Drama Korea yang baru dirilis Netflix ini menguak sisi gelap pandangan dunia tentang wajah perempuan.
BARISAN.CO – Boleh percaya atau tidak, banyak orang yang merasa minder dengan penampilannya sendiri. Tak jarang mereka mengalami penindasan ketika punya wajah jelek. Drama Korea Mask Girl yang baru dirilis Netflix menguak sisi gelap pandangan dunia tentang ini.
Kim Mo-mi (Go Hyun-jung) di serial Mask Girl memiliki bentuk fisik yang membuat laki-laki jatuh cinta, namun wajahnya sangatlah jauh berbeda. Sehingga, saat melakukan siaran daring, Mo-mi memilih menggunakan topeng.
Banyak penonton siaran yang memintanya untuk membuka topengnya. Namun, menyadari wajahnya yang tidak cantik, Mo-mi menolak keras. Hingga, suatu ketika, dia bertemu dengan salah satu penonton siarannya.
Awalnya pertemuan keduanya baik-baik saja. Namun, orang tersebut ternyata ingin menikmati tubuh Mo-mi.
Di lingkungan sekitar atau mungkin diri kita sendiri mungkin pernah mengalami. Bagaimana orang lain justru menjadikan kita olok-olokkan karena penampilan kita yang kurang menarik. Sementara, yang lainnya memang menerima kita, tapi dengan syarat ada “keuntungan yang didapatkan”.
Meski banyak orang bilang, hati lebih utama dari segalanya, namun lookism adalah bukan ilusi. Itu benar-benar terjadi. Maka, tak heran jika banyak orang yang rela menutupi kekurangannya dengan make-up atau yang lebih ekstrem melalui operasi plastik.
Sekian perempuan mengubah penampilannya bukan karena mereka tidak bersyukur, tetapi dunialah yang memaksa mereka melakukan itu. Kita bisa saksikan, bagaimana perempuan amat dipuji bahkan diberi mahkota penghargaan saat memiliki wajah dan bentuk fisik yang nyaris sempurna. Hidupnya dipenuhi pujian mulai dari dunia nyata hingga maya.
Namun, saat perempuan memiliki satu kekurangan yang dianggap sebagai cacat oleh orang lain, mereka akan dihakimi habis-habisan. Misalnya, saat perempuan memiliki jerawat, mereka dianggap tak pandai merawat wajah. Atau, mungkin saat ada bekas koreng di kakinya, dinilai menjijikkan.
Mask Girl dan Budaya Orang Yunani
Secara spontan kita mungkin salah satu orang yang melakukan penilaian atas dasar penampilan seseorang tersebut.
Bahkan, mungkin kita sering melihat beberapa lowongan pekerjaan mencantumkan syarat harus memiliki penampilan yang menarik. Seolah-olah ini pertanda, di manapun, yang kurang menarik akan terpinggirkan.
Kenyataannya, kita semua tidak dapat memilih bagaimana bentuk kita dilahirkan ke dunia ini. Namun, kenapa dunia bersikap begini terhadap kita?
Jika mengaitkan fakta sejarah, semuanya dimulai pada bangsa Yunani. Istilah Yunani untuk cantik adalah kalos yang berarti mulia, sedangkan kata untuk jelek itu aischros, berarti memalukan. Di Yunani kuno, hubungan antara kecantikan dan kemuliaan spiritual adalah masalah kepercayaan yang paling kuat.
Orang Yunani memuja yang cantik secara eksplisit, mengenang atlet tampan dalam bentuk patung sebagai dewa semu, membuat selebritas dari remaja laki-laki yang cantik, dan kadang-kadang menyelamatkan nyawa tentara lawan karena kecantikannya. Tapi budaya di mana keindahan dipuja, sementara yang jelek ditindas. Dan, hingga saat ini, budaya orang Yunani ini masih terjadi. [dmr]