Setiap orang tidak sama memaknai buku favoritnya karena sangat tergantung pada kondisi sosial, ekonomi dan budaya yang membentuk pribadinya.
BARISAN.CO – Setiap orang memiliki bacaan karya sastra atau novel favoritnya. Tidak hanya dibaca berulang tetapi juga dikoleksinya dan dirawatnya secara telaten.
Buku yang kertasnya sudah berbintik kuning dan menebar bau lapuk, sangat khas. Selalu bikin kangen dan banyak melahirkan imajinasi dan permenungan.
Setiap orang tidak sama memaknai buku favoritnya karena sangat tergantung pada kondisi sosial, ekonomi dan budaya yang membentuk pribadinya.
Sama seperti halnya kritikus buku. Mereka begitu sengit menguliti kelemahan sebuah buku tetapi justru kadang buku yang dianggap jelek oleh kritikus malah sangat laku di pasaran.
Buku juga tidak selamanya diterima oleh masyarakat pada zamannya tetapi justru menjadi bacaan ‘wajib’ ketika penulisnya sudah meninggal.
Buku atau novel apa yang menjadi favorit Anda? Samakah dengan bacaan dan koleksi saya?
- Don Quixote
Don Quixote adalah sebuah novel klasik yang ditulis oleh Miguel de Cervantes dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1605. Novel ini mengisahkan tentang seorang pria tua bernama Alonso Quixano yang terobsesi dengan buku-buku tentang kesatria dan petualangan.
Alonso yang semakin terobsesi dengan buku-buku tersebut, memutuskan untuk mengenakan baju zirah tua dan menamakan dirinya Don Quixote. Ia juga memberikan nama Sancho Panza pada seorang petani setia yang menjadi squire-nya. Don Quixote kemudian memulai petualangan-petualangan yang ia anggap sebagai sebuah misi kesatria yang harus diselesaikan.
Namun, kenyataannya petualangan-petualangan tersebut hanyalah khayalan Don Quixote. Ia sering mengalami kegagalan dan kecelakaan dalam petualangannya karena ia tidak mampu membedakan antara khayalan dan kenyataan. Selama petualangannya, Don Quixote bertemu dengan berbagai karakter yang memiliki karakter yang unik dan beragam, termasuk seorang wanita cantik bernama Dulcinea yang ia anggap sebagai kekasihnya.
Meskipun cerita ini awalnya ditulis sebagai satir terhadap kegemaran masyarakat Spanyol pada cerita-cerita kesatria, Don Quixote menjadi sangat populer di seluruh dunia dan dianggap sebagai karya sastra paling penting di dunia Barat. Don Quixote adalah karya yang penuh humor, tetapi juga memiliki pesan moral tentang kebijaksanaan dan kegilaan.
- Pride and Prejudice
Pride and Prejudice adalah sebuah yang ditulis oleh Jane Austen dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1813. Novel ini menggambarkan kehidupan keluarga Bennet di Inggris pada abad ke-18.
Kisahnya berpusat pada tokoh utama, Elizabeth Bennet, seorang wanita muda yang cerdas, mandiri, dan tegas. Dia hidup bersama dengan empat saudara perempuannya, ibunya yang ambisius, dan ayahnya yang pemalas di pedesaan Inggris. Ibunya berusaha mencarikan pasangan yang kaya dan terhormat untuk anak-anak perempuannya, dan Elizabeth pun bertemu dengan seorang pria kaya bernama Mr. Darcy.
Awalnya, Elizabeth merasa tidak suka dengan Mr. Darcy karena dia terkesan sombong dan dingin. Sebaliknya, Mr. Darcy juga merasa tidak suka dengan Elizabeth karena dia merasa Elizabeth tidak setara dengan statusnya. Namun, mereka akhirnya saling jatuh cinta setelah melewati berbagai rintangan dan masalah dalam hubungan mereka.
Selain kisah cinta Elizabeth dan Mr. Darcy, novel ini juga menggambarkan kehidupan masyarakat Inggris pada masa itu, terutama dalam hal kesetaraan gender dan sosial. Pride and Prejudice dikenal sebagai salah satu novel terbaik sepanjang masa dan sering dianggap sebagai salah satu karya terbaik dari Jane Austen.
- Jane Eyre
Buku “Jane Eyre” adalah novel klasik yang ditulis oleh Charlotte Bronte dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1847. Buku ini mengisahkan kisah hidup seorang gadis yatim piatu bernama Jane Eyre.
Jane Eyre adalah seorang gadis yang tumbuh di lingkungan yang keras dan penuh dengan kesulitan. Dia tumbuh dewasa di sebuah sekolah asrama yang buruk, di mana dia sering kali diperlakukan dengan tidak adil oleh pengasuhnya. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Jane Eyre mendapat pekerjaan sebagai pengasuh di Thornfield Hall, sebuah rumah besar yang dimiliki oleh Mr. Rochester.
Di Thornfield Hall, Jane Eyre dan Mr. Rochester mulai saling jatuh cinta. Namun, hubungan mereka terhalang oleh beberapa rintangan, termasuk keberadaan seorang wanita misterius yang tinggal di rumah itu dan menyimpan rahasia besar.
Di tengah-tengah konflik yang memuncak, Jane Eyre menemukan kekuatan dalam dirinya sendiri dan memutuskan untuk mengambil kendali atas hidupnya. Dia meninggalkan Thornfield Hall dan menjalani kehidupan yang berbeda-beda, hingga akhirnya dia kembali ke rumah itu dan menemukan bahwa rahasia besar yang disembunyikan di sana telah terungkap.
“Jane Eyre” adalah sebuah novel yang menarik dan menyentuh, yang mengeksplorasi tema-tema seperti kesulitan hidup, cinta, dan pencarian jati diri. Buku ini telah menjadi salah satu karya sastra Inggris yang paling terkenal dan paling dicintai, dan terus menjadi bacaan wajib bagi banyak orang hingga saat ini.
- Les Misérables
Les Misérables ditulis Victor Hugo dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1862. Novel ini mengisahkan tentang kehidupan Jean Valjean, seorang tahanan yang dibebaskan setelah menjalani hukuman selama 19 tahun karena mencuri roti untuk keluarganya yang kelaparan.
Setelah bebas dari penjara, Jean Valjean berjuang untuk memulai kehidupan baru dan membangun kembali reputasinya. Ia kemudian menjadi pengusaha yang sukses dan memperoleh kekayaan yang besar. Namun, keberhasilan Jean Valjean diganggu oleh inspektur polisi yang bermaksud untuk menangkapnya kembali.
Selama perjalanan hidupnya, Jean Valjean bertemu dengan berbagai karakter seperti Fantine, seorang ibu lajang miskin yang berjuang untuk membesarkan putrinya, Cosette. Ia kemudian mengadopsi Cosette dan berusaha memberikan kehidupan yang lebih baik untuknya.
Novel ini juga mengisahkan tentang kehidupan masyarakat Perancis pada masa itu, terutama pada saat Revolusi Perancis. Les Misérables membahas berbagai isu sosial seperti kemiskinan, keadilan, dan kemanusiaan. Victor Hugo juga menampilkan kisah cinta antara Cosette dan Marius, seorang mahasiswa muda yang terlibat dalam perjuangan politik.
Les Misérables adalah salah satu novel terbaik sepanjang masa dan sering dianggap sebagai karya sastra terbesar dari Victor Hugo. Cerita ini telah diadaptasi menjadi berbagai bentuk media, termasuk film, drama musikal, dan opera.
- Huckleberry Finn
“Huckleberry Finn” adalah karya penulis Amerika Serikat, Mark Twain. Novel ini diterbitkan pada tahun 1884 dan dianggap sebagai salah satu karya sastra terbaik di dunia.
Cerita ini bercerita tentang seorang anak yatim piatu bernama Huckleberry Finn, yang tinggal di sebuah kota kecil di Sungai Mississippi pada tahun 1830-an. Huck adalah seorang anak yang nakal dan suka berpetualang, dan ia sering berteman dengan seorang budak bernama Jim, yang kabur dari pemiliknya yang jahat.
Ketika Jim dikejar oleh orang-orang yang ingin menangkapnya, Huck membantu Jim untuk melarikan diri dengan kapal yang mereka naiki. Mereka kemudian mengalami berbagai petualangan yang membahayakan, termasuk bertemu dengan sekelompok orang yang merampok kapal dan menjelajahi gua rahasia.
Saat Huck dan Jim melanjutkan perjalanan mereka ke selatan, mereka bertemu dengan banyak orang yang berbeda dan mengalami berbagai macam kesulitan. Huck juga harus menghadapi konflik batinnya sendiri ketika ia berusaha untuk membantu Jim melarikan diri sambil mempertanyakan nilai-nilai sosial yang diterima di masyarakat saat itu.
Novel ini mengeksplorasi banyak tema yang berbeda, termasuk persahabatan, kebebasan, rasa hormat pada diri sendiri, rasisme, dan pengorbanan. “Huckleberry Finn” sering dianggap sebagai karya sastra yang sangat penting karena ia menggambarkan kehidupan di Amerika Serikat pada masa sebelum Perang Saudara, sambil menghadapi isu-isu sosial yang masih relevan hingga saat ini.
- The Great Gatsby
The Great Gatsby adalah sebuah novel klasik karya penulis Amerika F. Scott Fitzgerald. Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1925 dan menjadi salah satu karya sastra paling terkenal di Amerika Serikat.
Novel ini menceritakan kisah seorang pria kaya bernama Jay Gatsby, yang tinggal di Long Island selama tahun 1920-an. Gatsby bercita-cita untuk merebut kembali hati kekasih masa lalunya, seorang wanita bernama Daisy Buchanan, yang sekarang telah menikah dengan seorang pria kaya dan sombong bernama Tom Buchanan.
Gatsby dan Daisy telah bertemu ketika mereka masih muda, tetapi Gatsby kemudian pergi berperang dan kembali sebagai seorang yang kaya raya dan ingin memperbaiki masa lalunya. Dia menggelar pesta besar setiap minggu di rumahnya yang mewah, dan dia juga menjalin hubungan persahabatan dengan seorang penulis bernama Nick Carraway.
Namun, Gatsby memiliki banyak rahasia yang dia sembunyikan dari orang lain, termasuk kekayaannya yang diperoleh melalui kegiatan ilegal. Semua konflik dalam novel ini mencapai puncaknya pada saat Gatsby dan Tom berseteru karena cinta mereka kepada Daisy.
Novel ini memberikan gambaran yang dalam dan terperinci tentang kehidupan orang kaya di Amerika Serikat selama tahun 1920-an, dengan semua kecemerlangan dan ketidakbahagiaan yang mengiringi gaya hidup semacam itu. Hal ini dijelaskan melalui sudut pandang Nick Carraway, yang mengeksplorasi masyarakat elit dan semangat materialistik mereka.
Secara keseluruhan, The Great Gatsby adalah karya sastra yang penuh dengan keindahan bahasa, drama emosional, dan gambaran yang tepat tentang kehidupan di Amerika Serikat pada masa itu.
- The Sun Also Rises
“The Sun Also Rises” adalah sebuah novel karya Ernest Hemingway pada tahun 1926. Novel ini menggambarkan kehidupan para ekspatriat Amerika dan Eropa di Paris dan Spanyol pada awal tahun 1920-an.
Cerita dalam novel ini bercerita tentang sekelompok teman-teman, di antaranya seorang penulis bernama Jake Barnes dan seorang wanita muda bernama Lady Brett Ashley. Meskipun Jake mencintai Brett, ia tidak dapat memenuhi kebutuhan seksualnya karena ia menderita luka parah dalam Perang Dunia I.
Para karakter dalam novel ini sering menghabiskan waktu mereka dengan berpesta, minum-minum, dan berpartisipasi dalam kegiatan seperti berburu di Spanyol. Sebagian besar dari mereka juga memiliki masalah pribadi, seperti ketidakmampuan untuk menemukan makna dalam hidup mereka atau kegagalan dalam hubungan cinta.
Novel ini menggambarkan generasi yang kehilangan arah setelah Perang Dunia I dan kebingungan tentang arti hidup yang sebenarnya. Karakter-karakternya terlihat kehilangan orientasi dalam dunia yang penuh dengan kebingungan, kehilangan, dan ketidakpastian.
Hemingway menulis “The Sun Also Rises” dengan gaya tulisan yang lugas dan padat, yang menjadi salah satu ciri khasnya sebagai penulis. Novel ini dianggap sebagai salah satu karya terbaik Hemingway dan karya sastra terpenting pada abad ke-20, dan diadaptasi ke dalam film pada tahun 1957.
- The Grapes of Wrath
“The Grapes of Wrath” adalah sebuah novel klasik yang ditulis oleh John Steinbeck pada tahun 1939. Buku ini mengisahkan tentang keluarga Joad yang bermigrasi dari Oklahoma ke California selama masa Depresi Besar di Amerika.
Keluarga Joad terdiri dari Tom Joad, yang baru saja dibebaskan dari penjara, ibunya, ayahnya, serta saudara-saudaranya. Mereka dan ribuan keluarga lainnya terpaksa meninggalkan tanah dan kehidupan mereka di Oklahoma karena terdampak oleh fenomena Dust Bowl dan krisis ekonomi yang melanda Amerika pada saat itu.
Perjalanan mereka menuju California penuh dengan kesulitan, termasuk persaingan dengan para pekerja migran lainnya yang juga berjuang mencari nafkah di sana. Keluarga Joad juga harus berhadapan dengan kondisi kerja yang keras dan eksploitasi oleh pemilik kebun dan peternakan yang mengambil keuntungan dari kebutuhan mereka.
Meskipun novel ini diterbitkan lebih dari delapan puluh tahun yang lalu, “The Grapes of Wrath” tetap relevan dan penting dalam sejarah sastra Amerika. Novel ini menggambarkan keadaan sosial dan ekonomi Amerika pada masa itu, serta menyoroti isu-isu seperti keadilan sosial, kesetaraan, dan hak asasi manusia.
“The Grapes of Wrath” memenangkan Pulitzer Prize pada tahun 1940 dan menjadi salah satu karya terbaik Steinbeck yang pernah ditulis. Buku ini juga telah diadaptasi menjadi film pada tahun 1940, yang kemudian menjadi klasik Hollywood.
- 1984
Novel distopia “1984” ditulis oleh George Orwell, dan diterbitkan pada tahun 1949. Novel ini menggambarkan dunia di masa depan yang sangat diperintah oleh pemerintah totaliter, yang dikenal sebagai Partai. Novel ini menggambarkan kisah seorang pria bernama Winston Smith yang berjuang melawan sistem Partai yang menguasai dunia di sekitarnya.
Winston bekerja sebagai penulis revisi sejarah dan bertugas merubah dan memanipulasi catatan sejarah untuk menyesuaikan dengan kepentingan Partai dan pemimpinnya, Big Brother. Dia tidak bahagia dengan hidupnya yang penuh pengawasan, dan mulai merenungkan tentang mungkin adanya kebenaran yang disembunyikan oleh pemerintah.
Dalam perjalanannya, Winston bertemu dengan seorang wanita bernama Julia dan keduanya menjadi pasangan. Mereka berdua mulai melakukan aktivitas terlarang, seperti membaca buku, menulis jurnal, dan membicarakan politik dan kebenaran. Namun, akhirnya mereka tertangkap dan dipenjarakan serta disiksa oleh pemerintah.
Novel ini menggambarkan pengawasan dan manipulasi pemerintah atas kehidupan rakyatnya, dengan menggunakan teknologi dan propaganda untuk mengendalikan pikiran dan perasaan mereka. Novel ini juga menggambarkan kisah cinta terlarang yang harus menghadapi kekuasaan pemerintah yang sangat kuat dan tidak bermoral.
“1984” telah menjadi buku klasik yang sangat berpengaruh dan banyak dikutip dalam studi politik dan sosiologi. Banyak konsep dan istilah yang digunakan dalam buku, seperti “Big Brother” dan “Doublethink”, telah menjadi bagian dari budaya populer dan digunakan untuk merujuk pada kekuasaan pemerintah yang terlalu besar dan terlalu banyak mempengaruhi kehidupan individu.
- To Kill a Mockingbird
“To Kill a Mockingbird” adalah sebuah novel klasik yang ditulis oleh Harper Lee, dan diterbitkan pada tahun 1960. Novel ini menceritakan tentang kehidupan seorang gadis muda bernama Scout Finch, yang tumbuh besar di kota fiksi Maycomb, Alabama selama era Depresi Besar.
Scout tinggal bersama ayahnya, Atticus Finch, seorang pengacara yang jujur dan idealis. Atticus ditugaskan untuk membela seorang pria kulit hitam yang dituduh melakukan pemerkosaan terhadap seorang wanita putih, yang menjadi sorotan utama dalam cerita. Melalui kasus ini, Scout dan kakaknya Jem belajar tentang rasisme dan ketidakadilan yang ada dalam masyarakat mereka.
Novel ini juga menggambarkan kehidupan sehari-hari di Maycomb, termasuk persahabatan Scout dengan teman masa kecilnya, Dill, dan kehidupan sosial di kota kecil. Scout dan Jem juga menghadapi intimidasi dari sekelompok pemuda, tetapi diakhiri dengan pertempuran dan kemudian diakhiri dengan damai.
Harper Lee menulis “To Kill a Mockingbird” dengan cara yang jelas dan lugas, dengan pesan-pesan penting tentang rasisme, keadilan, dan kebaikan. Novel ini memenangkan Penghargaan Pulitzer pada tahun 1961 dan menjadi buku terlaris di seluruh dunia, serta diadaptasi ke dalam film pada tahun 1962.
“To Kill a Mockingbird” dianggap sebagai salah satu novel terbesar dari abad ke-20, dan menjadi bahan bacaan wajib di banyak sekolah di seluruh dunia karena pesan-pesannya yang universal dan penting bagi kehidupan kita.
- One Hundred Years of Solitude
“One Hundred Years of Solitude” adalah sebuah novel epik yang ditulis oleh Gabriel Garcia Marquez, seorang penulis asal Kolombia, dan diterbitkan pada tahun 1967. Novel ini dianggap sebagai salah satu karya sastra terpenting abad ke-20.
Cerita dalam novel ini berpusat pada keluarga Buendia, yang tinggal di kota fiksi bernama Macondo, yang terletak di Amerika Selatan. Novel ini mengisahkan kisah hidup keluarga Buendia selama tujuh generasi, dimulai dari pendiri kota, Jose Arcadio Buendia, hingga keluarga yang terakhir.
Setiap generasi Buendia mengalami berbagai macam peristiwa luar biasa, termasuk konflik antara keluarga, pemberontakan, peperangan, dan bencana alam. Beberapa anggota keluarga bahkan memiliki kekuatan supranatural, seperti kemampuan membaca pikiran dan meramal masa depan.
Namun, keluarga Buendia juga terkutuk dengan kutukan kelam, yaitu “seratus tahun kesepian” atau “seratus tahun keputusasaan”, yang mengikuti mereka dari generasi ke generasi. Kutukan ini menyebabkan kehancuran dan kesepian yang tak terelakkan, meskipun keluarga Buendia telah berusaha untuk menghindarinya.
“One Hundred Years of Solitude” adalah novel yang penuh dengan simbolisme dan metafora, dan menjadi penggambaran yang mendalam tentang sejarah, agama, dan politik Amerika Selatan. Novel ini juga digambarkan sebagai karya sastra “magis realisme”, yang menggabungkan unsur-unsur fantasi dan realisme dalam cerita.
Buku ini telah memenangkan sejumlah penghargaan, termasuk Penghargaan Rómulo Gallegos pada tahun 1972, dan menjadi karya yang paling terkenal dan dihargai dari Garcia Marquez.
(Inspirasi tulisan dari lithub.com dan bigthink.com)