BARISAN.CO – Saat ini, transformasi diberbagai bidang semakin massif, begitu pula dengan transformasi pada sektor ekonomi dan keuangan. Untuk itu dibutuhkan kajian interaktif dari para ahli, baik praktisi maupun akademisi.
Untuk membangun perspektif keberlanjutan yang inklusif, Perbanas Institute yang berkolaborasi dengan OJK menyelenggarakan Konferensi Internasional dengan topik pembahasan ‘Enhacing The Role of Banking Industry on Supporting Sustainable and Inclusive Economic Transformation’. Acara ini berlangsung selama 2 hari yang dimulai pada tanggal 30 sampai dengan 31 Agustus 2023.
Ketua Komisaris Otoritas Jasa Keuangan, Mahendra Siregar, S.E., M.Ec dalam pidato pembukaan menyampaikan bahwa, peran bank sentral untuk meningkatkan kemajuan ekonomi sosial dan stabilitas terkait dengan keberlanjutan dan inklusifitas ekonomi sangat penting.
“Peran bank sentral itu sangat penting, sebab mampu memberikan pendanaan sesuai konteks SDGs 2030 point ke delapan,” ujarnya sebagaimana dikutip dalam seiaran persnya.
Sementara itu, Rektor Perbanas Institute, Prof. Dr. Hermanto Siregar dalam paparannya dari sudut pandang akademisi, menyatakan bahwa, Konferensi internasional ini merupakan gelaran pertama yang dilakukan oleh Perbanas Institute dimana diskusi terkait ekonomi berkelanjutan, ekonomi hijau, dan keberlanjutan pola perbankan untuk transformasi ekonomi yang inklusif merupakan hal penting dilaksanakan mengingat ekonomi adalah sektor yang fundamental.
“Hal ini juga untuk mendukung program SDGs. Oleh karenanya, kita membutuhkan transformasi digital untuk menjaga bumi kita tetap aman,terutama dibanking industri kita harus menerapkan sustainable bisnis, sustainable banking dan juga green financing,” Hermanto Siregar.
Hermanto menyatakan, pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah Indonesia dan global, guna menyukseskan program keberlanjutan dengan bertransformasi semua bentuk transaksi digital yang mendorong kemajuan teknologi untuk menekan ongkos produksi dan penggunaan transaksi konveksional.
Selain daripada itu konferensi ini juga mendukung penuh usaha inklusi keuangan untuk pendanaan pada semua sektor industri.
OJK juga berharap para pelaku industri keuangan khususnya dalam perbankan di Indonesia harus mampu menghasilkan produk-produk keuangan digital, yang dapat membantu masyarakat mempermudah proses transaksi, simpan, dan, tabungan dengan mudah serta aman. OJK juga berharap perbankan nasional dapat membantu sektor pemerintah dalam membangun ekonomi berkelanjutan, guna mendukung ekonomi hijau yang potensial.
Dalam konferensi ini, juga hadir akademisi dari berbagai negara diantaranya India, Malaysia, Timor Leste, Australia, hingga Mesir. Selain daripada itu, konferensi yang dihadiri oleh 520 peserta ini turut dihadiri para pimpinan lembaga keuangan di Indonesia. [rif]