masjid-masjid pada mana dia acapkalikali menaruh ceramah.
Lantaran itu bahasa yang dipakai KH Bisri pada karya-karyanya tadi diadaptasi menggunakan bahasa yang dipakai para santri dan rakyat pedesaan, yakni memakai bahasa wilayah (jawa). Menggunakan goresan pena alfabet arab pegon, disamping pula terdapat karya-karya menggunaakan bahasa Indonesia.
Jumlah karya tulis sekitar mencapi 54 butir judul, meliputi, tafsir, hadist, aqidah, fiqh, sejarah nabi, balaghah, nahwu, sharaf, kisah-kisah, syi’iran, do’a, tuntunan modin, naskah sandiwara, khutbah-khutbah, dan lain-lain.
Karya-karya tadi dicetak sang beberapa perusahaan percetakan antara lain percetakan Salim Nabhan Surabaya, Progressif Surabaya, Toha Putera Semarang, Raja Murah Pekalongan, Al Ma’arif Bandung dan yang terbanyak dicetak sang percetakan Menara Kudus.
Karya Beliau yng paling monumental merupakan Tafsir Al – Ibriz (tiga Jilid), disamping buku Sulamul Afham (4 Jilid).
Karya-karya KH. Bisri Musthofa bila diklasifikasikan dari bidang keilmuan dibagai kedalam beberapa fan berikut.
1. Bidang Tafsir
Selain tafsir Al Ibriz, KH. Bisri Musthofa juga menyusun kitab Tafsir Surat Yasin. Tafsir ini bersifat sangat singkat dapat digunakan para santri serta dai di pedesaan. Termasuk arya beliau dalam bidang tafsir ini adalah al-iksier yang berarti “ Pengantar Ilmu Tafsir” ditulis sengaja untuk para santri yang sedang mempelajari ilmu tafsir.
2. Hadist
Beberapa kitab hadis yang beliau susun diantaranya :
Sullamul Afham, terdiri dari 4 jilid, berupa terjemah dan penjelasan. Didalamnya memuat hadist-hadist hukum syara’ secara lengkap dengan keterangan yang sederhana
Al Azwad al Musthofawiyah, berisi tafsiran Hadist Arba’in Nawawi untuk para santri pada tingkatan Tsanawiyah
Al – Mandhomatul Baiquny, berisi ilmu Musthalah al Hadist yang berbentuk nadham yang diberi nama
3. Aqidah
Rawihatul Aqwam
Durarul Bayan
4. Syari’ah
Sullamul Afham li Ma’rifati Al Adillatil Ahkam fi Bulughil Maram
Qawa’id Bahiyah, Tuntunan Shalat dan Manasik Haji
Islam dan Shalat
5. Akhlak atau Tasawuf
Washaya al-Abaa’ lil Abna
Syi’ir Ngudi Susilo
Mitra Sejati
Qashidah al-Ta’liqatul Mufidah (Syarah Qashidah al Munfarijah karya Syeikh Yusuf al Tauziri dari Tunisia)
6. Ilmu Bahasa Arab
Jurumiyah
Nadham ‘Imrithi
Alfiah Ibn Malik
Nadham al Maqhsud
Syarah Jauhad Maknun
7. Ilmu Mantiq atau Logika
Tarjamah Sullamul Munawarraq, memuat dasar-dasar berpikir yang sekarang dikenal dengan ilmu Mantiq dan logika.