BARISAN.CO – Mourinho belum habis! Bersama AS Roma, ia bergerak secara atraktif pada bursa transfer musim panas ini. Pelatih bernama lengkap José Mário dos Santos Mourinho Félix itu berhasil menggaet 7 pemain anyar ke klub kebanggan ibu kota Italia.
Diantara nama Leandro Paredes, Renato Shances, Evan Ndicka, Houssem Aouar, Rasmus Kristensen, dan Sardar Azmoun, ada nama Romelu Lukaku. Penyerang berkepala plontos itun berhasil ia comot dari kegagalan saga transfer Juventus. Mengejutkan memang, penyerang Timnas Belgia itu akhirnya memutuskan untuk hengkang ke Serigala Ibukota.
Pasalnya, kepindahan Lukaku itu di luar spekulasi banyak pihak. Maklumlah, kondisi keuangan Roma sejatinya sedang seret akibat hukuman Financial Fair Play. Namun dengan meminjamnya dari Chelsea maka Roma tak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak.
Mereka hanya menebus penyerang raksasa setinggi 1,91 meter itu sebesar 8 juta poundsterling untuk peminjaman selama satu musim. Untunglah bagi Roma, mereka mendapatkan amunisi baru di lini serang.
Hukuman Financial Fair Play
Masih segar di ingatan para penggemar sepak bola, nasib Roma yang sedang apes karena mendapat hukuman Financial Fair Play. Salah satu imbasnya adalah pembatasan anggaran belanja pemain. Dengan budget yang seret, mereka terpaksa memburu pemain-pemain murah.
Padahal, “ada barang ada rupa” begitulah kata pepatah. Namun, Mourinho tak hilang akal. Namanya yang sudah kadung besar dan melegenda, ia manfaatkan menjadi magnet bagi para pemain baru datang ke Roma.
Sebut saja, ada Paredes, pemain tengah Timnas Argentina yang pernah menceploskan bola ke gawang Timnas Indonesia pada pertandingan persahabatan. Ia termasuk pemain berkualitas berharga miring. Mereka hanya cukup menebus 4 juta Euro untuk memulangkannya dari PSG.
Paredes bukanlah sosok asing di Roma. Pada musim 2014 lalu, ia pernah membela tim ibukota Italia itu. Sebelum akhirnya pada 2017 ia cabut ke Zenit St. Petersburg.
Selain itu, Roma tak menyia-nyiakan kesempatan mengamankan jasa pemain gratisan habis kontrak. Ada 2 dari 6 pemain yang mereka peroleh secara gratis. Yakni, Evan Ndicka dan Houssem Aouar. Masing-masing berasal dari Eintracht Frankfurt dan Olympique Lyon.
Peran Besar Mourinho
Di tangan dingin Mourinho, I Giallorossi akhirnya merengkuh gelar eropanya. Sebelumnya, nyaris tak ada satupun kejuaraan Eropa yang pernah mereka menangi. Pada musim 2021-203, mereka akhirnya mencatatkan nama mereka dalam sejarah sebagai juara UEFA Conference League.
Catatan apik itu nyaris bertambah. Musim depannya, Roma berhasil lolos UEFA Europa League hingga ke babak final. Namun, mereka gagal membawa pulang trofi lantaran dipecundangi lawan mereka, Sevilla lewat babak adu penalti.
Alhasil, kala itu nasib Roma belum mujur. Padahal, berdasarkan statistik pertandingan, Roma lebih unggul jumlah tendangan ke gawang. Namun begitulah, Dewi Fortuna belum berpihak pada I Giallorossi.
Rentetan kesuksesan Roma itu kemudian mengangkat kembali nama Mourinho, yang sebelumnya dianggap sudah meredup ketika memutuskan hijrah ke klub Serigala Ibukota. Setelah itu, namanya dielu-elukan kembali oleh para penggemar sepak bola.
Dan, berkat nama besar sang pelatih itulah yang menjadikan Roma tetap menjadi pilihan tempat berlabuh para pemain anyar mereka. Salah satunya Paulo Dybala, yang memilih hengkang dari Juventus demi menjadi anak asuh Jose Mourinho. Mengutip laman resmi Roma, dia mengatakan, ia merasa mendapatkan hal yang istimewa menjadi anak didik Mourinho di Roma. [rif]