Indonesia menduduki peringkat 7 di ASEAN dalam soal kapasitas pembangkit tenaga surya.
BARISAN.CO – Asia Tenggara memiliki potensi besar dalam memanfaatkan energi surya sebagai sumber energi bersih karena iklim tropis yang menjadikan matahari bersinar sepanjang tahun. Vietnam sudah menyadari akan hal itu. Indonesia sepertinya agak lain dalam memandang potensi energi surya.
Menurut catatan International Renewable Energy Agency (IRENA), Vietnam memimpin dalam penggunaan energi surya di Asia Tenggara dengan kapasitas 18.475 MW pada Januari 2023, diikuti oleh Thailand, Malaysia, Filipina, dan Singapura.
Sementara itu, Indonesia masih memiliki PLTS dengan kapasitas yang lebih rendah. Di negara ini, biaya pemanfaatan panas matahari kalah murah daripada batu bara. Beberapa pihak menyebut situasi ini terjadi lanatran regulasi dan investasi dalam transisi energi yang belum cukup.
Meskipun demikian, penggunaan PLTS Atap di Indonesia telah meningkat secara signifikan, dengan 7.472 pelanggan pada Juli 2023. Pemerintah berencana memberikan insentif, termasuk penghapusan biaya kapasitas, untuk mendorong pertumbuhan penggunaan PLTS Atap. [dmr]