“Ketika kendala sosial yang biasa beroperasi di ‘dunia nyata’ dihilangkan, itu dapat memfasilitasi ekspresi sisi agresif kepribadian wanita ini,” kata Profesor Phil Reed dari School of Psychology Swansea, dalam rilis universitas.
Dia melanjutkan, hasil ini menunjukkan adanya pandangan agresi androsentris tradisional perlu diubah.
Jika kita terus-menerus membandingkan diri kita dengan orang lain juga akan berdampak pada kesehatan mental.
Saat ini, tidak hanya citra tubuh yang menjadi persoalan. Ada banyak cara kita membandingkan diri kita dengan orang lain, misalnya melihat aktivitas hangout orang lain.
“Hidupnya enak banget! Nongkrong terus kayak ga punya beban”. Dan banyak lagi yang lainnya. Hingga akhirnya kita lupa bahwa apa yang ditampilkan di media sosial tidak selalu sesuai dengan kenyataan.