Scroll untuk baca artikel
Terkini

Kolaborasi Etnis Arab dan Cina untuk Kemerdekaan Indonesia

Redaksi
×

Kolaborasi Etnis Arab dan Cina untuk Kemerdekaan Indonesia

Sebarkan artikel ini

“Kemudian, muncullah tokoh yang bernama Abdurahman Baswedan. Melalui perjuangan yang luar biasa akhirnya AR Baswedan ini mencoba menyatukan mereka dan ternyata berhasil. Maka, dia bentuk Partai Arab Indonesia tahun 1934,” imbuhnya.

Kusuma menjelaskan, penyatuan dua diaspora Arab ini bukan tanpa ada suatu pengaruh karena sejak tahun 1930-an AR bekerja sebagai wartawan di koran Sin Tit Po yang dimiliki diaspora Cina.

“Dari dua bangsa Timur yang masuk ke Indonesia, mereka mengadakan kolaborasi yang satu pemilik koran dan AR adalah wartawannya. Melalui koran itu bersama-sama berjuang untuk kemerdekaan Indonesia,” jelasnya.

Dia menambahkan, di tahun perekrutan AR, kalangan Tionghoa membentuk Partai Tionghoa Indoensia (PTI).

“Tahun 1934, AR Baswedan membentuk Partai Arab Indonesia. Kedua partai ini memiliki tujuan sama, yaitu ingin berjuang untuk kemrdekaan indonesia,” terangnya.

Dia menegaskan, kolaborasi berlanjut setelah AR Baswedan dan pendiri Sin Tin Po, Liem Koen Hian menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI).

“Liem Koen Hian, pemilik koran SHin Tit Po ini berteman dengan AR Baswedan berarti sesuatu yang positif untuk kebhinekaan bangsa. Indonesia tidak hanya dirintis oleh satu kalangan, tapi kalangan Timur asing yang disebut oleh Belanda ikut juga dalam persoalan ini,” pungkasnya. [rif]