Para jurnalis sangat berharap Oscar salah satunya akan menjadi milik Lily Gladstone, seorang pemain watak yang berdarah Indian.
SIAPA penasaran ingin segera menonton film “Killers of the Flower Moon” karya sutradara kawakan Martin Scorsese? Entah sampai kapan bisa tayang di Indonesia (baru beredar untuk dunia 20 Oktober 2023). Rindu melihat akting Leonardo DiCaprio setelah mengesankan dalam film yang menghadiahinya Oscar “The Revenant”. Film “Don’t Look Up” yang ditayangkan layanan streaming Netflix, sempat mengobati kerinduan tapi tidak senyaman di gedung bioskop.
Banyak yang memprediksi “Killers of the Flower Moon” yang menjadi salah satu potret zaman kegelapan sejarah Amerika Serikat, bakal meraih Oscar. Kendati masih ada kemungkinan lahir film baru karena ajang Oscar masih jauh, sejumlah jurnalis sangat yakin film yang mengisahkan pembunuhan sistematis dan brutal kepada bangsa pribumi Indian Osage yang menguasai konsesi minyak di Oklahoma ini, bakal menggondol Oscar.
Aktor Lenorado DiCaprio dan aktris Lily Gladstone disebut-sebut berpeluang meraih Oscar. Belum termasuk sutradara, naskah, editing dan juga aktor kawakan Robert De Niro. Namun, para jurnalis sangat berharap Oscar salah satunya akan menjadi milik Lily Gladstone, seorang pemain watak yang berdarah Indian.
Harapan itu bukan keberpihakan tanpa dasar karena memang akting Lily dinilai sangat bagus dan bisa mengimbangi pemain sekelas Leonardo DiCaprio dan aktor senior Robert De Niro. Bila Lily meraih Oscar, itu berarti penghargaan pertama untuk bangsa pribumi.
“Killers of the Flower Moon” yang diangkat dari buku nonfiksi karya jurnalis The New Yorker David Grann diprediksi juga bakal menjadi film terbaik. Ini dibuktikan, film yang berdurasi 3 jam 26 menit ini saat diputar di ajang Cannes 2023 mendapat standing ovation sampai 9 menit, terpanjang dalam sejarah.
Versi CNN, Varieaty, dan The New York Times standing ovation sampai 9 menit. Tetapi jurnalis Washington Post menyebutnya 10 menit. Berapapun tetap ini standing ovation terlama.
Bahkan bisa lebih lama kalau saja tidak terpotong oleh pidato sang sutradara yang memberikan ucapan terimakasih atas apresiasi para penonton dan juga ucapan terimakasih atas dukungan masyarakat pribumi bangsa Osage di Oklahoma.
“Tepuk tangan mungkin akan bertahan lebih lama jika pembuat film tidak dipanggil untuk berbicara di bioskop yang penuh sesak. Scorsese terus mengucapkan terima kasih saat penonton terus bersorak,” tulis Variety.com. Dan, 1.068 kursi di teater itu penuh sesak.
Film dibuat berdasarkan buku David Grann yang terbit pada 2017 dengan judul “Killers of the Flower Moon: The Osage Murders and the Birth of the FBI”. Cerita berlatar Oklahoma tahun 1920-an dan berfokus pada serangkaian pembunuhan terhadap bangsa Osage. FBI yang baru dibentuk tiba di lokasi untuk menyelidiki dan mengungkap pembunuhan brutal yang dilakukan bangsa kulit putih kepada bangsa pribumi yang kaya karena mendapat izin untuk mengelola sumur minyak.
Selama pembuatan film, ahli bahasa Osage juga dilibatkan. Mereka mengawal para aktor untuk memastikan dapat mengajari menggunakan bahasa Osage dengan benar. Disebut-sebut gaya bicara dan logat Leonardo DiCaprio juga sangat unik.
Jadi penasaran!