Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Menyusui, Sama-Sama Untung

Redaksi
×

Menyusui, Sama-Sama Untung

Sebarkan artikel ini

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Satgas ASI Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) Wiyarni Pambudi menyebutkan ibu menyusui yang terkonfirmasi positif COVID-19 tetap bisa memberikan ASI Eksklusif. Bahkan, berdasarkan hasil penelitian ASI pada ibu positif Covid-19 memiliki kandungan antibodi yang tinggi.

‘”Pada ibu yang terkonfirmasi positif ternyata di dalam ASI, mengalir antibodi Imunoglobulin A dan G, mengalir pula Lactalbumin, Lactoferrin dan lain-lain yang secara spesifik merupakan benteng perlawanan terhadap SARS-CoV-2. Inilah yang disebut imunisasi pasif yang alami, yang diberikan ibu penyintas Covid-19 kepada bayinya,” kata Wiyarni.

Wiyarni menjelaskan aktivitas antibodi sIgA spesifik SARS-CoV-2 dan IgG spesifik dalam air susu penyintas Covid-19 mampu bertahan selama 7-10 bulan pasca infeksi.

Oleh karena itu, Wiyarni berharap agar dukungan dan terhadap ibu menyusui untuk memberikan ASI eksklusif terus digalakkan saat pandemi Covid-19. Sebab, selain sebagai sumber makanan utama, ASI penting untuk melindungi bayi dari paparan Covid-19

Oleh karenanya, aktivitas menyusui tidak boleh terputus kendati ibu menyusui adalah kontak erat maupun telah terkonfirmasi positif Covid-19. ASI tetap dapat diberikan dengan tetap melakukan protokol kesehatan ketat dan tidak mengalami gejala yang berat, jadi ibu masih bisa menyusui langsung.

Tetapi apabila seorang ibu merasa dirinya lemah dan tidak memiliki kekuatan untuk menyusui langsung, maka bayi dapat diberikan ASI perah (ASIP) baik oleh ibu maupun anggota keluarga yang lain.

“Menyusui tidak boleh terputus apa pun status ibu. Apabila kondisinya tidak memungkinkan, ibu yang positif dan dirawat harus didukung agar bisa memerah ASI. Jika ibu masih kuat, lanjutkan dengan tetap mengikuti protokol pencegahan Covid-19,’” urainya.

Sama-sama untung

Lebih pada itu seperti dalam uraian di awal bahwa aktivitas menyusui dapat berfungsi sebagai peredam stres ibu maka ini akan menjadi kondisi yang sama-sama menguntungkan. Terlebih dalam kondisi pandemi ini yang dianjurkan untuk lebih pandai menjaga mental atau psikis.

Menguntungkan bagi bayi, jelas karena ia akan mendapat kepastian nutrisi dari ASI yang dikonsumsinya. dampak baiknya, anak akan menjadi lebih sehat terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini. Menguntungkan pula bagi ibu dengan menjadikan mentalnya lebih kuat sebab stres dalam masa wabah bisa teratasi dengan aktivitas menyusui. Mental terjaga, imunitas tubuh kuat. Yang sehat semakin kuat, yang sakit lebih cepat sehat.

Secara psikologis sudah bisa dibuktikan bahwa kondisi mental seseorang yang terjaga akan lebih memungkinkan terjaga dari dampak buruk terpapar virus Covid-19. Maka jangan berhenti memberikan ASI untuk bayi selagi masih bisa diusahakan meski ibu sedang terpapar covid19. Tidak ada alasan untuk tidak memberikan ASI pada bayi. Dan bisa dikata bersyukurlah bagi ibu menyusui karena memiliki media bagus untuk meredam stres. [Luk]