PANDEMI Covid-19, kebutuhan obat herbal mengalami kenaikan. Pola hidup sehat mulai diperhatikan dan menjadi ikonik masyarakat urban. Begitu juga, tidak dapat dipungkiri saat ini berbagai jenis obat-obatan tidak dapat lepas dengan menggunakan bahan dasar obat herbal sebagai bahan utama pembuatan obat.
Bidang kesehatan yang mulai diperhatikan dalam sekala rumahan dan warga yakni dengan membuat kebun obat. Para warga masyarakat mulai menggalakan kembali kebun obat atau biasa dikenal dengan istilah toga atau taman toga.
Toga atau Taman Obat Keluarga merupakan basis pemberdayaan masyarakat akan pentingnya memahami dunia kesehatan. Kebun obat sebagai upaya untuk menanam tanaman yang berkhasiat untuk obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga dan masyarakat.
Tanaman obat sendiri merupakan tanaman yang memiliki khasiat untuk pengobatan dan digunakan sebagai obat penyembuhan. Makna khasiat obat yakni tentu tanaman yang mengandung zat aktif untuk digunakan dalam mengobati penyakit tertentu, baik dengan cara diminum, ditempel ataupun dioleskan.
Tertarik dengan tanaman obat, saatnya merancang kebun obat di rumah. Minimal untuk memenuhi kebutuhan gizi dan vitamin. Juga untuk menyediakan obat herbal yang mungkin secara tiba-tiba dibutuhkan saat terjangkit penyakit. Baca juga manfaat dan kandungan kimia daun jambu biji.
Acapkali yang menjadi kendala merangcang kebun obat yakni soal lahan. Alasan dasar bahwa lahan sempit tidak bisa manfaatkan membuat kebun obat perlu dihilangkan. Saat ini beragam teknologi dan kreatifitas manusia mampu menyulap lahan sempit menjadi lebih produktif.
Namun jangan khawatir pada sekarang ini aktifitas menanam bisa dilakukan di lahan sempit. Namun pada wilayah ini kita perlu menyadari dan jeli bahwa aktifitas menaman tanaman obat di lahan sempit sangat membutuhkan keseriusan dan ketelitian. Merancang kebun obat di lahan sempit bisa dilakukan dengan berbagai pertimbangan yakni pemilihan jenis tanaman, media tanaman dan model penempatan tanaman.
Media tanam
Membuat taman toga, hal pemilihan media tanam perlu diperhatikan. Metode budidaya tanam seperti, Pertama, Metode pot yakni menanam dengan pot. Pot tersebut nantinya sebagai tempat tumbuhnya akar dan menopang postur tanaman.
Kedua, metode hidroponik yakni bercocok tanam menggunakan air sebagai media tanam. Air yang digunakan dalam budidaya tanaman diberi unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Ketiga, metode vertikular yakni bercocok tanam dengan memanfaatkan bidang vertical sebagai tempat bercocok tanam yang dilakukan secara bertingkat.
Setelah kita menentukan media bercocok tanam, saatnya mempersiapkan jenis tanaman obat yang akan difungsikan sebagai kebun obat. Seperti tanaman; Pare yang berfungsi untuk pengobatan asam urat. Kunyit, bermanfaat untuk gejala rematik, diabetes maupun menyembuhkan luka. Temulawak, untuk menambah nafsu makan, menyehatkan hati dan mengobati penyakit liver.
Lidah buaya, menghilangkan jerawat, randang kulit maupun untuk sampo dan penghilang ketombe. Kecur, untuk bumbu masak, penyedap makanan dan melegakan tenggorokan. Kemuning, mengobati bisul, nyeri rematik sendi dan sakit gigi. Jahe, mengobati masuk angin dan sakit kepala.
Bawang putih, untuk flu dan batuk. Dan tentunya masih banyak jenis tamanam obat yang dapat kita tanam dilahan kita, selain sebagai kebun obat tentu akan membuat kediaman rumah tampak hijau dan asri serta dapat mengurangi polusi udara.
Kesadaran hidup sehat dapat dibangun dalam pondasi rumah tangga yakni dengan membuat kebun obat sendiri dengan memanfaatkan perkarangan mapun lahan disekitar rumah. Dengan kesadaran tersebut dapat menumbuhkan akan pentingnya hidup sehat dengan memanfaatkan tanaman yang biasa sering ditemui untuk kebutuhan keluarga dan bahkan bisa dimanfaatkan untuk bumbu masak maupun pembuatan produk herbal.
Dengan merancang kebun obat berarti ada nilai semangat untuk berpartisipasi melaksanakan program pemerintah dibidang kesehatan. Bahwa generasi bangsa ini perlu mengenal kembali obat-obatan alam yang sudah menjadi bagian kehidupan pada zaman nenek moyang. Mereka memanfaatkan tanaman obat sebagai obat tradisonal untuk menyembuhkan penyakit yang diderita. (Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Sehat RS Sultan Agung)
Diskusi tentang post ini