Nyanyian Nelayan
Aku akan berlayar
seperti para leluhur
yang tabah di atas laut
meski ombak tak kunjung surut.
dan biarkan aku menangkap ikan
dengan cara yang tidak berlebihan
cukup untuk memenuhi kebutuhan
agar anak dan istri tidak kelaparan.
Aku akan berlayar tanpa membawa rasa cemas
aku tak peduli segarang apa ombak menerjang
sekeras apa angin membentang perahuku
sebab aku berbekal doa dan sejumlah harapan
: yang menyala di mata keluarga
hingga nyaliku melebihi terumbu karang.
Yogyakarta, 2023
Kepada Penyair
;Eko Tunas
Kang, ajari aku meraba gelap masa lalu
agar dunia tak sepenuhnya tentang rindu
meski sunyi lebih pekat dari sumbu malam
setidaknya aku bisa berdamai dengan waktu
_ juga dengan diriku sendiri
Ketika aku dilahirkan di tanah merdeka
kulihat gelap dan terang sering bersengketa
seperti agama yang ada dalam kibaran satu bendera
selalu saja saling menikam dan mendera sebilah rasa
Maka kepadamu, Kang
aku ingin belajar menerka bayang-bayang
melangkahi batu terjal masa lalu
hingga dunia benar-benar terbuka untuk diriku.
Depok, 2023
Memeluk Kegagalan
Pada dasarnya,
kegagalan memang ada
memeluk setiap semoga
membuat gemetar sekujur dada
Aku sering menemukan kegagalan
di antara hati yang kesepian
juga dalam kamus bahasa
yang maknanya mencemaskan rasa
Tapi pada akhirnya,
pelukan kegagalan akan lepas
karena pelukannya, sama dengan pelukanmu
yang hanya menunggu waktu untuk jadi masa lalu.
Depok, 2023
Gelombang Rindu
Bila hanya laut yang melahirkan gelombang,
lalu apa yang tiba-tiba bergetar dalam diriku ini?
Sunyi yang entah kapan tumpulnya
belum menghapus jejak bayanganmu
saat melintasi malam yang kelabu
Betapa sekujur tubuhku menggigil
melihat lambaian bayanganmu
seperti sedang memanggil aku
untuk meraba masa lalu
Saat itu, aku mengerti
bahwa kata gelombang
sama halnya dengan rindu
yang tak asing dalam diriku.
Depok, 2023
*Agus Widiey, Lahir di Sumenep 17 Mei 2002. Alumnus pondok pesantren Nurul Muchlishin Pakondang, Rubaru, Sumenep. Karya-karyanya dimuat dipelbagai media baik lokal maupun nasional. Seperti; Rakyat Sultra, Lombok Post, Kedaulatan Rakyat, Suara Merdeka, Fajar Makasar, Bangka Pos, Koran Merapi, Nusa Bali, Pos Bali, Cakra Bangsa,
Harian Waspada, Radar Madura, Radar Banyuwangi, Radar Tuban, Radar Madiun, Radar Kediri, Radar Bojonegoro, Radar Pekalongan, Majalah Elipsis, Harian Bhirawa, Suara Sarawak, Utusan Borneo, Harian Ekspres, Nolesa co, Litera co, Riau Sastra, Bali Politika, Sinar Baru Indonesia, Magrib.id Barisan.co dan lain-lain.
Selain itu, puisinya terkumpul dalam antologi bersama. Pernah memenangkan lomba menulis puisi yang diselenggarakan Majelis Sastra Bandung(2021). Saat ini belajar di daerah Yogyakarta. [Luk]