Ada beragam makna idul fitri di kalangan masyarakat yakni Lebaran, Luberan, Leburan, dan Laburan.
BARISAN.CO – Ramadan 1444 H/2023 sudah dipenghujung hari, tanda umat Islam akan merayakan hari raya idul fitri. Arti Idul Fitri berasal dari dua kata Idul secara bahasa artinya kembali, dan fitri artinya suci, jadi idul fitri artinya kembali suci atau bersih dari segala dosa.
Namun ada beragam makna dari idul fitri di kalangan masyarakat yakni Lebaran, Luberan, Leburan, dan Laburan.
Masyarakat jawa mengenal idul fitri dengan istilah “lebaran” yang identik dengan ketupat atau dalam bahasa jawa disebut kupat.
Berikut ini makna yang terkandung nilai budaya masyarakat yakni lebaran, luberan, leburan, dan laburan.
Lebaran
Lebaran berasal dari kata lebar artinya selesai. Kata ini menandai berakhirnya puasa ramadan selama satu bulan penuh. Selanjutnya setelah menyelesaikan puasa ramadan, umat Islam diwajibkan untuk menunaikan ibadah mengeluarkan zakat fitrah.
Rasulullah Saw bersabda:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : فَرَ ضَ رَ سُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : زَ كَاةَاْلفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ صَا عًا مِنْ تَمْرٍأَوْصَا عًا مِنْ شَعِيْرٍ عَلَى اْلعَبْدِ وَاْلحُرِّوَالذَّ كَرِ وَاْلأُنْثَى وَالصَّغِيْرِ وَاْلكَبِيْرِمِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ أَمَرَبِهَا أَنْ نُؤَدِّىَ قَبْلَ خُرُ وْجِ النَّا سِرإِلَىَ الصَّلاَةِ
Dari Ibnu ‘Umar ra. ia berkata: “Rasulullah Saw telah mewajibkan zakat fitrah sesudah Ramadan sebanyak satu sha’ kurma atau gandum, atas budak, orang merdeka, laki-laki, wanita, baik kecil maupun besar, dari orang-orang Muslim. Dan Nabi Saw menyuruh membagikannya sebelum orang-orang pergi shalat ‘id.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Luberan
Luberan bersal dari kata luber yang artinya meluap atau melimpah. Luberan menjadi bagian makna dari idul fitri, sebab pada luberan ada nilai-nilai untuk saling memohon maaf.
Ada beragam ucapan kata-kata idul fitri yang disampaikan, yang intinya bermuara untuk saling memafkan. Mengucapkan permohonan maaf masuk kaidah adat, sehingga hal ini menjadi tradisi yang baik.
فعن جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ : كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِلْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك . قال الحافظ : إسناده حسن .
Artinya: “Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah Saw berjumpa dengan hari ‘ied (Idul Fithri atau Idul Adha, pen), satu sama lain saling mengucapkan, “Taqobbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).” (Fath Al-Bari)
Leburan
Idul fitri juga bermakna leburan yang berasal dari kata lebur artinya lulur atau mencair. Secara istilah bermakna melebur. Artinya ketika seseorang telah melakukan luberan maka dosa-dosa antar sesama di leburkan.
Kata ini juga bermakna meleburkan dosa-dosa atau diampuni dosa-dosa manusia selama mengerjakan ibadah puasa ramadan. Sehingga sampai pada hari raya idul fitri yang berarti kembali suci.
Laburan
Idul fitri memiliki arti laburan yang berarti pemutihan diri. Berasal dari kata labor atau kapur yang mensimbolkan warna putih. Bahwasanya umat Islam pada hari raya idul fitri memiliki simbol putih suci.
Oleh karena itu senantiasa ucapan idul fitri yakni permohonan maaf lahir dan batin.
Lebaran memiliki makna yang sangat penting bagi umat Muslim. Perayaan ini merupakan momen yang sangat penting untuk melakukan penyucian diri dan memperkuat hubungan dengan Tuhan. Selama sebulan penuh dalam bulan Ramadan, umat Muslim melakukan puasa dan beribadah dengan lebih intensif, sehingga diharapkan dapat memperoleh keberkahan dari Allah Swt.
Pada hari Lebaran, umat Muslim merayakannya dengan penuh sukacita dan kebahagiaan. Namun, di balik itu semua, ada makna yang sangat dalam yaitu sebagai upaya untuk memperbaiki diri dan menjadi lebih baik sebagai seorang manusia.
Melalui puasa dan ibadah selama Ramadan, umat Muslim berusaha untuk membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan, sehingga pada hari Lebaran mereka dapat merayakannya dengan hati yang bersih dan tenang.
Dalam konteks ini, Lebaran memang dapat diartikan sebagai bentuk penyucian diri dan memperbaiki diri.
Selain itu, pada hari Lebaran juga diharapkan bahwa umat Muslim dapat memperkuat hubungan dengan keluarga dan kerabat, sehingga dapat saling memaafkan dan memperbaiki hubungan yang mungkin sempat terganggu selama setahun terakhir.