Kita mungkin akrab dengan istilah polusi tanah, air, dan udara. Tapi, bagaimana dengan polusi cahaya?
BARISAN.CO – Kita mungkin lebih senang berada di tempat yang dipenuhi dengan sinar lampu bercahaya. Namun, tahukah kamu bahwa itu bisa menjadi polusi cahaya yang memiliki konsekuensi besar bagi iklim kita karena pemborosan energi yang sangat besar?
Menurut data International Dark Skies Association (IDA), sekitar 30 persen dari semua pencahayaan luar ruangan di AS terbuang sia-sia dengan nilai belanja lebih dari US$3 miliar per tahun. Pemborosan energi ini memiliki konsekuensi ekonomi dan lingkungan yang sangat besar.
Akibat pemborosan itu, 21 juta ton karbon dioksida dilepaskan setiap tahun. Sementara, untuk mengimbangi emisi gas rumah kaca akibat polusi cahaya tersebut, kita harus menanam 875 juta pohon setiap tahun.
IDA mendefinisikan polusi cahaya sebagai penggunaan cahaya yang tidak tepat atau berlebihan. Ada pun komponen polusi cahaya antara lain ialah:
- Glare (silau) yang terjadi karena kecerahan berlebihan yang menyebabkan ketidaknyamanan visual,
- Skyglow atau pencerahan langit malam di daerah yang dihuni,
- Light trespass diartikan sebagai cahaya mengarah ke area yang tidak dimaksud atau dibutuhkan, dan
- Clutter adalah pengelompokan sumber cahaya terang, menmbingungkan, dan berlebihan.
Diperkirakan 99% populasi AS dan Eropa sekarang hidup di bawah langit yang tercemar cahaya, dan sepertiga umat manusia tidak lagi dapat melihat Bima Sakti pada malam hari. Kehidupan laut dan tumbuhan hingga burung dan serangga, hilangnya kegelapan telah meninggalkan luka yang dalam di ekosistem kita.
Tidak cukup hanya dengan menyadari polusi cahaya adalah masalah karena dibutuhkan tindakan, yaitu:
- Memasang pencahayaan luar ruangan yang berkualitas agar dapat memangkas penggunaan energi hingga 60-70 persen, mengemat miliaran dolar, dan mengurangi emisi energi.
- Penerangan luar ruangan harus terlindung sepenuhnya dan mengarah ke tempat yang dibutuhkan, bukan ke langit.
- Perlengkapan yang sepenuhnya terlindung dapat memberikan tingkat penerangan yang sama, tetapi dengan energi dan biaya yang lebih sedikit.
- Gedung perkantoran yang kosong pada malam hari harus dimatikan.
LED dan compact fluorescents (CFL) bisa membantu mengurangi penggunaan dan melindungi lingkungan, namun hanya bohlam putih hangat yang boleh digunakan. Dengan peredup, sensor gerak, dan pengatur waktu, kita juga dapat membantu mengurangi tingkat iluminasi rata-rata dan menghemat lebih banyak energi. Dan, desain pencahayaan berkualitas mampu mengurangi penggunaan dan ketergantungan energi.
Dengan begitu, sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Selain mengurangi emisi karbon, menghemat uang, kita juga bisa menikmati langit malam yang lebih indah bercahaya. (Yat)